Jakarta (MI) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko mengungkapkan ada perubahan dalam operasi pencarian pesawat Malaysia Airlines. Moeldoko mengaku menggabungkan operasi laut dan udara.
"Ada sedikit perubahan dalam operasi. Sebelumnya operasi laut dan udara dilakukan secara terpisah sekarang saya lakukan perubahan Armabar Panglima operasi gabungan sedangkan kawasan lain Armatimur komando operasi gabungan. AU itu bagian operasi," ujar Moeldoko di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/3).
Moeldoko mengatakan pencarian dilakukan masih di wilayah Indonesia. Untuk wilayah negara lain, Angkatan Bersenjata Malaysia sudah meminta negara lain untuk turut mencari.
"Ya kita berpatroli di wilayah kita sendiri karena panglima Malaysia juga meminta bantuan kepada Vietnam dan Filipina," ujarnya.
Moeldoko menambahkan, dua hari lalu dirinya menerima telepon dari Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia meminta bantuan pencarian hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Moeldoko merespon baik dan langsung mengerahkan kapal-kapal milik AL untuk melakukan pencarian.
"Dua hari panglima Angkatan Bersenjata Malaysia menelepon saya meminta mohon AL bisa mengerahkan dulu. Saya respons dengan baik segera saya perintahkan kepada KSAL melakukan hal-hal yang dilakukan. Saya lihat kapal-kapal sudah dikerahkan lima kapal ada di selat malaka dan lain-lain yang sedang operasi dan bertugas melakukan pencarian," jelas Moeldoko.
Moeldoko mengaku juga menginstruksikan Angkatan Udara untuk mengerahkan pesawat membantu pencarian. "AU juga demikian mengerahkan pesawat lakukan patroli udara sekaligus melihat perkembangan hilangnya pesawat Malaysia Airline. Ini semua kita lakukan," ujar Moeldoko.
Kapal-kapal Indonesia ini akan fokus melakukan pencarian di Selat Malaka. Pencarian sudah dilakukan sejak pesawat Malaysia Airlines hilang Sabtu (8/3) lalu.
"Ada sedikit perubahan dalam operasi. Sebelumnya operasi laut dan udara dilakukan secara terpisah sekarang saya lakukan perubahan Armabar Panglima operasi gabungan sedangkan kawasan lain Armatimur komando operasi gabungan. AU itu bagian operasi," ujar Moeldoko di Kantor Presiden, Jakarta, Senin (10/3).
Moeldoko mengatakan pencarian dilakukan masih di wilayah Indonesia. Untuk wilayah negara lain, Angkatan Bersenjata Malaysia sudah meminta negara lain untuk turut mencari.
"Ya kita berpatroli di wilayah kita sendiri karena panglima Malaysia juga meminta bantuan kepada Vietnam dan Filipina," ujarnya.
Moeldoko menambahkan, dua hari lalu dirinya menerima telepon dari Panglima Angkatan Bersenjata Malaysia meminta bantuan pencarian hilangnya pesawat Malaysia Airlines. Moeldoko merespon baik dan langsung mengerahkan kapal-kapal milik AL untuk melakukan pencarian.
"Dua hari panglima Angkatan Bersenjata Malaysia menelepon saya meminta mohon AL bisa mengerahkan dulu. Saya respons dengan baik segera saya perintahkan kepada KSAL melakukan hal-hal yang dilakukan. Saya lihat kapal-kapal sudah dikerahkan lima kapal ada di selat malaka dan lain-lain yang sedang operasi dan bertugas melakukan pencarian," jelas Moeldoko.
Moeldoko mengaku juga menginstruksikan Angkatan Udara untuk mengerahkan pesawat membantu pencarian. "AU juga demikian mengerahkan pesawat lakukan patroli udara sekaligus melihat perkembangan hilangnya pesawat Malaysia Airline. Ini semua kita lakukan," ujar Moeldoko.
Kapal-kapal Indonesia ini akan fokus melakukan pencarian di Selat Malaka. Pencarian sudah dilakukan sejak pesawat Malaysia Airlines hilang Sabtu (8/3) lalu.
No comments:
Post a Comment