Tuesday, August 19, 2014

TNI gelar latihan terbesar di dunia libatkan 26 negara di Sentul


Bogor (MI) : Panglima TNI Jenderal Moeldoko membuka latihan bersama antara TNI dan Global Peace Operation Initiative (GPOI) Amerika Serikat, yang digelar tiga tahap pada 19 Agustus hingga 1 September 2014 di Pusat Misi Pemelihara Perdamaian (PMPP) TNI Sentul Bogor, Selasa.

Latihan bersama dibuka Panglima TNI bersama dengan General Vincent K Brooks selaku Commanding General of USARPAC (United States Army Pacific) dan Dubes Amerika untuk Indonesia Robert O Blake.

Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko mengatakan, latihan itu melibatkan 756 personel dari 26 negara, yang dibagi dalam tiga tahap.

"Latihan ini adalah sebuah kerja sama antara 'United State' (AS) dengan Indonesia. Ini latihan terbesar yang pernah digelar di seluruh dunia," ujar Panglima TNI usai membuka acara latihan itu di Sentul Bogor seperti dikutip dari Antara, Selasa (19/8).

Pada lahap pertama, dilakukan latihan Senior Trainning Seminar (STS) yang digelar 19-21 Agustus 2014, melibatkan 29 peserta dari 17 negara.

Masing-masing Bangladesh, Filipina, Indonesia, Inggris, Jepang, Jerman, Jordania, Kamboja, Kanada, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Prancis, Sri Lanka, Thailand, Vietnam, dan dari United Nations atau PBB.

Dikatakan, latihan bertujuan meningkatkan pemahaman tentang aspek-aspek multidimensi dari kemungkinan operasi perdamaian yang kompleks, membahas tantangan-tantangan utama dalam misi-misi perdamaian guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam setiap misi.

Selain itu, juga memberikan saran serta tindakan nyata untuk mengatasi kendala-kendala dalam latihan guna meningkatkan kemampuan kontingen dalam kesiapan operasional.

Pada tahap kedua, menyelenggarakan Staff Training Event (STE) dan melibatkan 69 peserta dari 26 negara, yakni Amerika, Australia, Selandia Baru, India, Afrika Selatan, Bangladesh, Brazil, Filipina, Peru, Indonesia, Jepang, Kamboja, Korea Selatan, Malaysia, Mongolia, Nepal, Pakistan, Singapura, Jordania, Belanda, Sri Lanka, Tanzania, Kanada, Jerman, Ukraina, dan Vietnam.

Kegiatan ini juga untuk meningkatkan kesiapan dan kemampuan personel dalam melaksanakan koordinasi pada operasi perdamaian multidimensi di markas-markas PBB, dan mengembangkan kemampuan staf markas.

Pada tahap ketiga, 19 Agustus hingga 1 September 2014 diselenggarakan Field Training Event (FTE), yang melibatkan 360 peserta dari 9 negara. Yakni Amerika Serikat, Bangladesh, Filipina, Indonesia, Jepang, Kamboja, Mongolia, Nepal, dan Tanzania.

Latihan juga untuk membina hubungan yang baik antara TNI dan USPACOM, meningkatkan kemampuan capacity building PMPP TNI untuk menjalankan peranan sebagai Regional PKO.

Selain itu, juga untuk meningkatkan kemampuan dan kesiapan personel TNI dan negara-negara lain yang terlibat dalam latihan untuk melaksanakan tugas sebagai Troop Contributing Countries (TCC) dalam suatu misi PBB, dan meningkatnya interoperability personel TNI dan USPACOM dalam pelaksanaan tugas pokok Operasi Pemelihara Perdamaian (OPP).

General Vincent K Brooks selaku Commanding General of USARPAC (United States Army Pacific) mengaku sangat bangga dapat terlibat secara langsung dalam latihan bersama itu.

Dubes Amerika untuk Indonesia Robert O Blake mengatakan, Indonesia memiliki kepemimpinan yang bagus di Asia Tenggara, termasuk peningkatan signifikan terhadap pelatihan perdamaian.

"Indonesia telah mengirimkan 4.000 tentaranya untuk terlibat dalam pasukan perdamaian. Ini pencapaian yang luar biasa," ucap Blake.

Terlebih, tambah dia, Indonesia memiliki kapasitas untuk membangun pusat pelatihan pasukan perdamaian yang memiliki fasilitas kelas dunia, seperti di PMPP TNI.







Sumber :  Merdeka

No comments:

Post a Comment