JAKARTA (MI) :
Goldie (4 tahun), seekor anjing Golden Retriever, merupakan salah satu
saksi perjuangan dalam upaya pencarian korban pesawat Sukhoi Superjet
100 yang mengalami kecelakaan di Gunung Salak, Bogor, pada Mei 2012.
Berkat isyarat kibasan ekor dan gonggongan Goldie, tim Basarnas akhirnya
menemukan kotak hitam yang menyingkap penyebab kecelakaan Sukhoi.
Fitriana Suprapti, Sekretaris Jakarta Rescue, yang selama ini melatih
Goldie, mengatakan, sejak kecil anjing jantan itu sudah dilatih untuk
mengasah instingnya. Awalnya, Goldie dilatih dengan mencari bola yang
disembunyikan.
Setelah mahir mencari bola, Goldie kemudian dilatih mencari
orang-orang yang dikenalnya hingga akhirnya terbiasa mencari orang yang
tak dikenal. Goldie dilatih untuk melakukan pencarian dan evakuasi untuk
kasus bencana di darat, seperti gempa bumi dan kecelakaan pesawat. Pada
Mei 2012, Goldie diperbantukan.
Sebagai yang paling senior, Goldie diturunkan bersama tim Basarnas
dengan misi menemukan kotak hitam pesawat Sukhoi. Kecelakaan Sukhoi ini
menewaskan seluruh awak pesawat dan para penumpang yang merupakan tamu
undangan joy flight pesawat komersial sipil dari Rusia itu.
"Dia memberikan isyarat kibasan ekor dan gonggongan 20 kali. Ini
sudah jadi standar kalau dia menemukan sesuatu. Setelah itu, tim
Basarnas yang turun dan akhirnya menemukan kotak itu," ucap perempuan
yang dipanggil Pipit saat dijumpai di sela-sela acara Hari Ulang Tahun
Ke-42 Basarnas di Pelabuhan Merak, Rabu (5/3/2014).
Menurut Pipit, melatih anjing penyelamat susah-susah gampang. Hanya
satu hal yang disebutnya kerap menghambat aksi penyelamatan, yakni
ketika memasuki musim kawin. "Kalau lagi love-love-an, yang susah. Mereka tidak bisa konsentrasi, ha-ha-ha," selorohnya.
Untuk melatih instingnya, Goldie pernah dilatih oleh pelatih rescue dog
dari Inggris, Jepang, Perancis, dan Korea. Anjing yang merupakan hibah
dari Inggris ini, kata Pipit, bisa terus mempertahankan kemampuannya
untuk mencari dan mengevakuasi hingga usia 12 tahun.
Sumber :
No comments:
Post a Comment