BANYUWANGI (MI) : Perusahaan teknologi
dan peralatan militer dari Swedia, Saab menjalin kerjasama dengan
beberapa Badan Usaha Milik Negara (BUMN) dan pihak swasta dalam
pembuatan kapal di Indonesia. BUMN yang digandeng adalah PT PAL dan PT
Dirgantara Indonesia (DI).
Produksi kapal oleh Saab akan dilakukan di Banyuwangi, dalam hal ini
di galangan kapal milik PT Lundin Industry Invest yang ada di Pantai
Cacalan, Sukowidi, Kabupaten Banyuwangi.
Hal ini disampaikan oleh Mikael Olson, Head of Marketing and Sales
Market Area Asia Pacific di Banyuwangi, Sabtu (1/11/2014) petang dalam
acara ramah tamah dengan Bupati Banyuwangi di Pendopo Kabupaten.
Olson mengatakan, pihaknya sudah membuka kantor perwakilan resmi di
Jakarta sejak 2013 dan saat ini Saab sudah bekerjasama dengan PT Lundin
untuk membangun kapal anti radar trimaran (tiga lambung) yang dipesan
oleh TNI Angkatan Laut.
"Saya harap kerjasama ini akan berlangsung dalam jangka panjang," kata Olson.
Olson juga menjelaskan Saab yang juga produsen pesawat tempur
kenamaan di Eropa juga berencana menjalin kerjasama pembuatan pesawat
dengan PT DI.
"Untuk industri aerospace kemungkinan akan dipusatkan di Bandung. Tapi untuk marine, kami pusatkan di Banyuwangi," ucap Olson.
Lebih lanjut, Olson yang datang ke Banyuwangi
bersama dengan duta besar Swedia untuk Indonesia, Johanna Brismar
Skoog, memastikan, kehadiraan Saab tidak semata untuk produksi dan
jualan alat militer, namun juga tranfer ilmu.
"Setidaknya ini sudah ada proses transfer knowledge dalam pembuatan
kapal siluman trimaran, dan ini memang menjadi bagian program kerjasama
ini," lanjutnya.
Direktur PT Lundin Industry Invest, Lisa Lundin menambahkan,
kerjasama dengan Saab dalam pembuatan kapal sangat penting dalam
pengembangan industri perkapalan di Indonesia.
Sementara itu Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas mengatakan, kerjasama antara perusahaan asal Swedia dengan perusahaan di Indonesia khususnya yang ada di Banyuwangi perlu diapresiasi dan didukung.
Selain ada transfer teknologi yang berarti meningkatkan kemampuan
para tenaga ahli Indonesia, juga akan menyerap tenaga kerja yang banyak
di Banyuwangi.
"Apalagi, pemerintahan baru telah berkomitmen untuk mewujudkan
Indonesia sebagai Poros Maritim Dunia. Pengembangan maritim tidak hanya
sekadar pembangunan pelabuhan saja, namun yang lebih mendasar adalah
SDM," kata Anas.
Sumber : TRIBUNNEWS
boleh sajaa kerja sama bikin kapal antara swasta dan saab swedia bagus itu , cuma soal pegadaan jet tempur buat pertahanan
ReplyDeletenegara bagus kualitas jet tempur dan ancaman embargo harus di utqmakan .
supaya indonesia untuk masa panjang tidak jadi bulan bulanan negara barat .
Rusia yes, amerika no. HANYA KELEDAI YG TERPEROSOK KE LUBANG YG SAMA. Swedia bagus, hanya swedia satu satu nya negara eropa / barat yg berani menentang intervensi amerika dan berani mengakui negara palestina merdeka.
DeleteTolong Admin angkat pembahasan Perjanjian MTA (Military Training Area) antara Indonesia & Singapura. Perjanjian ini sangat merugikan Indonesia selaku pemilik kawasan. Laut dan Udara Indonesia dipakai Militer Singapura latihan tapi melarang kapal & pesawat Indonesia lewat di sana. Perjanjian ini telah berkhir sejak 2001 tp Singapura msh memakai kawasan itu.
ReplyDeleteADMIN ANGKAT AGAR RAKYAT & PEMERINTAH TAHU DAN INGAT KEMBALI