Wednesday, August 20, 2014

TNI AL dan US Navy Gelar Latihan Operasi Pengamatan Laut di Kepri

Latma-TNI-AL-dan-US-Navy

Batam (MI) : TNI Angkatan Laut (AL) bersama dengan Angkatan Laut Amerika Serikat (US Navy) menggelar latihan bersama (Latma) Sea Surveillance Exercise 14 (Latihan Operasi Pengamatan Laut) di Batam dan peraian perbatasan hingga ke Natuna, yang digelar mulai Selasa (19/8) hingga Kamis (21/8). Kegiatan yang dikenal dengan Sea Survex itu diharapkan dapat meningkatkan kemampuan dan kerjasama antar unsur patroli udara maritim kedua negara dalam melaksanakan patroli pengamatan laut.

“Sea Survex menjadi latihan rutin bersama antara TNI AL dengan US Navy untuk meningkatkan tugas pengamatan di laut, sehingga personil harus selalu siap dan siagga,” ujar Wakil Asisten Operasi Kepala Staf Angkatan Laut (Waasops Kasal) Laksma Didik Wahyudi, kala membacakan amanat dari Asop Kasal Laksda Arief Rudianto di acara Pembukaan Latma Sea Surveillance Exercise 14 di Swiss-Belhotel Harbour Bay Batuampar, Selasa (19/8).

Latma Sea Surveillance Exercise 14 juga diklaim sebagai kerjasama bilateral antara Indonesia dan Amerika Serikat. Latihan ini pertama kali diadakan tahun 2012 lalu oleh TNI AL dan TNI Angkatan Udara (AU) dengan US Navy. Namun, pada tahun 2014 ini latihan hanya melibatkan TNI AL dan US Navy dengan tujuan untuk meningkatkan profesionalisme dan menitikberatkan pada kerjasama taktis dalam satu komando pengendalian.

Selepas upacara pembukaan kemarin, acara disambung dengan Aviation Symposium. Sedangkan pada hari ini (20/8), acara dilanjutkan dengan surveillance operation flight dan Maritime Security Exercise berupa penerbangan bersama TNI AL dengan US Navy ke beberapa titik parairan Kepri hingga ke Natuna yang berbatasan dengan negara tetangga Singapura. Kegiatan ini diharapkan berguna untuk mengamati keadaan laut (termasuk memantau jika ada illegal fishing), intai udara taktis, pengamatan anti kapal selam, dan sebagainya.

Latma ini juga akan menjadi tolok ukur kemampuan sekaligus sebagai sarana untuk memperluas pengetahuan awak pesawat udara. Sehingga, antar dua negara sahabat terjadi pertukaran pengetahuan dan informasi sesuai dengan prosedur yang berlaku, termasuk umpan balik yang dibutuhkan. Imbas lain yang juga dirasakan, mengantisipasi munculnya ancaman keamanan di wilayah perairan Indonesia.
Sumber :  Batampos

No comments:

Post a Comment