Jakarta (MI) : Perdana Menteri Inggris, David Cameron,
menyambut kesepakatan dengan kontraktor pertahanan Thales, untuk
menjual senjata ke Indonesia. Senjata yang akan dipasok itu, diklaim
untuk memperkuat sistem pertahanan udara terpadu.
Penjajakan Inggris dalam penjualan senjata ke Indonesia itu, dimulai pada tahun 2012. ”Kesepakatan yang bernilai lebih dari £100 juta itu, adalah berita bagus bagi industri kedirgantaraan Inggris dan, menjaga kepercayaan rencana ekonomi jangka panjang pemerintah,” kata Cameron, kemarin seperti dilansir Belfast Telegraph, Kamis (16/1/2014).
”Ini menjadi alasan mengapa saya pergi untukmenjalankan misi dagang ke negara-negara, seperti Indonesia ini, yakni untuk menghidupkan pekerjaan dan investasi bagi negara kita. Dan saya senang perjalanan saya telah menghasilkan kemenangan yang jelas bagi Thales,” lanjut Cameron.
CEO Thales, Victor Chavez, mengapresiasi langkah Cameron atas dukungannya untuk mengamankan kesepakatan penjualan senjata itu. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri atas dukungannya pada proyek ini dan dukungan dari Pemerintah Inggris untuk industri dan pelanggan kami,” ujarnya.
Menurut media Inggris itu, Cameron berusaha mempromosikan penjualan senjata ke Indonesia, setelah pemerintah sebelumnya, yang dikuasai Partai Buruh memberlakukan embargo senjata terhadap Indonesia, setelah muncul tuduhan, bahwa pesawat Hawk pernah digunakan di Indonesia untuk membom warga sipil di Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Penjajakan Inggris dalam penjualan senjata ke Indonesia itu, dimulai pada tahun 2012. ”Kesepakatan yang bernilai lebih dari £100 juta itu, adalah berita bagus bagi industri kedirgantaraan Inggris dan, menjaga kepercayaan rencana ekonomi jangka panjang pemerintah,” kata Cameron, kemarin seperti dilansir Belfast Telegraph, Kamis (16/1/2014).
”Ini menjadi alasan mengapa saya pergi untukmenjalankan misi dagang ke negara-negara, seperti Indonesia ini, yakni untuk menghidupkan pekerjaan dan investasi bagi negara kita. Dan saya senang perjalanan saya telah menghasilkan kemenangan yang jelas bagi Thales,” lanjut Cameron.
CEO Thales, Victor Chavez, mengapresiasi langkah Cameron atas dukungannya untuk mengamankan kesepakatan penjualan senjata itu. “Saya ingin mengucapkan terima kasih kepada Perdana Menteri atas dukungannya pada proyek ini dan dukungan dari Pemerintah Inggris untuk industri dan pelanggan kami,” ujarnya.
Menurut media Inggris itu, Cameron berusaha mempromosikan penjualan senjata ke Indonesia, setelah pemerintah sebelumnya, yang dikuasai Partai Buruh memberlakukan embargo senjata terhadap Indonesia, setelah muncul tuduhan, bahwa pesawat Hawk pernah digunakan di Indonesia untuk membom warga sipil di Timor Timur (sekarang Timor Leste).
Sumber : Sindonews
siap2 dah manut lagi, habis itu diembargo :-(
ReplyDelete