Menurut dia, pemerintah Korea akan melakukan studi kelayakan sebagai persiapan atas rencana ini pada 2013 sehingga diharapkan proyek mulai berjalan pada 2014.
"Kami sudah menawarkan Kalimantan, tapi setelah disurvei kurang memadai, lalu kita dorong ke Sulawesi," kata Hatta.
Sebelumnya, telah dilakukan survei terkait kelayakan proyek di Pontianak dan Bulungan, Kalimantan namun tanah di kawasan tersebut dianggap kurang layak.
Menurut rencana, pembangunan proyek agrikultur ini akan dilakukan di kawasan Polewali Mandar dan Mamuju Utara, Sulawesi Barat serta Konawe Selatan, Sulawesi Tenggara.
Pembukaan Cabang DSME
"Mereka sudah memutuskan untuk membangun dan menempatkan Indonesia sebagai pusat penetrasi di kawasan ASEAN dan Asia Timur," ujarnya.
Menurut rencana, DSME akan membuka cabang pada akhir 2012 dan membutuhkan pegawai dan tenaga terampil hingga 2015 sebesar 350 orang.
Perusahaan yang bergerak dalam bidang teknik mesin, pengadaan barang dan konstruksi kapal ini, juga telah mendapatkan persetujuan dari Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) untuk beroperasi di Indonesia.
"Ini perusahaan besar dan ini baik buat kita," kata Hatta.
Kesepakatan Jeju Initiative, selain menawarkan pembangunan kluster multi industri berbasis agrikultur dan pembukaan cabang DSME juga mendorong pembangunan rel Kereta Api Pengangkut Batubara Bengkulu-Muara Enim, restorasi Sungai Ciliwung.
Kemudian inisiatif terbaru antara pemerintah Indonesia-Korea juga mendorong percepatan realisasi pembangkit listrik uap Batubara Sumsel-6, Jembatan Batam-Bintan, Jembatan Selat Sunda dan pengembangan CNG.
No comments:
Post a Comment