JAKARTA (MI) : Menteri Pertahanan Purnomo
Yusgiantoro berencana membeli peluncur rudal antitank dari Amerika
Serikat. Pembelian senjata itu bertujuan meremajakan sistem alat
pertahanan, khususnya di TNI Angkatan Darat. Purnomo menegaskan,
rencana pembelian senjata itu dianggap telah sesuai kebutuhan. Meski tak
menyebut jumlah, pembelian senjata itu akan dilakukan sesuai prosedur
yang berlaku.
Sebelum membeli alutsista tersebut, Indonesia akan
memperoleh transfer teknologi. Personel TNI AD akan menerima pelatihan
mengoperasikan sebelum senjata itu benar-benar dibeli. "Masih rencana.
Ini sesuai dengan kebutuhan TNI AD, pemerintah akan meremajakan sistem
alat pertahanan," kata Purnomo seusai menghadiri rapat bersama Komisi I
DPR, di Gedung Parlemen, Jakarta, Senin (10/6/2013).
Untuk
diketahui, TNI AD akan membeli peluncur rudal antitank canggih buatan
Amerika Serikat bernama Javelin. Rudal ini mampu mengunci sasaran dan
mengikuti ke mana pun target berjalan dengan daya ledak yang luar biasa.
Jarak tembak rudal ini mencapai 2,5 kilometer. Javelin dilengkapi
dengan pelacak canggih yang mampu mengunci dan menembak sasaran
bergerak. Selain canggih, alat ini sangat ringan dan dapat ditempatkan
di bahu penyerang.
Rudal Javelin berbobot 11,8 kilogram sementara
alat pembidik dan peluncur hanya 6,4 kilogram. Javelin digunakan
tentara AS dan Australia pada perang di Irak antara Maret dan April
2003. Saat ini, Javelin digunakan di Afganistan. Beberapa negara yang
telah menggunakan Javelin adalah Inggris, Taiwan, Lituania, Jordania,
Australia, Selandia Baru, Norwegia, dan Irlandia. Satu buah peluncur
dan pelacak Javelin dibanderol seharga Rp 1,2 miliar, sedangkan sebuah
rudal Javelin berharga sekitar Rp 756 juta.
Sumber : KOMPAS
No comments:
Post a Comment