Thursday, January 9, 2014

Panglima TNI: Saya Hanya Menjalankan Kebijakan Perbatasan

 

Jakarta (MI) : Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Moeldoko mengatakan dia menghargai upaya Australia mengembalikan manusia perahu (boat people) yang hanya diangkut oleh kapal berawak warga Indonesia ke Australia.
Hal tersebut, kata dia, disampaikan panglima angkatan bersenjata Australia pada dua pekan lalu. Moeldoko membantah mendukung upaya Australia mengembalikan semua jenis pengembalian manusia perahu ke Indonesia.

"Yang dibicarakan adalah kalau kapal dari Indonesia, kru (kapten) dari Indonesia," kata Moeldoko di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK), Jakarta, Kamis (9/1).
Moeldoko menekankan dia tidak dalam posisi menerima atau menyetujui pengembalian manusia perahu yang dilakukan Australia.

Namun selama pembawa manusia perahu merupakan kapal berawak Indonesia maka Indonesia, kata dia, menerima pengembalian karena hal tersebut sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk menjaga perbatasan.
"Jawaban saya apa, bukan menyetujui. Bukan. Saya memahami langkah-langkah taktis itu. Dasar saya apa, karena ada dalam UN Declaration mengatakan setiap negara berhak melindungi atas kedaulatan wilayahnya," lanjut dia.

Hal tersebut disampaikan Moeldoko menyusul pemberitaan sejumlah media yang mengatakan dia mendukung pengembalian manusia perahu ke Indonesia yang disampaikannya kepada media saat berada di markas besar TNI, Cilangkap.

Komunikasinya dengan panglima angkatan bersenjata Australia adalah mendiskusikan hal tersebut.
Moeldoko mengatakan dia hanya menjalankan kebijakan perbatasan dan tidak mencampuri politik luar negeri kedua negara.
"Nah, saya berproyeksi kalau tugas itu diberikan pada saya, saya juga akan melakukan hal yang sama. Jadi itu konteksnya," kata Moeldoko.






Sumber : Beritasatu

9 comments:

  1. jendral, kenapa ada kapal perang masuk perairan RI, itu tidak bisa diterima dengan alasan apu pun juga!!!!!

    ReplyDelete
  2. Ganti aja panglima nya nih...ganti tukul aja

    ReplyDelete
  3. Presidennya (SBY) aja dah mencak-mencak dilecehkan, ini kho gak punya otak ya...wong udah masuk rumah kita, bawa alat perang lagi, pake alesan memahami, UN-Declarationlah, melindungi kedaulatan, lah kedaulatan negara kita sendiri kagak dijaga, bener2 gak punya integritas nih...! gak pantas nih jadi pemimpin pelindung rakyat...! Payaaah,.... sungguh kecewa punya pemimpin seperti ini...!!!!!!!!!!!!

    ReplyDelete
  4. Sejengkal tanah NKRI adalah harga mati.....dan sejengkal tanah di NKRI yang di injak-injak melalui penerobosan perbatasan laut sangat melukai HARGA DIRI, tentang harga diri kita harus berani CAROK sampai mati!!!

    ReplyDelete
  5. Percuma beli alutsista ini itu klu cuma buat "Pameran", ujung2nya termakan usia sia-sia.
    klu dilihat2 lama-lama kok kayak "Dagelan" mirip nonton OVJ (Dalang & Wayangnya).

    ReplyDelete
  6. ganti sby, panglima tni, dan menlu!!! sekarang juga!!!!

    ReplyDelete
  7. Memalukan di awal pelantikannya gw kira jendral ini jagoan dan nasionalis ... Ternyata kayak banci, baru ditelpon bule ostrali aja udah jiper, bedebah memalukan sekali.
    Jangan jangan waktu dapat penghargaan di singapore beberapa waktu lalu ada kopi kopinya tuh ...

    ReplyDelete