JAKARTA (MI) : Menteri Luar Negeri Marty Natalegawa
menyerukan pihak-pihak yang bertikai dalam konflik yang terjadi di
Ukraina untuk menahan diri. Menlu melihat kondisi yang terjadi saat ini
telah berkembang menjadi krisis internasional.
Sebelumnya, Rusia mengirim pasukan ke wilayah Crimea yang masih masuk wilayah Ukraina. Sontak, pengiriman pasukan Rusia tersebut mendapat kecaman keras dari dunia internasional.
"Indonesia sangat prihatin atas semakin memburuknya kondisi di Ukraina yang awalnya menyangkut ketidakstabilan politik di dalam negara, kini berkembang menjadi suatu krisis internasional," ujar Menlu Marty Natalegawa, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Okezone, Selasa (4/3/2014).
"Kondisi ini tidak hanya mengancam kedaulatan serta keutuhan Ukraina, melainkan juga berisiko meningkatkan ketegangan hubungan antara negara-negara terkaitnya," lanjutnya.
Marty menegaskan, poisisi Indonesia yang senantiasa menjunjung tinggi penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, sebagai prinsip dasar hubungan antarnegara.
"Indonesia mendorong semua pihak yang terkait untuk menahan diri, mengelolas krisis, dan mengutamakan penyelesaian damai situasi di Ukraina dan senantiasa menghormati hukum internasional," tutur Marty.
Marty juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) -termasik negara anggota tetap DK PBB- agar melakukan tanggung jawab sesuai Piagam PBB. Diharapkan utusan khusus dalam dikirim ke wilayah Ukraina.
Akibat krisis yang terjadi, Amerika Serikat (AS) menunda seluruh kesepakatan militer dengan Rusia. Penundaan ini termasuk latihan militer dan kunjungan resmi petinggi militer kedua negara.
Pengumuman mengenai penundaan kerjasama tersebut diutarakan oleh pihak Pentagon. Selain menunda kerjasama militer, AS direncanakan untuk menunda kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan Rusia.
Sebelumnya, Rusia mengirim pasukan ke wilayah Crimea yang masih masuk wilayah Ukraina. Sontak, pengiriman pasukan Rusia tersebut mendapat kecaman keras dari dunia internasional.
"Indonesia sangat prihatin atas semakin memburuknya kondisi di Ukraina yang awalnya menyangkut ketidakstabilan politik di dalam negara, kini berkembang menjadi suatu krisis internasional," ujar Menlu Marty Natalegawa, dalam keterangan tertulis Kementerian Luar Negeri RI yang diterima Okezone, Selasa (4/3/2014).
"Kondisi ini tidak hanya mengancam kedaulatan serta keutuhan Ukraina, melainkan juga berisiko meningkatkan ketegangan hubungan antara negara-negara terkaitnya," lanjutnya.
Marty menegaskan, poisisi Indonesia yang senantiasa menjunjung tinggi penghormatan terhadap kedaulatan dan integritas wilayah, sebagai prinsip dasar hubungan antarnegara.
"Indonesia mendorong semua pihak yang terkait untuk menahan diri, mengelolas krisis, dan mengutamakan penyelesaian damai situasi di Ukraina dan senantiasa menghormati hukum internasional," tutur Marty.
Marty juga meminta Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa (DK PBB) -termasik negara anggota tetap DK PBB- agar melakukan tanggung jawab sesuai Piagam PBB. Diharapkan utusan khusus dalam dikirim ke wilayah Ukraina.
Akibat krisis yang terjadi, Amerika Serikat (AS) menunda seluruh kesepakatan militer dengan Rusia. Penundaan ini termasuk latihan militer dan kunjungan resmi petinggi militer kedua negara.
Pengumuman mengenai penundaan kerjasama tersebut diutarakan oleh pihak Pentagon. Selain menunda kerjasama militer, AS direncanakan untuk menunda kerjasama ekonomi dan perdagangan dengan Rusia.
Sumber : Okezone
No comments:
Post a Comment