Tuesday, December 17, 2013

Tiongkok Janji Terbuka Bahas Konflik Laut China Selatan

Menhan Purnomo Yusgiantoro (depan kiri) berjalan bersama Menhan Tiongkok Jenderal Chang Wanquan di gedung Kementrian Pertahanan, Jakarta Pusat, Senin (16/12).

Jakarta (MI) : Tiongkok berkomitmen untuk mengedepankan dialog dalam menyelesaikan konflik di kawasan Laut China Selatan (LCS). Penyelesaian konflik perairan itu ditegaskan akan melalui jalan konsultasi dan dialog.
"China tetap akan menyelesaikan konflik sengketa melalui konsultasi dan dialog. Mereka sudah memiliki niat seperti itu dan akan tetap direalisasikan," kata Menteri Pertahanan (Menhan) Purnomo Yusgiantoro, usai menerima kunjungan Menhan Tiongkok, Jenderal Chang Wanquan, di kantor Kemhan, Senin (16/12).
Pembicaraan kedua menteri berlangsung hampir tiga jam. Selama pertemuan bilateral berlangsung, kedua negara juga saling bertukar pandangan seputar perkembangan situasi keamanan internasional dan wilayah regional, terutama membahas hubungan bilateral.
"Mereka tak menyinggung soal kebijakan memperluas zona udara di Laut China Selatan," kata Purnomo.
Disebutkan, kedua negara sepakat memberikan kontribusi aktif dalam pengembangan kemitraan strategis yang komprehensif, serta perdamaian dan stabilitas regional. Dalam kesempatan tersebut, Menhan RI juga apresiasi pernyataan Menhan Tiongkok yang menyampaikan pendapat bahwa apa pun masalah yang ada pada hubungan bilateral ataupun multilateral, perlu diselesaikan dengan konsultasi dan dialog.
Kunjungan Menhan Tiongkok sendiri merupakan kunjungan balasan, setelah sebelumnya Purnomo berkunjung ke sana. Kunjungan itu juga dalam rangka merayakan hubungan diplomatik RI dan Tiongkok selama 63 tahun. Kunjungan juga dilakukan sebagai tindak lanjut atas dicapainya konsensus antara Presiden Republik Rakyat Tiongkok Xi Jinping dan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) pada Oktober 2013.
Lebih jauh, Menhan menjelaskan, pertemuan forum bilateral RI-Tiongkok digunakan untuk membahas peningkatan kerja sama pertahanan dan militer kedua angkatan bersenjata yang mencakup beberapa bidang. Untuk Angkatan Darat (AD), kedua negara sepakat melaksanakan latihan bersama dengan Korps Pasukan Khusus.
Lalu, kerja sama untuk AL di antaranya adalah latihan bersama pada program KomodoEx yang akan diselenggarakan di perairan LCS, yang masih masuk wilayah Indonesia. Latihan rencananya dilakukan pada 2014 mendatang. Sedangkan untuk kerja sama AU, dilakukan latihan simulator pesawat Sukhoi SU-27 dan SU-30 bagi penerbang TNI AU di Tiongkok.
"Kami juga membicarakan peningkatan pertukaran personel atau kunjungan delegasi, baik pada tingkat bawah, menengah dan atas," katanya.
Kedua negara juga sepakat bekerja sama di bidang pendidikan dan pelatihan militer, seperti kerja sama pertukaran siswa. Diharapkan, Pemerintah Tiongkok berkontribusi pada pengembangan Pusat Bahasa Tiongkok di Indonesia, melalui Laboratorium Bahasa Mandarin dan pengiriman tenaga ahli bahasa ke Indonesia.
Pada kesempatan forum bilateral tersebut, tambah Purnomo, pihak Tiongkok bersedia berpartisipasi dalam kerja sama keamanan multilateral pada 2014. Salah satunya adalah kehadiran di acara Dialog Pertahanan Internasional Jakarta atau Jakarta International Defence Dialogue (JIDD) dengan mengangkat topik "Maritime Security".
"Kehadiran mereka diharapkan bisa sedikit-sedikit memberi titik terang penyelesaian konflik di Laut China Selatan dan Laut China Timur," kata Menhan pula.




Sumber : Beritasatu

No comments:

Post a Comment