Jakarta (MI) :
Sebagai ajang dialog informal Internasional tahunan yang membahas
isu-isu penting seputar pertahanan dan keamanan, Jakarta International
Defence Dialogue (JIDD) Ke-4 tahun 2014 dibuka secara resmi oleh Wakil
Presiden RI, Boediono, Rabu (19/03) di Jakarta Convention Centre (JCC)
Senayan, Jakarta.
JIDD yang ke 4 yang diselenggarakan oleh
Universitas Pertahanan Indonesia juga didukung penuh oleh Kementerian
Pertahanan dan Kementerian Luar Negeri RI. JIDD ke-4 kali ini mengambil
tema ”Building Maritime Collaboration for Security and Stability”
(Membangun Kolaborasi Maritim untuk Stabilitas dan Keamanan).
Adapun yang menjadi pembicara kunci
dalam pembukaan JIDD ke-4 ini H.E. Kay Rala Xanana Gusmão, Perdana
Menteri, República Democrática De Timor Leste.
Sebanyak 46 Delegasi dari negara-negara
anggota ASEAN, China, India, Australia, Amerika Serikat, dan
negara-negara lain dari Eropa dan Afrika ikut menghadiri dan mengikuti
forum JIDD yang berlangsung pada 19 dan 20 Maret 2014 di JCC, Senayan,
Jakarta.
Dalam sambutan selamat datangnya Menhan
Purnomo Yusgiantoro menjelaskan bahwa wilayah laut adalah pusat
geostrategic Asia Pasifik, yang berpotensi mempersatukan namun juga
dapat berpotensi menjadi sumber perselisihan di antara negara-negara
Asia Pasifik. Forum ini mendorong kontribusi positif wilayah laut dalam
perluasan perdagangan Internasional, peningkatan mobilitas masyarakat di
kawasan serta dalam rangka mencukupi peningkatan tuntutan pemenuhan
kebutuhan dasar manusia.
Sebaliknya, wilayah laut juga berperan
negatif dalam penyebaran kejahatan transnasional terorganisir dan
ancaman keamanan non tradisional lainnya, seperti konflik wilayah
perbatasan antar negara di perairan. Hal yang harus dilakukan adalah
secara efektif mengatasi permasalahan maritim serta permasalahan rumit
lainnya yang membutuhkan kolaborasi antar negara-negara di kawasan Asia
Pasifik dan institusi-institusi regional.
Para partisipan yang hadir dalam dialog
ini terdiri dari para pejabat pemerintahan dan pejabat militer,
Akademisi, serta pemimpin organisasi maritim seperti the International
Maritime Organization (IMO), PBB, Uni Eropa, dan NATO. Forum dialog ini
dihadiri lima Menteri Pertahanan (Australia, Banglades, Belanda, PNG,
RDTL) dan empat Panglima Angkatan Bersenjata (Australia, PNG, Sri Lanka,
RDTL).
Forum pertemuan JIDD ke-4 diawali dengan
pidato selamat datang Menhan RI Purnomo Yusgiantoro, mengupas isu-isu
terkini mengenai tantangan keamanan maritim dengan tujuan utama untuk
mendorong peningkatan kerjasama bilateral dan multilateral dalam
menyelesaikan permasalahan maritim.
Keamanan maritim dengan permasalahan
yang rumit, membutuhkan kerjasama dan kolaborasi antar negara serta
badan-badan regional dan internasional. Selain itu juga dibutuhkan suatu
aturan perdagangan dan keimigrasian yang jelas, serta pengerahan
kekuatan militer di wilayah perairan guna memperketat keamanan maritim.
Kerjasama dibidang maritim bukan hanya
menjadi kepentingan nasional masing-masing negara saja, tetapi juga
dalam upaya menciptakan dunia yang lebih aman dan terlindungi dari
ancaman-ancaman yang timbul atau yang berasal dari permasalahan lintas
batas laut.
Konferensi yang dilaksanakan di JIDD
ke-4 ini akan mengangkat lima tema yaitu Eksplorasi Indo-Pasifik,
mengelola permasalahan perairan, mengatasi permasalahan ancaman non
tradisional, modernisasi dan stabilitas kekuatan militer, dan memperkuat
kerjasama hukum dan diplomasi di wilayah perairan.
Forum JIDD digunakan pejabat negara,
pejabat militer, akademisi, dan pembuat kebijakan dari 46 negara untuk
duduk bersama saling bertukar pikiran dan pengalaman mendiskusikan
masalah-masalah sesuai dengan tema “Membangun Kolaborasi Maritim untuk
Stabilitas dan Keamanan”. JIDD ini tidak dipergunakan untuk membahas
masalah-masalah isu-isu kenegaraan.
Disamping itu JIDD dijadikan sebagai
sarana media untuk meningkatkan hubungan antar negara melalui
pembangunan kepercayaan antar angkatan bersenjata masing-masing negara.
Namun pada dasarnya tujuan utama dari
penyelenggaraan JIDD adalah untuk meningkatkan kerjasama antar negara
dalam mengatasi ancaman dan tantangan di bidang pertahanan dan keamanan.
Penyelenggara berusaha untuk menyediakan forum bagi para pejabat dan
ahli untuk membahas tren yang sedang berkembang di wilayah Asia Pasifik
saat ini.
Penyelenggaraan konfrensi JIDD ke 4 ini
dibarengi dengan pelaksanaan Asia Pacific Security and Defence Expo
(APSDEX) 2014 yaitu pameran industri pertahanan dan keamanan yang
diikuti industri dalam negeri. APSDEX tahun ini mengambil tema “Driving
Indonesian Industries and Partnerships in Support of Regional Maritime
Collaborations”.
APSDEX 2014 akan menampilkan produk
terbaru dan inovasi teknologi pertahanan dan keamanan. Peserta pameran
antara lain; Kementerian Pertahanan RI, BASARNAS, Bakorkamla, BNPB, TNI,
TNI AD, TNI AL, TNI AU, POLRI, LIPI, IKAHAN, PT Pindad, PT PAL, PT
Dirgantara Indonesia, Datacomm, CMI, Palindo, Garda Persada, Saba
Wijaya, serta industri pertahanan swasta nasional lainnya.
Sumber : DMC Kemhan
No comments:
Post a Comment