Jakarta (MI) : Latihan tingkat Lanud Halim Perdanakusuma yang dinamakan Rajawali
Perkasa tahun 2014, mulai hari ini Rabu (12/3) memasuki tahap manuver
lapangan. Dalam skenario latihan dilatihkan beberapa kemampuan Prajurit
dan crew menangani beberapa permasalahan menonjol yang mungkin
dihadapi, sesuai status Lanud Halim Perdanakusuma sebagai pintu gerbang
negara Indonesia.
Latihan diawali pukul 06.30 WIB, ketika Presiden RI dan rombongan
tiba di Bandara Halim Perdanakusuma untuk kunjungan ke luar negeri.
Namun pesawat VVIP mengalami gangguan, sehingga rombongan pindah
pesawat. Sementara itu gerombolan massa di luar bandara merayap menuju
bandara untuk menemui Presiden RI memprotes pelaksanaan Pemilu 2014 yang
tidak adil.
Untuk itu, Komandan Lanud Halim Perdanakusuma memerintahkan Komandan
Wing 1 mengatasi keadaan. Selanjutnya 100 personel Pasukan Anti
Huru-Hara (PHH) dikoordinir Kasi Kamhanlan segera diterjunkan.
Sementara itu, Helikopter cadangan yang akan membawa Presiden d kembali
ke kediaman disiapkan di Base Ops Lanud Halim Perdanaksuma. Didukung
mobil Pemadam Kebakaran, Provoost dan intelejen, massa akhirnya dapat
dikendalikan dan Presiden berhasil diterbangkan menuju ke kediaman.
Latihan berikutnya force down pesawat asing. Tiba-tiba Pusat
Pengendalian Operasi Pertahanan Udara Nasional (Popunas), Kohanudnas
menginformasikan adanya pesawat asing di Radar yang tidak dikenal masuk
teritorial NKRI. Untuk itu, pesawat tempur TNI AU melakukan pencegatan
(intercept) di udara dan kemudian berkomunikasi dengan pilot asing agar
mendarat darurat di Lanud Halim Perdanakusuma. Selanjutnya tiga crew
asing diamankan dan diinterogasi.
Namun pihak Negara Musasi, negara dimana tiga crew diamankan berupaya
untuk membebaskannya dengan melakukan serangan udara di Lanud Halim
Perdanakusuma. Akibat kegiatan ini, di Lanud Halim Perdanakusma terjadi
keributan yang luar biasa, sirine dibunyikan, seluruh anggota kumpul di
asembly point terdekat. Kemudian, pesawat tempur diterjunkan untuk
mengusir pesawat musuh. Pesawat musuh kesulitan menerobos pertahanan
udara yang ada di Lanud Halim Perdanakusuma, walaupun sudah menjatuhkan
rudal. Akhirnya mereka kembali ke negaranya.
Tahap berikutnya crash landing C-130 Herkules. Sebuah misi
penerbangan yang akan dilakukan TNI AU terkendala karena pesawat
mengalami kebakaran di ujung landasan. Untuk itu, crash team Lanud
Halim Perdanakusuma segera menuju ke lokasi kejadian dan memadamkan
kebakaran. Namun pesawat tidak dapat dipadamkan, tidak ada korban jiwa
tetapi ada yang luka-luka. Sehingga, tim medis melakukan pertolongan.
Sumber : TNI AU
No comments:
Post a Comment