Jakarta (MI) : Honeywell Aerospace, satu dari empat unit bisnis utama
Honeywell yang bermarkas di New Jersey, AS, menyatakan antusias dengan
perkembangan industri penerbangan di Indonesia dan ingin ikut terlibat
di dalamnya. Mereka, misalnya, ingin ikut ambil bagian dalam pembuatan
pesawat terbang yang tengah digarap PT Dirgantara Indonesia dan Korean
Aerospace, serta perbaikan, modifikasi dan upgrading pesawat angkut
C-130 Hercules TNI AU. Demikian ungkap Presiden Honeywell Aerospace wilayah Asia Pasifik, Briand Greer, kepada Angkasa, awal November lalu di Jakarta.
Dengan enjinir berpengalaman yang dimiliki dan komponen
buatan Honeywell, mereka berminat untuk terlibat dalam penggarapan
sistem avionik, mesin pesawat, Auxiliary Power Unit dan wheel & brake system.
“Kemampuan kami tidak sebatas pesawat-pesawat AS dan Eropa, tetapi juga
pesawat-pesawat Rusia. Kami misalnya bisa memperbaiki dan memodifikasi
juga helikopter Mi-17, terutama avioniknya. Namun demikian kami ingin
mendengarkan dulu kebutuhan Indonesia,” ujar Director Avionic Technical
Sales Honeywell Defense & Space, Paul J. West, yang hadir
mendampingi Briand Greer.
Dikatakan, perusahaan yang sudah mendunia ini mungkin
tidak populer di Indonesia, namun kehadirannya telah ada sejak lama.
Honeywell misalnya merupakan pemasok mesin TPE-331-12 yang digunakan
pesawat NC-212 buatan PT DI, dan pemasok aneka ragam komponen pada
sistem elektrikal dan avionik jet tempur F-16 Fighting Falcon yang dioperasikan TNI AU sejak 1990. Honeywell Aerospace punya tiga suku bisnis, yakni defence & space, air transport & regional, serta general aviation business. Selain bergerak di bidang aerospace, perusahaan ini juga terjun di bidang automation and control solution, performance materials and technologies, dan sistem transportasi.
Sumber : Angkasa
No comments:
Post a Comment