Kunjungan Panglima TNI Jenderal Moeldoko di Beijing China, Januari 2014 |
JKGR (MI) : Solusi untuk Indonesia dalam masalah Laut China Selatan (LCS) adalah
mendatangi China dan menjelaskan batas wilayah Indonesia. China boleh
melakukan apapun diluar wilayah indonesia dan Indonesia akan tetap
NETRAL.
Kita tidak boleh melupakan peristiwa kelam di saat Indonesia mengalami krisis dan lemah.
Contoh perbuatan Malaysia adalah menikam Indonesia dari belakang :
1. Mencuri Pulau Sipadan dan Ligitan.
2. Mencoba mencaplok Laut Ambalat.
3. Mencoba mencaplok Camar Bulan dan Tanjung Datu.
4. Mengirim inteligen untuk mendukung teroris mengebom Jakarta dan Bali.
5. Melakukan klaim budaya lokal Indonesia
6. Bersinergi dengan Australia untuk memecah wilayah Indonesia.
1. Mencuri Pulau Sipadan dan Ligitan.
2. Mencoba mencaplok Laut Ambalat.
3. Mencoba mencaplok Camar Bulan dan Tanjung Datu.
4. Mengirim inteligen untuk mendukung teroris mengebom Jakarta dan Bali.
5. Melakukan klaim budaya lokal Indonesia
6. Bersinergi dengan Australia untuk memecah wilayah Indonesia.
Kerajaan Malaysia berhasil membodohi pemerintah Indonesia (era Ibu
Megawati) dengan mengajak menyelesaikan masalah sengketa Pulau Sipadan
dan Ligitan ke PBB. Malaysia tidak pernah berani melakuakan itu di era
Presiden Suharto. Malaysia menunggu kondisi Indonesia lemah secara
politik dan pertahanan.
Ketika Indonesia diembargo dan dijauhi banyak negara karena tuduhan
HAM di Timor Leste, barulah Malaysia mendesak penyelesaian Pulau Sipadan
dan Ligitan. Malaysia sebetulnya sudah berhitung.
Setelah Berhasil menganeksasi Pulau Sipadan dan Ligitan, malaysia
mencoba peruntungan dengan mencoba mengklaim Blok Ambalat, Camar Bulan
dan Tanjung Datu. Walaupun kondisi militer Indonesia masih lemah,
Indonesia mencoba untuk bersikap tegas dengan mengirim militer ke
wilayah sengketa. Sebenarnya Malaysia sudah BERHASIL, karena sekarang
status Blok Ambalat, Camar Bulan dan Tanjung Datu adalah status quo,
sama status Sipadan dan Ligitan sebelum dicuri Malaysia. Bukan tidak
mungkin nanti ketika Indonesia lemah, mereka akan memaksa mengubah
status tersebut menjadi milik Malaysia.
Semestinya SEKARANG adalah waktu yang tepat untuk menyelesaikan batas
wilayah dengan Malaysia. Segera buat patok dan pagar permanen di Camar
Bulan dan Tanjung Datu, tempatkan pos militer dengan senjata lengkap,
manfaatkan wilayah tersebut untuk wisata dan apapun untuk menunjukan
eksistensi Indonesia.
Sekarang waktu yang tepat untuk membangun pangkalan militer di Karang
Unarang Blok Ambalat, karang itu harus segera direklamasi total menjadi
pulau buatan, yang bisa diisi radar, rudal anti kapal permukaan dan
anti pesawat. sekarang waktu yang tepat untuk mengexplorasi Blok
Ambalat. Segera ambil semua SDA di Ambalat dan manfaatkan untuk
kesejahteraan rakyat.
Karang Unarang, Laut Ambalat |
Indonesia harus segera bertindak memanfaatkan kondisi LCS yang makin
memanas, ketika Malaysia dan sekutunya sibuk menahan China, Indonesia
juga harus segera menyelesaikan batas wilayah yang masih dalam status
quo dengan diplomasi yang dibarengi unjuk kekuatan militer di wilayah
sengketa.
Tetapi harus diperhatikan, dalam menyelesaikan masalah batas wilayah
dengan Malaysia, Indonesia TIDAK BOLEH memakai kekuatan china tetapi
harus memakai kekuatan Indonesia sendiri. Indonesia tidak boleh menjadi
bagian dari china.
Masalah LCS mungkin akan segera menjadi perhatian dan fokus beberapa
negara besar. Indonesia seharusnya memanfaatkan isu LCS untuk memperkuat
dan mempertegas kedaulatan NKRI.
Indonesia harus NETRAL dan tidak boleh menjadi bagian aliansi China dan juga tidak boleh menjadi bagian aliansi USA.
Indonesia tidak boleh melupakan sejarah invasi militer ke Timor
leste. Indonesia dipojokan dan diharuskan mengambil tindakan militer ke
Timor Leste karena dikhawatirkan Timor leste bisa menjadi pangkalan
kekuatan komunis China dan Uni Soviet. pilihan yang sulit untuk
Indonesia. Amerika Serikat, Australia, Malaysia membantu dan menyediakan
semua kebutuhan militer untuk invasi ke Timor leste. Akhirnya Indonesia
menyerbu Timor Leste dan laju komunis pun tertahan hanya di Vietnam
saja.
Tetapi setelah kondisi dunia berubah dan komunis bukan lagi menjadi
ancaman, Australia, Inggris, New Zealand memprovokasi kemerdekaan Timor
leste. Amerika mengembargo, Malaysia menikam, Provokasi separatis
kedaerahan, Provokasi teroris menjadi-jadi, Provokasi kerusuhan karena
SARA dan lain-lain.
Sudah jelas sekali bahwa Amerika dan Australia bukanlah sahabat yang
baik untuk indonesia. Indonesia tidak boleh terprovokasi dengan hasutan
FDSA bahwa China adalah musuh. China adalah ancaman bagi Australia,
hegemoni Amerika dan negara yang terlibat langsung di LCS tetapi China
belum tentu akan menjadi musuh Indonesia. Indonesia TIDAK BOLEH terlibat
di LCS tetapi Indonesia wajib memperkuat pertahanan di Natuna,
Perbatasan Kalimantan, semua jalur ALKI, dan di Papua Utara/papua
selatan.
China segera akan membuat pangkalan di Timor Leste. Indonesia harus
segera memperkuat kekuatan TNI di perbatasan NTT-TL dengan jarak yang
wajar.
Sekarang semua terfokus di kekuatan China di LCS dan pangkalan China
di Timor leste, ini saat yang tepat untuk memperkuat kedaulatan
Indonesia di Papua. Segera lakuan operasi militer terbatas untuk
melenyapkan separatis bersenjata di Papua, lakukan transmigrasi
besar-besaran dari penduduk padat ke Papua. {akukan pembangunan
menyeluruh di Papua. Usahakan dalam waktu 10 tahun penduduk papua
mayoritas berasal dari NTT/NTB, Maluku, Bugis, Bali, Sumatera dan Jawa.
pembanguan Papua juga harus adil dan menyeluruh untuk semua orang yang
tinggal di Papua.
Sekali lagi Indonesia harus NETRAL. Indonesia tidak boleh menjadi
kacungnya amerika dan juga tidak boleh menjadi kacungnya China.
INDONESIA HARUS TETAP NETRAL BAHKAN SEKALIPUN CHINA MELAKUKAN INVANSI KE
SABAH, SERAWAK DAN BRUNEI, INDONESIA HARUS TETAP NETRAL. Indonesia
bukan pagarnya Australia dan juga bukan ujung tombaknya China.
Sumber : JKGR
No comments:
Post a Comment