JAKARTA (MI) : Kementerian Pertahananan (Kemenhan)
telah menyelesaikan draft kerjasama antara Pemerintah Indonesia dan
Pemerintah Turki terkait pengembangan sejumlah teknologi alat utama
sistem senjata (alutsista). Project Aggrement (PA) antara kedua
pemerintah itu pun akan segera ditandatangani oleh perwakilan kedua
negara.
Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Timbul Siahaan, mengungkapkan, tiga pekan lalu delegasi Indonesia telah berangkat ke Turki untuk menyelesaikan draft project aggrement (PA), khususnya dalam hal pembuatan dan design medium tank.
Dirjen Potensi Pertahanan Kemenhan, Timbul Siahaan, mengungkapkan, tiga pekan lalu delegasi Indonesia telah berangkat ke Turki untuk menyelesaikan draft project aggrement (PA), khususnya dalam hal pembuatan dan design medium tank.
PA itu tinggal ditandangani pada pekan depan, bertepatan dengan
gelaran Indo Defense 2014. "Nantinya Project Aggrement itu akan
ditandatangani di sela-sela event Indo Defense 2014 pada tanggal 7
November yang akan datang," kata Timbul di kantornya, Jumat (31/10).
Sedangkan untuk pelaksana proyek tersebut, lanjut Timbul, pemerintah akan mendorong proyel ini untuk dikerjakan oleh PT Pindad. Kemudian PT Pindad akan menjalin kerjasama dengan FSNN, salah satu perusahaan bergerak secara khusus di bidang design, manufaktur, dan penyuplai kendaraan-kendaraan tempur.
Tidak hanya itu, Kemenhan juga sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Turki menyangkut alat komunikasi di perbatasan. Sebagai pelaksana teknis, PT Len (Persero) telah berkerjasama dengan salah satu perusahaan asal Turki, ASELSAN.
"Kerjasama itu sudah berjalan dan kini kita tinggal mengawasi pola kerjasama antara kedua perusahaan tersebut," kata doktor lulusan Universitas Brawijaya itu.
Sedangkan untuk pelaksana proyek tersebut, lanjut Timbul, pemerintah akan mendorong proyel ini untuk dikerjakan oleh PT Pindad. Kemudian PT Pindad akan menjalin kerjasama dengan FSNN, salah satu perusahaan bergerak secara khusus di bidang design, manufaktur, dan penyuplai kendaraan-kendaraan tempur.
Tidak hanya itu, Kemenhan juga sebelumnya telah menjalin kerjasama dengan pemerintah Turki menyangkut alat komunikasi di perbatasan. Sebagai pelaksana teknis, PT Len (Persero) telah berkerjasama dengan salah satu perusahaan asal Turki, ASELSAN.
"Kerjasama itu sudah berjalan dan kini kita tinggal mengawasi pola kerjasama antara kedua perusahaan tersebut," kata doktor lulusan Universitas Brawijaya itu.
Sumber : REPUBLIKA
No comments:
Post a Comment