Tuesday, June 3, 2014

Empat Rudal AL Hancurkan KRI Karang Banteng


Samudera Hindia (MI) : Sebanyak empat rudal canggih TNI AL yang diluncurkan dari empat kapal perang di perairan Samudera Hindia, Selasa, menghancurkan bekas KRI Karang Banteng yang disimulasikan sebagai kapal perang musuh dalam Latihan Gabungan (Latgab) TNI 2014.

KRI Sultann Hasanudin-366 dan KRI Sultan Iskandar Muda-367 meluncurkan masing-masing satu rudal Exocet MM-40, sementara KRI Yos Sudarso dan KRI Abdul Halim Perdana Kusuma-355 memuntahkan rudal C-802. Seperti dilaporkan tim kapal selam yang berada di dekat sasaran, tembakan tersebut menimbulkan ledakan hebat dan kobaran api.

Penembakan itu disaksikan oleh Menhan Purnomo Yusgiantoro, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko, Kasal Laksamana TNI Marsetio, Wakasad Letjen TNI Munir, Kasau Marsekal TNI Ida Bagus Putu Dunia, Pangarmatim Laksda TNI Sri Mohamad Darojatim, anggota Komisi I DPR RI dan pejabat lainnya yang berada di KRI Makassar.

KRI Karang Banteng buatan Jerman itu bergabung di Satuan Kapal Bantu Koarmatim pada 2006. Karena dinilai sudah tidak layak, kapal itu tidak digunakan lagi dan kemudian dijadikan tembakan rudal dalam Latgab yang diikuti 15.108 prajurit gabungan dari tiga angkatan tersebut.

Kadispen Koarmatim Letkol Laut (KH) Abdul Kadir menjelaskan rudal Exocet dan C-802 merupakan bagian dari senjata andalan TNI AL. Exocet memiliki jangkauan tembak sekitar 180 kilometer. Pergerakan rudal ini sulit diantisipasi oleh musuh.

"Rudal C-802 atau Yingji-82 adalah buatan China yang arti harfiahnya adalah serangan elang. Rudal ini melaju rendah, yakni 5 hingga 7 meter di atas permukaan air sehingga menyulitkan kapal musuh untuk menghindar," paparnya.

Penembakan rudal itu merupakan bagian dari skenario perang dari Latgab 2014 yang dipimpin oleh Dirlat Letjen TNI Lodewijk F Paulus.

"Uji coba senjata strategis tersebut bertujuan untuk meningkatkan kemampuan tempur unsur-unsur TNI AL dalam menjaga NKRI," ujar Panglima Komando Tugas Laut Gabungan (Pangkogaslagab) Latgab TNI Laksma TNI Aan Kurnia.







Sumber : ANTARA

No comments:

Post a Comment