JAKARTA-(MI) :Pemerintah Iran mengajukan tawaran kerja sama kepada Indonesia. Kerja sama itu antara lain di bidang pendidikan dan penelitian. Tetapi, Pemerintah Indonesia tak kunjung menyikapi tawaran tersebut. Ketidakjelasan sikap ini memicu pertanyaan dari kalangan DPR.
"Pemerintah itu maunya apa terhadap Iran. Jadi teman atau sebagai apa? Pemerintah tidak tegas!" kata anggota Komisi I DPR RI Meutya Hafid saat rapat kerja dengan Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa di Kompleks Parlemen, Jakarta, Rabu (10/10).
Bukan tanpa sebab jika ia bertanya demikian. Beberapa waktu lalu, anggota Fraksi Partai Golkar ini berkunjung ke Iran dalam rangka menjajaki kerja sama ekonomi. Di sana ia pun ditanya oleh pejabat Pemerintah Iran soal tawaran kerja sama yang selama ini disodorkan ke Pemerintah Indonesia.
Menurut mantan wartawati ini, Pemerintah Iran sudah beberapa kali menawarkan beasiswa bagi mahasiswa Indonesia. Namun, hingga kini belum ada tanggapan. Menteri Pertahanan Iran juga sudah lima kali berkunjung ke Indonesia. Tapi, tak ada pula tindak lanjutnya.
"Mereka juga memberi kesempatan untuk peneliti Indonesia untuk melakukan riset nuklir. Mereka gratiskan untuk Indonesia. Tapi itu juga tidak ditindaklanjuti. Padahal riset nuklir itu kan penting bagi Indonesia," kata Meutya.
Intinya, kata Meutya, mereka mengeluhkan Pemerintah Indonesia yang tidak tegas mendukung teknologi nuklir Iran.
"Praktis Iran merasa sendirian. Mereka bilang kalau tidak mau berhubungan ya sudahlah. Padahal ini momentum untuk berkawan dengan Iran, mereka itu berpeluang jadi negara besar," katanya.
jangan-jangan pemerintah takut krn mungkin ditekan Amerika & Barat terkait program nuklir Iran.. kalau ingin konsisten melaksanakan politik luar negeri yang bebas dan aktif sebaiknya tidak usah takut...
ReplyDeleteSayang banget tawaran iran ini kalau di sia-siakan .. saya setuju banget sama komentar di atas ini.
ReplyDeleteapa jangan- jangan?............., hemmmm
ReplyDeletekalau menurut saya tidak ada kata TAKUT untuk hal ini,kita negara medeka..hak kita mau brhubungan dngan negara manapun apa lg sesama muslim...
ReplyDeletesaya yakin
ReplyDeleteindonesia ditekan barat dan AS, jikalau politik bebas dan aktif serta thousand friend zero enemy dijalankan dengan benar , tiada alasan takut untuk belajar ke negara manapun , lha ini malah aneh , teken kerjasama dengan inggris , as , aussie dll ,yg notabene pernah sakiti indonesia , dunia akan takut bila di embargo indo , sebaliknya indo jangan takut di embargo dunia .
tehnologi iran tidak perlu ditanyakan kembali al
1. nuklir
2. anti jamming AWACS / UAV , dimana negara-2 asean sdh banyak punya UAV , tentu indonesia harus punya penangkalnya
ingatkah UAV Singapura sdh 10 thn lewat di wilayah indonesia tanpa pernah terdeteksi ( UAV heron )
PEMERINTAH sangat bodoh bila menampikkan tawaran iran
Apa harus malon lebih dulu kerjasama ke Iran , baru indonesia mengikuti
emg pemerintah sekrg ini gk jelas...
ReplyDelete