Jakarta (MI) :
PT Pindad (Persero) berhasil meyakinkan tiga
produsen senjata dan alat tempur asal Eropa untuk menjadikan Indonesia
sebagai basis produksinya. Selama lima tahun ke depan, Pindad akan
menjadi mitra produksi dan pemasaran senjata dan alat tempur tiga
perusahaan tersebut di kawasan Asia.
Widja Widjajanto, Direktur Change Management Pindad menyebutkan tiga perusahaan tersebut adalah Cockerill Maintenance & Ingenierie (CMI Defense) asal Belgia yang tersohor sebagai produsen turret (sistem persenjataan) untuk panser; SAAB Dynamics AB asal Swedia yang fokus memproduksi misil; serta Rheinmetall Land System (RLS) dari Jerman yang dikenal sebagai perusahaan perawatan dan perbaikan alat tempur terbaik di Eropa.
"Kami akan melakukan joint production dan joint marketing senjata dan alat tempur itu untuk kawasan Asia. Mereka memilih Pindad sebagai mitra setelah melakukan kajian kualitas dan kapasitas produksi Pindad yang dinilai memadai," kata Widja kepada CNN Indonesia, Kamis (6/11).
Menurut Widja, setidaknya ada tiga keuntungan yang akan diperoleh Pindad setelah membuat kesepakatan kerjasama dengan tiga perusahaan tersebut. Pertama, Pindad akan memperoleh ilmu dan teknologi baru dalam membuat dan merawat senjata dan alat tempur yang akan diberikan oleh tiga perusahaan mitranya.
"Bahkan teknisi Pindad diberikan kesempatan untuk belajar langsung ke fasilitas produksi tiga perusahaan di negara asalnya secara bergantian," ujar Widja.
Kedua, Pindad akan memperoleh sertifikasi kemampuan memproduksi dan merawat senjata dan alat tempur dari tiga perusahaan setelah selesai menjadi mitra. "Terakhir kita mendapat kesempatan untuk masuk ke pasar global, karena dengan kerjasama ini ekspos soal Pindad akan terangkat," katanya.
Dengan mampu memproduksi lebih banyak senjata dan alat tempur, untuk jangka panjang Widja memastikan anggaran negara yang dikeluarkan untuk meningkatkan pertahanan nasional bisa lebih hemat. Sayangnya, dia enggan menyebutkan berapa nilai kerjasama yang bisa diperoleh Pindad dengan membuat kerjasama produksi dan pemasaran dengan tiga perusahaan itu. "Kami urusannya hanya produksi saja, untuk angka-angka tanya ke pemerintah," ujar Widja.
Teknis Kerjasama
Kerjasama produksi dan pemasaran turret dengan CMI Defense dibuat Pindad hari ini sebagai tindak lanjut penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerahasiaan pada 15 September 2014. Melalui kerjasama ini, CMI Defense akan mentransfer teknologi pembuatan turret kepada Pindad untuk kemudian memproduksinya secara massal di fasilitas produksi Pindad di Bandung, Jawa Barat. Sementara Pindad akan membantu CMI Defense dalam menjajakan turret tersebut ke negara-negara di Asia dan ASEAN.
"Untuk kawasan Asia dan ASEAN, Pindad ini adalah produsen senjata terbesar," kata Widja.
Untuk tahap awal, jenis turret yang akan diproduksi dan dikembangkan di Indonesia adalah turret CSE 90LP. Dilanjutkan dengan pengembangan produk turret CT-CV 105HP bersamaan dengan pengembangan tank ukuran medium, dan terakhir pengembangan kaliber medium dengan rentang 20-40 mm.
Produk pertama hasil kolaborasi Pindad dan CMI Defence yang sudah dipamerkan kepada pengunjung Indo Defence 2014 di Jakarta International Expo, Kemayoran adalah kendaraan lapis baja milik Pindad yang menggotong sistem persenjataan CMI Defense dengan kanon 90 milimeter.
Sementara kerjasama dengan pabrikan misil asal Swedia, SAAB Dynamics AB dilakukan untuk pengembangan produk sistem rudal pertahanan udara berbasis darat RBS 70 Mk2 missiles. Kerjasama ini meliputi proses transfer teknologi dari SAAB Dynamics AB yang masih perlu dibahas lebih jauh oleh kedua perusahaan.
Terakhir, kerjasama dengan Rheinmetall Land System dari Jerman dilakukan untuk kegiatan overhauling, upgrading, servicing, maintenance dan modifikasi, termasuk peralatan dan support untuk TNI. Kegiatan tersebut akan dilakukan terhadap beberapa produk kendaraan tempur seperti MBT Leopard 2 RI, MBT Leopard 2 A4 CS, MBT Leopard 2 Driver Training Tank, AIFV Marder 1A3 RI, ARV Buffalo, ARV 2, AEV Badger, AVLB Beaver, dan Gunnery/Driving Simulator.
Kegiatan upgrading dan modifikasi dengan asistensi dari Rheinmetall Land System juga akan dilakukan kepada produk kendaraan IFV Marder Command Post varian Komando, IFV Marder APC varian Logistik, dan IFV Marder AMB varian Ambulans.
