Wednesday, March 12, 2014

PT DI Kembangkan CN-235 jadi Pesawat Sipil


Surabaya (MI) : Salah satu produk andalan PT Dirgantara Indonesia (PTDI) CN-235 selama ini untuk keperluan militer. Namun ke depannya, pesawat dengan kapasitas 42 orang ini bakal dikembangkan menjadi pesawat penumpang dengan sejumlah perubahan di beberapa bagiannya.

Direktur Utama PTDI, Budi Santoso menyatakan saat ini pihaknya sedang fokus menggarap proyek pesawat N-219 yang sudah mendapat pesanan ratusan unit.

“Prototipe N-219 akan selesai akhir 2015. Setelah ini selesai selanjutnya kami akan mengembangkan pesawat sipil lainnya yang berbasis CN-235,” ungkapnya belum lama ini.

Budi menambahkan proyek pengembangan pesawat sipil berbasis CN-235 ini bakal membutuhkan dana investasi mencapai US$50 juta. Waktu pengembangannya sendiri diperkirakan bakal selesai dalam dua tahun terhitung sejak 2016.

"CN-235 selama ini didesain sebagai pesawat militer. Karena nantinya akan dikembangkan menjadi pesawat sipil, maka akan ada perubahan desain terutama di bagian tubuh pesawatnya. Soal nama, tentu akan pakai nama baru, tetapi sampai saat ini belum ada nama," jelasnya.

Perubahan yang tengah dipersiapkan akan memangkas beberapa fitur pesawat, di antaranya menghilangkan ramp-door atau pintu besar di bagian ekor pesawat untuk menurunkan barang serta peranti hidrolik.

"Kami akan ubah beberapa komponen dan bentuknya sedikit supaya dia secara komersial lebih kompetitif," tandasnya.

Kapasitas penumpang juga akan ditambah dari 42 kursi penumpang menjadi 50 kursi. Hal ini dimungkinkan lantaran tubuh pesawat dibuat lebih besar dengan menghilangkan sejumlah fitur yang ada.

Harga pesawat CN235 versi sipil ini diklaim akan lebih murah dibandingkan versi militernya. "Kalau yang sekarang lebih boros, kurang kompetitif," kata Budi.

Pengembangan yang dilakukan PT DI ini mirip dengan pengembangan pesawat yang dilakukan sejumlah produsen pesawat. Misalnya pesawat MA-60 buatan China yang digunakan oleh maskapai Merpati, asalnya pesawat militer yang dikembangkan menjadi pesawat komersil.

Pesawat CN-235 ini awalnya dikembangkan mulai 1979 di mana saat itu PTDI menggandeng Cassa (sekarang Airbus Military) untuk merancang dan memproduksi pesawat bermesin turboprop. Baru pada September 1983 pesawat ini diperkenalkan dan sejak itu PTDI - Cassa melakukan penjualan CN235, di dalam dan luar negeri.

Untuk pasar luar negeri, negara-negara yang telah menggunakan pesawat ini, seperti Filipina, Thailand, Malaysia, Brunei Darussalam, Uni Emirat Arab, Pakistan, hingga Korea Selatan.

Pesawat CN 235 ini sudah terjual hingga 311 unit di seluruh dunia. Untuk bagian PTDI mampu menjual 60 unit di dalam dan luar negeri. Sedangkan Cassa menjual 251 unit.




Sumber : Inilahkoran

No comments:

Post a Comment