MANADO (MI) : MPR RI melalui salah satu wakil ketuanya, Lukman Hakim Safiuddin, menyatakan, sentralisasi dan kebebasan yang berlebihan mengancam persatuan dan kesatuan negara Indonesia.
"Kalau terlalu sentralistik, di mana segala sesuatu terlalu diatur oleh pusat, maka akan memunculkan bibit-bibit separatisme," tegasnya di Manado, Kamis (13/6).
Lukman menambahkan, jika segala sesuatunya diatur Jakarta, akan memicu daerah-daerah memisahkan diri dari NKRI dan itu jelas-jelas akan merugikan negara ini nantinya.
Sebaliknya, menurutnya, jika terlalu memberikan kebebasan kepada daerah yang sebebasnya, juga merupakan masalah, karena mengancam juga keutuhan NKRI nantinya.
"Jadi di sinilah sebenarnya letaknya kearifan para pimpinan di Jakarta dan daerah, yang harus bisa secara proporsional menempatkan semuanya itu, sehingga NKRI ini akan tetap terjaga," ujarnya.
Di sinilah pula, lanjutnya, sosialisasi "Empat Pilar Kenegaraan" (Pancasila, UUD 1945, Bhineka Tunggal Ika, NKRI, Red)) dilakukan oleh MPR-RI dengan berbagai cara secara intesif, diharapkan bisa menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan, serta kesadaran akan pentingnya menjaga NKRI.
"Supaya di era globalisasi sekarang ini, semangat persatuan jangan tercerabut dari hati masyarakat," tandasnya.
Walaupun, menurutnya, hal ini (sosialisasi "Empat Pilar Kenegaraan", Red) bukan mudah melakukannya. "Karena sekarang kondisi masyarakat, banyak yang berada di bawah himpitan kesulitan ekonomi dan lainnya. Namun dengan semangat pantang menyerah, ini (harus terus diperjuangkan), agar dapat membuat tetap bertahan menjaga keutuhan negara," demikian Lukman Hakim.
Sumber : solusinews
No comments:
Post a Comment