JAYAPURA (MI) : Tiga prajurit TNI terindikasi menjual amunisi kepada kelompok sipil
bersenjata (KSB) yang beraksi di kawasan pegunungan Papua. Pangdam
XVII/Cenderawasih Mayjen TNI Fransen Siahaan membenarkan hal itu saat
dikonfirmasi di Jayapura, Selasa (28/10/2014).
"Saya sudah perintahkan untuk mengusut sejauh mana keterlibatan ketiga anggota TNI dalam penjualan amunisi itu," kata Mayjen Siahaan.
Siahaan mengatakan, satu dari ketiga anggota TNI itu telah memasuki usia pensiun, sementara dua orang lainnya masih aktif berdinas. Namun, ketiganya masih bermukim di asrama Kodim Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Untuk dua anggota TNI yang masih aktif berpangkat bintara, keduanya akan dibawa ke Jayapura untuk diperiksa POM Kodam XVII/Cenderawasih," ujar Fransen.
Pemeriksaan terhadap kedua anggota TNI itu mengarah pada keterlibatannya dalam organisasi KSB.
Adapun anggota TNI yang sudah pensiun, kata dia, akan diminta keluar dari asrama, dan akan diserahkan ke polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
Fransen mengakui, keterlibatan prajurit TNI dalam mendukung gerakan KSB itu mengindikasikan bahwa kelompok pengacau keamanan itu telah masuk ke lingkup TNI. Fransen pun menyebut hal itu sebagai "duri dalam daging" yang dapat mengganggu kenyamanan di tubuh institusi TNI.
"Saya sudah perintahkan untuk mengusut sejauh mana keterlibatan ketiga anggota TNI dalam penjualan amunisi itu," kata Mayjen Siahaan.
Siahaan mengatakan, satu dari ketiga anggota TNI itu telah memasuki usia pensiun, sementara dua orang lainnya masih aktif berdinas. Namun, ketiganya masih bermukim di asrama Kodim Wamena, Kabupaten Jayawijaya.
"Untuk dua anggota TNI yang masih aktif berpangkat bintara, keduanya akan dibawa ke Jayapura untuk diperiksa POM Kodam XVII/Cenderawasih," ujar Fransen.
Pemeriksaan terhadap kedua anggota TNI itu mengarah pada keterlibatannya dalam organisasi KSB.
Adapun anggota TNI yang sudah pensiun, kata dia, akan diminta keluar dari asrama, dan akan diserahkan ke polisi untuk diperiksa lebih lanjut.
Fransen mengakui, keterlibatan prajurit TNI dalam mendukung gerakan KSB itu mengindikasikan bahwa kelompok pengacau keamanan itu telah masuk ke lingkup TNI. Fransen pun menyebut hal itu sebagai "duri dalam daging" yang dapat mengganggu kenyamanan di tubuh institusi TNI.
Sumber : KOMPAS
Penyusup sdh mulai bermain di dlm tubuh TNI, waspadai kejadian anggota TNI jual munisi dan tdk hanya di Papua akan ttp diseluruh wilayah NKRI. Intelejen hrs bekerja keras utk memotong operasi intelejen lawan, semoga berhasil.........
ReplyDeleteOknum ini pernah jadi pahlawan tapi kalo info ini benar dan terbukti, naka harus dihukun berat sebab sebagai pengkhianat rakyat dan negara.
ReplyDelete