Wednesday, August 13, 2014

Presiden: Pemimpin Indonesia Tidak Boleh Gila Perang

http://www.presidenri.go.id/imageD.php/10315.jpg

Jakarta (MI) : Jika suatu saat para pemimpin harus mengambil keputusan untuk menyatakan perang, maka keputusan tersebut harus diambil secara cermat, berhati-hati, dan tidak boleh salah.
"Sekali menyatakan perang, maka para politisi dan anggota DPR akan mengetahui risiko dan konsekuensi yang ditimbulkan," kata Presiden Susilo Bambang Yudhoyono dalam sambutannya saat menghadiri peringatan Hari Veteran Nasional 2014 di Balai Sarbini, Jakarta, Senin (11/8) pagi.

Sebelum mengambil keputusan untuk perang, lanjut Presiden SBY, para pemimpin harus mengingat jiwa, raga, dan nyawa para prajurit. "Pendapat SBY, pemimpin Indonesia tidak boleh gila perang. Tidak boleh pula mudah sekali mengambil keputusan untuk menyatakan perang," SBY mengingatkan.

Kepala Negara juga menganjurkan para pemimpin politik untuk sering datang ke taman makam pahlawan, sesekali ke Cilangkap (Markas Besar TNI; red). Dengan datang ke tempat itu, ujar SBY, mereka akan sadar keputusan politik dapat dipikirkan, bahwa ada 35 ribu prajurit TNI yang gugur dan ada monumennya.

"Keputusan politik untuk perang akan berisiko kehilangan putra putri bangsa. Perang adalah cara terakhir, kalau jalur diplomasi dan politik tidak bisa dilakukan. Perang tidak masalah demi kedaulatan NKRI," Presiden SBY menegaskan.

Pembukaan Undang Undang Dasar 1945 menjelaskan bahwa negara melindungi bangsa dan segenap tumpah darah Indonesia. Amanah tersebut menjadi dasar Indonesia aktif melaksanakan ketertiban dunia, dengan mengirimkan perwakilannya di seluruh wlayah di dunia ini.

Sebelumnya, Presiden SBY berharap para veteran yang dulu berperang, di hari tuanya bisa rukun. Perjuangan yang pernah mereka lakukan adalah demi membela NKRI dan sang Merah Putih. "Mereka tidak memasuki wilayah politik, itu bukan urusan mereka," ujar SBY.

Di bagian lain sambutannya, Presiden SBY 'menyapa' Joko Widodo yang hadir dalam acara ini dalam kapasitasnya sebagai Gubernur DKI Jakarta. Kepada Joko, jika ditetapkan sebagai presiden nantinya, SBY menitipkan nasib para veteran dan menjaga kedaulatan NKRI.

"Kita masih menunggu keputusan MK. Tetapi jika bapak ditakdirkan jadi pemimpin Indonesia, harapan veteran, harapan seluruh rakyat Indonesia, kita ingin kedaulatan wilayah Indonesia dijaga. Tidak boleh siapapun, dari negara manapun, yang mengganggu kedaulatan dan keutuhan wilayah kita," Presiden SBY menandaskan.








Sumber : Presiden RI

No comments:

Post a Comment