JAKARTA (MI) : Pemerintah Indonesia harus gencar menegaskan klaim atas kepulauan Natuna terhadap China, jika tidak ingin ditertawakan dunia.
Hal itu terkait ramainya konflik Laut China Selatan, di mana China merasa memiliki 90 persen wilayah kepulauan di kawasan itu.
Natuna menjadi primadona di kawasan Laut China Selatan. Ikan di perairan Natuna kerap jadi sasaran jarahan kapal pukat asing. Potensi lain adalah gas di wilayah zona ekonomi ekslusif yang disebut-sebut belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Analis keamanan pada Universitas Pertahanan Nasional, Yohanes Sulaiman, berpendapat, China saat ini merupakan negara raksasa di Asia. Indonesia, katanya, tidak punya banyak pilihan selain menegaskan klaim kepemilikan atas kepulauan Natuna.
“Militer Indonesia benar-benar ingin mempertahankan pulau-pulau, tapi dengan apa? Bagaimana mereka bisa melawan China?," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/8/2014).
Kementerian Luar Negeri Indonesia, pernah menegaskan, bahwa Indonesia tidak ada masalah dengan China atas status Natuna. Tapi, militer Indonesia dalam beberapa bulan terakhir semakin gencar menegaskan klaim atas kepemilikan Natuna kepada dunia.
Pada bulan April 2014, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, pernah berkomentar bahwa peta China soal klaim sekitar 90 persen dari Laut China Selatan tidak memiliki batas yang jelas. Hal itu membuat status Natuna rawan.
”Pemerintah tahu tidak ada pilihan yang bagus,” kata Sulaiman. ”Indonesia tidak bisa melawan China, tetapi jika Indonesia harus menegaskan klaimnya, jika tidak Indonesia akan menjadi bahan tertawaan,” ujar Sulaiman.
Hal itu terkait ramainya konflik Laut China Selatan, di mana China merasa memiliki 90 persen wilayah kepulauan di kawasan itu.
Natuna menjadi primadona di kawasan Laut China Selatan. Ikan di perairan Natuna kerap jadi sasaran jarahan kapal pukat asing. Potensi lain adalah gas di wilayah zona ekonomi ekslusif yang disebut-sebut belum dimanfaatkan sepenuhnya.
Analis keamanan pada Universitas Pertahanan Nasional, Yohanes Sulaiman, berpendapat, China saat ini merupakan negara raksasa di Asia. Indonesia, katanya, tidak punya banyak pilihan selain menegaskan klaim kepemilikan atas kepulauan Natuna.
“Militer Indonesia benar-benar ingin mempertahankan pulau-pulau, tapi dengan apa? Bagaimana mereka bisa melawan China?," katanya, seperti dikutip Reuters, Selasa (26/8/2014).
Kementerian Luar Negeri Indonesia, pernah menegaskan, bahwa Indonesia tidak ada masalah dengan China atas status Natuna. Tapi, militer Indonesia dalam beberapa bulan terakhir semakin gencar menegaskan klaim atas kepemilikan Natuna kepada dunia.
Pada bulan April 2014, Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI), Jenderal Moeldoko, pernah berkomentar bahwa peta China soal klaim sekitar 90 persen dari Laut China Selatan tidak memiliki batas yang jelas. Hal itu membuat status Natuna rawan.
”Pemerintah tahu tidak ada pilihan yang bagus,” kata Sulaiman. ”Indonesia tidak bisa melawan China, tetapi jika Indonesia harus menegaskan klaimnya, jika tidak Indonesia akan menjadi bahan tertawaan,” ujar Sulaiman.
Sumber : Sindonews
No comments:
Post a Comment