BANDUNG (MI) : PT Dirgantara Indonesia (PT
DI) meneken Memorandum of Understanding (MoU) atas pesanan 100 pesawat
perintis N219. Nantinya, pesawat berkapasitas 19 kursi ini disebut mampu
melayani kebutuhan komersial, khususnya di daerah Indonesia timur.
"Tahun
ini desain selesai, tahun depan selesai dirakit, akhir 2015 prototipe
bisa terbang," ujar Budi Santoso, Direktur Utama PT DI di sela kunjungan
kerja Kementerian Perindustrian dan Kementerian Negara Perencanaan
Pembangunan Nasional (PPN)/Bappenas.
Saat ini, PT DI tengah fokus
untuk membuat 4 prototipe untuk flying dan starting test. Untuk membuat
prototipe tersebut, Bappenas memberi dana Rp 310 miliar ke PT DI melalui
Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN).
"Pemerintah
fokus mengembangkan IPTEK dan mendukung pendalaman sektor industri
penerbangan," ujar Menteri Negara Perencanaan Pembangunan Nasional
(PPN)/Bappenas Armida Alisjahbana.
PT DI menargetkan produksi
minimum 100 pesawat, meski target penjualannya mencapai 300 pesawat.
N219 disiapkan sebagai pesawat perintis untuk mengambil pangsa pasar
Twin Otter dan Cessna Caravan.
"Kami mau buat pesawat yang cukup
murah, sekitar 4,5-5 juta USD, tergantung konfigurasinya," ujar VP
Marketing PT DI, Arie Wibowo. Harga tersebut terbilang murah jika
disandingkan dengan pesaingnya yang kini mematok harga 6-7 juta USD.
Menurut
Menteri Perindustrian MS Hidayat, PT DI harus mempunyai visi jangka
panjang untuk lebih melebarkan sayap ke dunia internasional. "Setelah
domestik kuat, PT DI harus cari ekspansi lain misalnya ke Afrika atau
Australia," ujarnya.
Sumber : TRIBUNNEWS
No comments:
Post a Comment