Jakarta (MI) : Ketua Komisi I DPR RI Mahfudz Siddiq menilai Jakarta
International Defence Dialogue merupakan ajang memperkuat posisi
Indonesia di bidang pertahanan seperti terlihat dari meningkatnya jumlah
partisipan dalam kegiatan tahunan tersebut.
"JIDD yang akan dibuka besok sangat penting untuk dua fungsi, pertama sarana menggairahkan industri pertahanan nasional dan ajang pemasaran produk-produknya ke mancanegara," kata Mahfudz di Jakarta, Selasa.
Mahfudz menilai JIDD merupakan momen penting untuk Indonesia mempresentasikan rencana strategis (renstra) pengembangan industri pertahanan nasional. Selain itu, menurut dia, untuk membuka peluang kerja sama strategis dengan mitra sejenis dari berbagai negara.
Fungsi kedua menurut dia, JIDD sebagai bentuk diplomasi pertahanan Indonesia ke dunia Internasional. "Di era orde baru kekuatan pertahanan Indonesia disegani di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.
Dia menjelaskan sejak 2010 Indonesia mulai memodernisasi kekuatan pertahanan dan militernya.
Menurut dia, dinamika politik kawasan yang sedang naik tensinya, menjadikan forum ini penting untuk menegaskan posisi dan peran strategis Indonesia setidaknya di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Pengarah/Steering Committee JIDD Marsekal Madya (Purn) Eris Herryanto sebelumnya menjelaskan JIDD ke-4 tahun 2014 akan membicarakan kerja sama keamanan maritim bersama 50 delegasi dari berbagai negara.
"Tema 'Membangun Kolaborasi Maritim untuk Stabilitas dan Keamanan' diambil karena mengemuka yang dihadapi negara-negara di Asia-Pasifik," kata Eris.
Dia berharap JIDD ke-empat 2014 itu dapat menarik dialog dan memberi kontribusi dalam topik maritim.
Selain itu, menurut dia, JIDD merupakan kegiatan Kemhan dalam rangka memperingati ulang tahun Universitas Pertahanan dengan mengundang beberapa delegasi negara sahabat.
"JIDD 2014 mengundang 51 delegasi negara-negara dan 47 sudah mengonfirmasi akan datang," ujarnya.
Dia menjelaskan pejabat dan delegasi luar negeri yang akan hadir yaitu lima Menteri Pertahanan Australia, Banglades, Belanda, Papua Nugini, dan Republik Timor Leste. Selain itu menurut dia ada empat panglima angkatan bersenjata Australia, Papua Nugini, Sri Langka, Timor Leste, dan 44 delegasi.
JIDD akan berlangsung pada 19-20 Maret 2014 di Jakarta Convention Center dan direncakan Wakil Presiden Boediono akan membuka acara tersebut.
"JIDD yang akan dibuka besok sangat penting untuk dua fungsi, pertama sarana menggairahkan industri pertahanan nasional dan ajang pemasaran produk-produknya ke mancanegara," kata Mahfudz di Jakarta, Selasa.
Mahfudz menilai JIDD merupakan momen penting untuk Indonesia mempresentasikan rencana strategis (renstra) pengembangan industri pertahanan nasional. Selain itu, menurut dia, untuk membuka peluang kerja sama strategis dengan mitra sejenis dari berbagai negara.
Fungsi kedua menurut dia, JIDD sebagai bentuk diplomasi pertahanan Indonesia ke dunia Internasional. "Di era orde baru kekuatan pertahanan Indonesia disegani di kawasan Asia Tenggara," ujarnya.
Dia menjelaskan sejak 2010 Indonesia mulai memodernisasi kekuatan pertahanan dan militernya.
Menurut dia, dinamika politik kawasan yang sedang naik tensinya, menjadikan forum ini penting untuk menegaskan posisi dan peran strategis Indonesia setidaknya di kawasan Asia Tenggara.
Ketua Pengarah/Steering Committee JIDD Marsekal Madya (Purn) Eris Herryanto sebelumnya menjelaskan JIDD ke-4 tahun 2014 akan membicarakan kerja sama keamanan maritim bersama 50 delegasi dari berbagai negara.
"Tema 'Membangun Kolaborasi Maritim untuk Stabilitas dan Keamanan' diambil karena mengemuka yang dihadapi negara-negara di Asia-Pasifik," kata Eris.
Dia berharap JIDD ke-empat 2014 itu dapat menarik dialog dan memberi kontribusi dalam topik maritim.
Selain itu, menurut dia, JIDD merupakan kegiatan Kemhan dalam rangka memperingati ulang tahun Universitas Pertahanan dengan mengundang beberapa delegasi negara sahabat.
"JIDD 2014 mengundang 51 delegasi negara-negara dan 47 sudah mengonfirmasi akan datang," ujarnya.
Dia menjelaskan pejabat dan delegasi luar negeri yang akan hadir yaitu lima Menteri Pertahanan Australia, Banglades, Belanda, Papua Nugini, dan Republik Timor Leste. Selain itu menurut dia ada empat panglima angkatan bersenjata Australia, Papua Nugini, Sri Langka, Timor Leste, dan 44 delegasi.
JIDD akan berlangsung pada 19-20 Maret 2014 di Jakarta Convention Center dan direncakan Wakil Presiden Boediono akan membuka acara tersebut.
Sumber : ANTARA
No comments:
Post a Comment