Thursday, December 19, 2013

PM Malaysia: Hubungan RI-Malaysia Diwarnai Pasang Surut



JAKARTA (MI) : Perdana Menteri Malaysia, Najib Tun Abdul Razak kembali berkunjung ke Indonesia. Ia datang untuk pertemuan tahunan dengan Indonesia yang sudah diselenggarakan sebanyak 10 kali. 


Ia mengucapkan terima kasih kepada pemerintah Indonesia atas adanya pertemuan tahunan yang secara rutin dilakukan kedua negara. Menurutnya, banyak hasil yang telah dicapai dari pertemuan tersebut. 



“Saya kira hubungan antara kedua negara semakin matang,” katanya, Kamis (19/12). Ia menyadari hubungan kedua negara sering diwarnai pasang surut dan sejumlah persoalan. 



Namun, ia menilai persoalan yang ada seringkali bukan terjadi antar pemerintah Indonesia dan pemerintah Malaysia. “Biasanya hubungan kedua negara ada masa pasang surut, tapi kalau ada problem pun bukan government to government,” katanya. 



Perdana Menteri Malaysia pun sempat menyatakan kedatangannya kali ini merupakan sebuah rekor. Sebab, selama 2013 ini, ia setidaknya sudah lima kali berkunjung ke Indonesia dalam kerangka yang berbeda-beda. 



“Saya amat gembira karena dapat sekali lagi berkunjung ke Istana Merdeka dan tahun ini merupakan tahun rekord bagi saya karena lima kali dalam setahun saya ke Indonesia,” katanya.


Bahas WNI dan Perbatasan



Jakarta - Perdana Menteri Malaysia Dato Sri Mohd Najib Tun Abdul Razak beserta Ibu Negara Datin Sri Romah Mansor dijadwalkan akan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY). PM Najib melakukan kunjungan kerja ke Jakarta dalam rangka menghadiri pertemuan Konsultasi Tahunan ke-10 (Annual Consultation).

"Pertemuan Presiden SBY dan PM Najib kali ini merupakan Konsultasi Tahunan Indonesia-Malaysia yang kesepuluh," kata Staf Khusus Presiden Bidang Luar Negeri Teuku Faizasyah dalam pernyataannya, Kamis (19/12/2013). Pertemuan akan berlangsung di Istana Merdeka, Jakarta, pukul 10.00 WIB.

Menurut Faizasyah, kedua kepala pemerintahan akan membahas berbagai isu prioritas yang menjadi perhatian kedua negara, di antaranya perlindungan WNI, isu perbatasan, kerjasama pertahanan, kerjasama hukum dan kekonsuleran, kerjasama ekonomi dan investasi, serta people-to-people contacts.

Faizasyah mengatakan konsultasi tahunan merupakan forum pertemuan tertinggi dalam meknisme kerjasama bilateral antara Indonesia dan Malaysia. Melalui mekanisme ini, kedua kepala pemerintahan dapat membahas perkembangan kerja sama bilateral di berbagai bidang, hasil-hasil pertemuan Konsultasi Tahunan sebelumnya di Kuala Lumpur, Malaysia pada Desember 2012.

"Forum ini juga ditujukan untuk memberikan arahan strategis bagi para pejabat pemerintah kedua negara. Selain itu, intensitas pertemuan yang cukup tinggi di tataran pejabat tinggi kedua negara diharapkan akan makin mempererat hubungan bilateral yang selama ini telah berlangsung dengan baik," lanjut Faizasyah.

Hubungan bilateral Indonesia dan Malaysia terbilang kuat dan solid. Nilai perdagangan bilateral RI-Malaysia tahun 2008-2012 mengalami kecenderungan positif dengan kenaikan rata-rata 14,92%. Total perdagangan tahun 2012 mencapai 23,5 milyar dolar AS, atau naik sebesar 2,12 juta dollar AS dari tahun 2011.

"Di bidang investasi, pengusaha Malaysia menunjukkan peningkatan minat untuk berinvestasi di Indonesia, terutama di sektor perbankan, hotel dan restoran, kosmetik dan kesehatan, perkebunan, pertambangan, manufaktur dan telekomunikasi,” tutup mantan jubir kemlu ini.






Sumber : REPUBLIKA  , Detik

No comments:

Post a Comment