JAKARTA (MI) : Menteri Pertahanan Purnomo Yusgiantoro menyatakan, dengan
ditetapkannya Sabang sebagai Kawasan Strategis Nasional, diperlukan
kebijakan terpadu yang mengintegrasikan kepentingan ekonomi dan
pertahanan keamanan (Hankam).
Hal itu disampaikan Menhan dalam
sambutan yang dibacakan Ketua Penasehan Menteri Pertahanan Bidang
Ekonomi, Adnan Ganto pada acara temu bisnis Sabang di Jakarta, Selasa
(11/3).
“Langkah tersebut dimaksudkan untuk mendorong keberhasilan
Sabang sebagai Kawasan Perdagangan Bebas dan Pelabuhan Bebas di wilayah
perbatasan,” kata Menhan.
Disebutkan, arah kebijakan
penyelenggaraan pertahanan negara di wilayah perbatasan yaitu
meningkatkan pembangunan kerakyatan dan kemampuan pertahanan nirmiliter
yang bersinergi dengan pertahanan militer melalui pemberdayaan wilayah
perbatasan.
Sebelumnya, Gubernur Aceh Zaini Abdullah menjanjikan insentif dan prioritas kepada pelaku bisnis yang berinvestasi di Sabang.
“Kepada
pelaku bisnis dan investor silakan datang melihat potensi Sabang. BPKS
dan Pemerintah Aceh akan memberikan prioritas,” kata Gubernur Aceh yang
juga Ketua Dewan Kawasan Sabang, dr H.Zaini Abdullah dalam pertemuan
silaturrahmi dengan pejabat dan pebisnis. sehari sebelumnya.
Gubernur
mengatakan dengan banyaknya investor datang ke Sabang, akan mempercepat
pertumbuhan Sabang sebagai kawasan pelabuhan bebas dan kawasan
perdagangan bebas.
Kepala Badan Pengelolaan Kawasan Sabang (BPKS)
Fauzi Husein melaporkan berbagai kemajuan dan prospek strategis
investasi di Sabang. Ia mengharapkan kalangan swasta ambil bagian dalam
bisnis dan investasi di Sabang.
BPKS juga melangsungkan pertemuan
bisnis dengan sejumlah pebisnis di Jakarta. “Kita harapkan hasil
pertemuan membawa masuknya investasi di Sabang,” kata Fauzi Husein.
Wakil
Ketua MPR Farhan Hamid dalam kesempatan yang sama mengatakan Pelabuhan
Bebas dan Kawasan Perdagangan Bebas Sabang sudah berjalan 14 tahun,
sejak disahkan pada 2000. “Masyarakat ingin mengetahui apa manfaat
kehadiran pelabuhan bebas Sabang dalam kaitan pembagunan ekonomi Aceh
dan ekonomi Indonesia,” katanya.
Sumber : Tribunnews
No comments:
Post a Comment