Widja Widjajanto, Direktur Change Management Pindad menyebutkan tiga perusahaan tersebut adalah Cockerill Maintenance & Ingenierie (CMI Defense) asal Belgia yang tersohor sebagai produsen turret (sistem persenjataan) untuk panser; SAAB Dynamics AB asal Swedia yang fokus memproduksi misil; serta Rheinmetall Land System (RLS) dari Jerman yang dikenal sebagai perusahaan perawatan dan perbaikan alat tempur terbaik di Eropa.
"Kami akan melakukan joint production dan joint marketing senjata dan alat tempur itu untuk kawasan Asia. Mereka memilih Pindad sebagai mitra setelah melakukan kajian kualitas dan kapasitas produksi Pindad yang dinilai memadai," kata Widja kepada CNN Indonesia, Kamis (6/11).
Menurut Widja, setidaknya ada tiga keuntungan yang akan diperoleh Pindad setelah membuat kesepakatan kerjasama dengan tiga perusahaan tersebut. Pertama, Pindad akan memperoleh ilmu dan teknologi baru dalam membuat dan merawat senjata dan alat tempur yang akan diberikan oleh tiga perusahaan mitranya.
"Bahkan teknisi Pindad diberikan kesempatan untuk belajar langsung ke fasilitas produksi tiga perusahaan di negara asalnya secara bergantian," ujar Widja.
Kedua, Pindad akan memperoleh sertifikasi kemampuan memproduksi dan merawat senjata dan alat tempur dari tiga perusahaan setelah selesai menjadi mitra. "Terakhir kita mendapat kesempatan untuk masuk ke pasar global, karena dengan kerjasama ini ekspos soal Pindad akan terangkat," katanya.
Dengan mampu memproduksi lebih banyak senjata dan alat tempur, untuk jangka panjang Widja memastikan anggaran negara yang dikeluarkan untuk meningkatkan pertahanan nasional bisa lebih hemat. Sayangnya, dia enggan menyebutkan berapa nilai kerjasama yang bisa diperoleh Pindad dengan membuat kerjasama produksi dan pemasaran dengan tiga perusahaan itu. "Kami urusannya hanya produksi saja, untuk angka-angka tanya ke pemerintah," ujar Widja.
Teknis Kerjasama
Kerjasama produksi dan pemasaran turret dengan CMI Defense dibuat Pindad hari ini sebagai tindak lanjut penandatanganan Nota Kesepahaman dan Perjanjian Kerahasiaan pada 15 September 2014. Melalui kerjasama ini, CMI Defense akan mentransfer teknologi pembuatan turret kepada Pindad untuk kemudian memproduksinya secara massal di fasilitas produksi Pindad di Bandung, Jawa Barat. Sementara Pindad akan membantu CMI Defense dalam menjajakan turret tersebut ke negara-negara di Asia dan ASEAN.
"Untuk kawasan Asia dan ASEAN, Pindad ini adalah produsen senjata terbesar," kata Widja.
Untuk tahap awal, jenis turret yang akan diproduksi dan dikembangkan di Indonesia adalah turret CSE 90LP. Dilanjutkan dengan pengembangan produk turret CT-CV 105HP bersamaan dengan pengembangan tank ukuran medium, dan terakhir pengembangan kaliber medium dengan rentang 20-40 mm.
Produk pertama hasil kolaborasi Pindad dan CMI Defence yang sudah dipamerkan kepada pengunjung Indo Defence 2014 di Jakarta International Expo, Kemayoran adalah kendaraan lapis baja milik Pindad yang menggotong sistem persenjataan CMI Defense dengan kanon 90 milimeter.
Sementara kerjasama dengan pabrikan misil asal Swedia, SAAB Dynamics AB dilakukan untuk pengembangan produk sistem rudal pertahanan udara berbasis darat RBS 70 Mk2 missiles. Kerjasama ini meliputi proses transfer teknologi dari SAAB Dynamics AB yang masih perlu dibahas lebih jauh oleh kedua perusahaan.
Terakhir, kerjasama dengan Rheinmetall Land System dari Jerman dilakukan untuk kegiatan overhauling, upgrading, servicing, maintenance dan modifikasi, termasuk peralatan dan support untuk TNI. Kegiatan tersebut akan dilakukan terhadap beberapa produk kendaraan tempur seperti MBT Leopard 2 RI, MBT Leopard 2 A4 CS, MBT Leopard 2 Driver Training Tank, AIFV Marder 1A3 RI, ARV Buffalo, ARV 2, AEV Badger, AVLB Beaver, dan Gunnery/Driving Simulator.
Kegiatan upgrading dan modifikasi dengan asistensi dari Rheinmetall Land System juga akan dilakukan kepada produk kendaraan IFV Marder Command Post varian Komando, IFV Marder APC varian Logistik, dan IFV Marder AMB varian Ambulans.
Sumber : CNN Indonesia
No comments:
Post a Comment