Friday, March 21, 2014

Si Elang Emas Hijrah ke Adi Soemarmo

Pesawat latih tempur Hawk Mk. 53 dan T50i Golden Eagle terlihat diparkir di apron pangkalan TNI AU Adi Soemarmo, Boyolali, Jumat (21/3). Sejumlah pesawat tempur dari Pangkalan TNI AU Iswahjudi Madiun saat ini untuk sementara waktu dipindahkan ke Lanud Adi Soemarmo terkait adanya perbaikan landasan pacu di Iswahjudi. (JIBI/SOLOPOS/R. Bambang Aris Sasangka)

BOYOLALI (MI) : Pangkalan TNI AU (Lanud) Adi Soemarmo Boyolali saat ini mendapat kehormatan menjadi tuan rumah sementara bagi sejumlah alat utama sistem senjata (alutsista) TNI AU berupa pesawat tempur, salah satunya pesawat latih tempur terbaru TNI AU yaitu T50i Golden Eagle alias Elang Emas. Hal ini karena pangkalan asal pesawat-pesawat tersebut yaitu Lanud Iswahjudi Madiun sedang dalam perbaikan landasan pacu (runway). 

“Jadi istilahnya sekarang ini sedang ada boyongan skadron atau squadron move dari Iswahjudi,” ujar Komandan Lanud Adi Soemarmo Kolonel Pnb. Agus Radar Sucahyo saat dijumpai wartawan di Gedung Terminal TKI Bandara Adi Soemarmo, Jumat (21/3). Radar mengungkapkan, pesawat tempur yang dipindahkan sementara ke Adi Soemarmo mencakup T50i Golden Eagle sebanyak enam buah dari Skadron 15 serta 2 F-5 E/F Tiger II dari Skadron 14. Sebuah pesawat latih tempur Hawk Mk. 53 Skadron 15 yang perannya digantikan total oleh Golden Eagle juga ikut diboyong. “Ada skadron lain dari Iswahjudi yang juga dipindahkan sementara yaitu F-16 dari Skadron 3 yang pindah ke Medan. Mereka pindah sekalian mengikuti kegiatan latihan operasi tempur Kohanudnas [Komando Pertahanan Udara Nasional],” terang Radar.

Radar menyebut kepindahan sementara ini akan berlangsung selama lebih kurang 1,5 bulan. Bersama pesawat-pesawat itu ikut hijrah pula 130 personel Lanud Iswahjudi yang terdiri atas para penerbang tempur dan awak pendukung. “Untuk penerbang masing-masing 11 orang dari Skadron 14 dan 11 orang dari Skadron 15,” ujar Radar. Semua pesawat saat ini diparkir di apron utara atau bersebelahan dengan apron yang digunakan pesawat-pesawat komersial Bandara Adi Soemarmo. 

Ditambahkan Danlanud, keberadaan pesawat-pesawat tempur itu tidak akan mengganggu operasi harian penerbangan sipil bandara. “Untuk kegiatan latihan terbang yang digunakan adalah slot waktu di luar jadwal kedatangan dan keberangkatan pesawat komersial, jadi sama sekali tidak mengganggu,” ujar Radar yang juga mantan penerbang Hawk Mk. 53 ini. 

Terkait keberadaan pesawat-pesawat tempur tersebut, Radar menyatakan pihaknya sudah melakukan berbagai persiapan. “Tentu saja untuk pengamanan lingkungan juga ditambah. Misalkan saja untuk penjagaan pesawat kami siagakan personel Pom [polisi militer] TNI AU yang dilengkapi anjing pelacak,” katanya. 

Dalam catatan Espos, T50i Golden Eagle adalah pesawat tempur terbaru yang belum lama diterima oleh TNI AU. Indonesia membeli 16 buah pesawat buatan Korea Aerospace Industry (KAI) untuk menggantikan pesawat latih tempur buatan Inggris, Hawk Mk. 53 yang sudah digunakan sejak 1980-an. Pesawat ini baru pertengahan Februari lalu secara resmi diserahkan ke TNI AU oleh Kementerian Pertahanan. Dalam pantauan Espos kemarin, enam Golden Eagle yang sementara pindah ke Adi Soemarmo kesemuanya menggunakan pola dekorasi bodi atau livery untuk pesawat tim aerobatik yaitu biru tua dengan aksen kuning dengan pola hiasan berbentuk kepala elang di bagian hidung. 



Sumber :  Solopos

No comments:

Post a Comment