Jakarta (MI) : Dalam kurun waktu 10 tahun ke depan, Indonesia diklaim sudah dapat menciptakan alat utama sistem persenjataan (Alutsista) dengan teknologicanggih. Hal ini diungkapkan Wakil Kementerian Pertahanan Letjend TNI (Purn) Syafrie Syamsuddin, di sela sela pemberian bantuan Sembako kepada masyarakat korban Gunung Kelud di Makodam V/Brawijaya, Selasa (11/3/2014) siang.
Wamen menyebut,
keseriusan Indonesia dalam memproduksi Alutsista canggih, didukung
pengucuran dana sekitar Rp17 triliun untuk memproduksinya. Selain itu
juga diciptakan SDM (Sumber Daya Manusia) yang mumpuni dengan dibekali
kemampuan termasuk mengirim perwakilan keluar negeri guna menimba ilmu
tentang persenjataan canggih.
Mantan
Pangdam Jaya ini menjelaskan, bahwa untuk saat ini kebutuhan Alutsista
TNI-Polri kelas menengah sudah dipenuhi industri dalam negeri. Sedang
untuk persenjataan berteknologi tinggi akan dapat terpenuhi dalam waktu
10 tahun ke depan.
“Untuk Alutsista kelas menengah sudah terpenuhi
produksi dalam negeri. Sedang yang mempunyai persenjataan teknologi
canggih, Kemenhan sudah mempersiapkan dengan mengucurkan dana belasan
triliun serta menciptakan SDM yang mumpuni. Bahkan untuk saat ini kita
sudah memproduksi pesawat tempur di PT DI (Dirgantara Indonesia),”
terangnya.
Rencananya, Rabu (12/3/2014) besok, Presiden SBY akan
meninjau pameran Alutsista di Mako Armatim Surabaya, dimana di dalamnya
terdapat industri pertahanan dalam negeri.
SBY juga akan memimpin
rapat komite kebijakan Industri Pertahanan, dan dalam UU mengamanatkan
Presiden sebagai ketua komite yang pertama digelar ini. “Surabaya
merupakan tempat pertama dilakukannya rapat komite kebijakan pertahanan
negara, Bapak Presiden sebagai ketua seperti yang diamanatkan
Undang-undang,” pungkas Syafrie.
Sumber : LENSAINDONESIA
No comments:
Post a Comment