Tuesday, August 19, 2014

Kisah TNI AL dan US Navy kerja sama selamatkan kapal USS Houston

Kisah TNI AL dan US Navy kerja sama selamatkan kapal USS Houston

Jakarta (MI)Penyelam TNI AL dan US Navy meneliti sebuah bangkai kapal di dasar Laut Jawa pada Juni lalu. Hasil penelitian mereka menyimpulkan bangkai tersebut sesuai dengan identifikasi kapal perang AS, USS Houston (CA 30).

USS Houston, yang diberi julukan Hantu Pesisir Jawa, karam saat Pertempuran Selat Sunda di sekitar Banten saat Perang Dunia II tahun 1942.

Komandan kapal Kapten Albert H. Rooks, yang gugur dalam pertempuran, dianugerahi medali Medal of Honor untuk jasa kepahlawanan yang luar biasa. Sementara USS Houston dianugerahi dua bintang perang dan Presidential Unit Citation.

"Kami berterima kasih kepada mitra-mitra dari Indonesia yang telah mendukung upaya menjaga USS Houston," ungkap Komandan Armada Pasifik AS Laksamana Harry Harris dalam rilis dari Kedutaan Besar Amerika Serikat.

"Hasil perbincangan kami dengan mitra TNI AL memperlihatkan bahwa mereka juga memiliki rasa tanggung jawab yang sama besarnya dengan kami dalam melindungi situs arkeologi ini dan situs-situs lainnya," sambungnya.

Sebagai bagian dari rangkaian latihan bersama Cooperation Afloat Readiness and Training (CARAT) 2014 Juni silam, penyelam AL AS yang tergabung dalam tim Mobile Diving and Salvage Unit One, Kompi 1-5, bersama personil TNI AL, memeriksa bangkai kapal tersebut.

Mereka melakukan 19 kali penyelaman. Mereka menandai kedua ujung kapal dengan pelampung dan mendokumentasikan sisi kiri dan geladak kapal dengan video.

Data-data yang masuk dikaji oleh dinas kesejarahan AL AS, Naval History and Heritage Command, dan disimpulkan bahwa bangkai kapal tersebut sesuai dengan identifikasi USS Houston.
Tentara kedua belah pihak lega dengan penemuan ini. Mereka menganggap ini sebagai langkah awal untuk menghormati para pahlawan yang gugur dalam pertempuran Laut Jawa.








Sumber : Merdeka

2 comments:

  1. Jangan percaya sepenuhnya, banyak kepentingan yang mereka sisipkan untuk bisa masuk dengan leluasa... :)

    ReplyDelete
  2. kalo kerjasama ini bagian dari manufer taktik TNI dan menguntungkan kpentingan nasional gakpapa..... takutnya TNI terlalu polos dan cuma jd kacung yg mudah dipermainkan oleh asing dg imbalan sogkan duit/iming2 alutsista untuk memuluskan kekuasaan penjajah di negeri tercinta ini... rakyat tdk rela jika TNI jadi pagar makan tanaman...bravo TNI

    ReplyDelete