Thursday, December 19, 2013

Prajurit TNI Siap Hadapi Pertempuran Modern


MAGELANG (MI) : Komandan Pusat Persenjataan Infanteri (Danpussenif) Kodiklat TNI, Mayor Jenderal TNI I Made Agra Sudiantara menyatakan akan terus berupaya mempersiapkan prajurit-prajurit Infanteri untuk lebih berkualitas dan modern. Hal ini terkait kebijakan pimpinan TNI AD tentang transformasi dan modernisasi alat utama sistem persenjataan (alutsista). 

Dikatakan Made, dalam amanat tertulis yang dibacakan Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo pada upacara HUT ke-65 Infanteri di Lapangan Tentara I Rindam IV Diponegoro, Kota Magelang, bahwa tranformasi dan modernasi tersebut memberikan semangat baru untuk terus melakukan berbagai perubahan dengan melakukan revisi, reaktualisasi, reorganisasi dan redifinisi doktrin, strategi serta taktik untuk mengimbangi pola pertempuran modern ke depan.

“Oleh sebab itu, prajurit dan satuan-satuan Infanteri juga dituntut untuk bermental baja dan berkarakter pejuang sesuai dengan pola pertempuran modern yang akan dihadapi TNI di masa yang akan datang,” tegas Made, Kamis (19/12/2013). 

Kendati demikian, Made menyatakan, tantangan dan tugas apapun yang akan dihadapai prajurit ke depan merupakan kehormatan. Menurutnya, tugas berat tetapi mulia merupakan karakter yang harus tetap dipelihara dan tertanam pada setiap prajurit infanteri dimanapun berada dan bertugas. 

Sebelum upacara peringatan Hari Infanteri tahun 2013 itu, para pejabat Pamen, Pama Korps Infenteri jajaran Kodam IV/Diponegoro mengikuti gerak jalan Pleton Beranting (Tonting) Yudha Wastu Pramuka Jaya etape terakhir sejauh 5 kilometer yang dimulai dari halaman STTP Tegalrejo, Kabupaten Magelang menuju Lapangan Tentara I Rindam Kota Magelang. Kegiatan kemudian dilanjutkan dengan penyerahan simpul Tonting Yudha Wastu Pramuka Jaya kepada Pangdam IV/Diponegoro selaku inspektur upacara. 

“Kegiatan Tonting ini untuk menumbuhkan jiwa korsa dan rasa bangga terhadap Korps Infanteri,” ucap Made. 

Pangdam IV/Diponegoro, Mayjen TNI Sunindyo menambahkan, seluruh satuan infanteri ikut terlibat dalam kegiatan tersebut. Termasuk sejumlah elemen mulai dari Polri, Satpol PP, Pemda, Resimen Mahasiswa (Menwa) hingga Pramuka. Selain itu, turut terlibat Tim Penanggulangan Huru Hara (PHH) yang dinyatakan siap akan membantu Polri dan pihak lain dalam menjaga keamanan di wilayah Jawa Tenganh dan DIY, terutama dalam menghadapi Pemilu Legislatif dan Presiden 2014 mendatang. 

Dalam rangkaian kegiatan tersebut juga digelar simulasi penanganan huru-hara yang melibatkan ratusan personel gabungan siswa penataran PHH yang terpusat di Rindam IV/Diponegoro. “TNI siap membantu Polri untuk mengatasi situasi yang tidak kondusif sesuai prosedur yang telah ditetapkan, khususnya menjelang Pemilu 2014 mendatang,” kata Sunindyo, di sela kegiatan. 

Sementara itu, terkait tranformasi dan modernisasi alutsista, pihaknya menyatakan bahwa kebijakan tersebut akan dilakukan secara bertahap hingga 2024 mendatang. “Semua satuan nantinya akan dilengkapi alutsista modern, tidak ada lagi prajurit yang jalan kaki tapi akan pakai tank Leopard dan alutsista modern lainnya. Harapannya pada 2045 mendatang, Indonesia akan menjadi negara ketujuh di dunia yang memiliki tentara dengan alutsista modern,” pungkas Sunindyo.






Sumber : KOMPAS

No comments:

Post a Comment