Jakarta (MI) : PT Dirgantara Indonesia (PTDI) telah
bersepakat dengan Airbus Helicopters untuk memasarkan pesawat tempur
asal Eropa, Eurofighter Typhoon. Kerjasama ini disebutkan berlangsung
karena Airbus mau mentransfer teknologi yang dimilikinya ke Indonesia
lewat PTDI.
Budi Santoso, Direktur Utama PTDI mengaku sangat mengapresiasi kerjasama yang dilakukan antara pihaknya dengan Airbus. Ia pun berharap perusahaan kedirgantaraan lain dari seluruh dunia mau melakukan kemitraan serupa dengan PTDI.
"Semoga nanti ada lagi yang mau bekerjasama kaya begini walaupun saya yakin tak banyak yang akan mau melakukan transfer teknologi seperti yang sudah dilakukan oleh Airbus. Bahkan saya bilang tak akan ada lagi perusahaan lain yang akan mau secara terbuka memberikan transfer teknologi semua produknya ke kita," ujar Budi.
Ungkapan rasa pesimis itu diungkapkan Budi bukan tanpa alasan. Menurutnya, teknologi militer merupakan bagian penting dari keamanan dan rahasia negara. Karena itulah kemungkinan vendor jet tempur mau bermitra dengan melibatkan transfer teknologi sangat kecil.
"Bagaimanapun teknologi militer itu rahasia negara. Kebanyakan perusahaan tidak akan mau melakukan transfer teknologi militernya karena berkaitan dengan rahasia negaranya, tapi Airbus kan bentuknya konsorsium negara Eropa jadi bukan sekedar rahasia satu negara makanya mereka mau bagi sama kita," ungkap Budi.
Kerjasama yang dilakukan oleh Airbus dengan PTDI diklaim sebagai kemitraan strategis yang unik. Ludovic Boistor, President Director Airbus Helicopter Indonesia mengklaim sistem kerjasama yang dilengkapi transfer teknologi seperti yang dilakukan Airbus dan PTDI tak pernah dilakukan pesaingnya.
"Kita berikan edukasi dan transfer teknologi milik Airbus kepada PT DI. Mereka nantinya akan membantu pemasaran, maintenance, dan service produk Eurofighter maupun helikopter ke pasar Indonesia," ungkap Ludovic kepada tim Tekno Liputan6.com di pameran Indo Defence 2014.
Budi Santoso, Direktur Utama PTDI mengaku sangat mengapresiasi kerjasama yang dilakukan antara pihaknya dengan Airbus. Ia pun berharap perusahaan kedirgantaraan lain dari seluruh dunia mau melakukan kemitraan serupa dengan PTDI.
"Semoga nanti ada lagi yang mau bekerjasama kaya begini walaupun saya yakin tak banyak yang akan mau melakukan transfer teknologi seperti yang sudah dilakukan oleh Airbus. Bahkan saya bilang tak akan ada lagi perusahaan lain yang akan mau secara terbuka memberikan transfer teknologi semua produknya ke kita," ujar Budi.
Ungkapan rasa pesimis itu diungkapkan Budi bukan tanpa alasan. Menurutnya, teknologi militer merupakan bagian penting dari keamanan dan rahasia negara. Karena itulah kemungkinan vendor jet tempur mau bermitra dengan melibatkan transfer teknologi sangat kecil.
"Bagaimanapun teknologi militer itu rahasia negara. Kebanyakan perusahaan tidak akan mau melakukan transfer teknologi militernya karena berkaitan dengan rahasia negaranya, tapi Airbus kan bentuknya konsorsium negara Eropa jadi bukan sekedar rahasia satu negara makanya mereka mau bagi sama kita," ungkap Budi.
Kerjasama yang dilakukan oleh Airbus dengan PTDI diklaim sebagai kemitraan strategis yang unik. Ludovic Boistor, President Director Airbus Helicopter Indonesia mengklaim sistem kerjasama yang dilengkapi transfer teknologi seperti yang dilakukan Airbus dan PTDI tak pernah dilakukan pesaingnya.
"Kita berikan edukasi dan transfer teknologi milik Airbus kepada PT DI. Mereka nantinya akan membantu pemasaran, maintenance, dan service produk Eurofighter maupun helikopter ke pasar Indonesia," ungkap Ludovic kepada tim Tekno Liputan6.com di pameran Indo Defence 2014.
Sumber : Liputan6
ini jaman modern/teknologi canggih bung dg HP pun info dari dlm gedung putihnya AS yg ketat pun dlm beberapa detik bisa nyampek dipelosok terpecil pegunungan papua.....tidak ada namanya alutsista rahasia jika alutsista tersebut dibeli dari asing, atau dibuat kerjasama dg asing... boleh dirahasiakan/dibilang rahasia jika itu murni 100% buatan sendiri, termasuk mesinnya.... bahkan jika pegawai didalamnya bisa dibeli jadinya alutsista yg dianggap 100% rahasia itu/krn buatan sendiri dlm wktu singkat jd rahasia umum..... apalah arti rahasia jika faktanya alutsista kita semuanya beli, jumlahnya belum banyak, kalah sama jumlahnya singapor, belum setara rusia dan amerika.... mending sampeyan jangan pesimis, kudu optimis berjuanglah sampai titik darah penghabisan, jangan loyo karena sampeyan itu dirut...harapan rakyat di pundak ente... kerja...kerja...dan kerja...hasilnya ojo tipikir, biar Tuhan yg urus...
ReplyDelete