Jakarta (MI) : Panglima Tentara Nasional Indonesia (TNI) Moeldoko mengatakan dia menghargai upaya Australia mengembalikan manusia perahu (boat people) yang hanya diangkut oleh kapal berawak warga Indonesia ke Australia.
Hal tersebut, kata dia, disampaikan panglima angkatan bersenjata
Australia pada dua pekan lalu. Moeldoko membantah mendukung upaya
Australia mengembalikan semua jenis pengembalian manusia perahu ke
Indonesia.
"Yang dibicarakan adalah kalau kapal dari Indonesia, kru (kapten)
dari Indonesia," kata Moeldoko di Sekolah Tinggi Ilmu Kepolisian (STIK),
Jakarta, Kamis (9/1).
Moeldoko menekankan dia tidak dalam posisi menerima atau menyetujui pengembalian manusia perahu yang dilakukan Australia.
Namun selama pembawa manusia perahu merupakan kapal berawak Indonesia
maka Indonesia, kata dia, menerima pengembalian karena hal tersebut
sesuai dengan kebijakan pemerintah untuk menjaga perbatasan.
"Jawaban saya apa, bukan menyetujui. Bukan. Saya memahami langkah-langkah taktis itu. Dasar saya apa, karena ada dalam UN Declaration mengatakan setiap negara berhak melindungi atas kedaulatan wilayahnya," lanjut dia.
Hal tersebut disampaikan Moeldoko menyusul pemberitaan sejumlah media
yang mengatakan dia mendukung pengembalian manusia perahu ke Indonesia
yang disampaikannya kepada media saat berada di markas besar TNI,
Cilangkap.
Komunikasinya dengan panglima angkatan bersenjata Australia adalah mendiskusikan hal tersebut.
Moeldoko mengatakan dia hanya menjalankan kebijakan perbatasan dan tidak mencampuri politik luar negeri kedua negara.
"Nah, saya berproyeksi kalau tugas itu diberikan pada saya, saya juga
akan melakukan hal yang sama. Jadi itu konteksnya," kata Moeldoko.
Sumber : Beritasatu
jendral, kenapa ada kapal perang masuk perairan RI, itu tidak bisa diterima dengan alasan apu pun juga!!!!!
ReplyDeleteJendral goblok
ReplyDeleteGanti aja panglima nya nih...ganti tukul aja
ReplyDeletePayah..!!!!
ReplyDeleteLemah..!!!
Presidennya (SBY) aja dah mencak-mencak dilecehkan, ini kho gak punya otak ya...wong udah masuk rumah kita, bawa alat perang lagi, pake alesan memahami, UN-Declarationlah, melindungi kedaulatan, lah kedaulatan negara kita sendiri kagak dijaga, bener2 gak punya integritas nih...! gak pantas nih jadi pemimpin pelindung rakyat...! Payaaah,.... sungguh kecewa punya pemimpin seperti ini...!!!!!!!!!!!!
ReplyDeleteSejengkal tanah NKRI adalah harga mati.....dan sejengkal tanah di NKRI yang di injak-injak melalui penerobosan perbatasan laut sangat melukai HARGA DIRI, tentang harga diri kita harus berani CAROK sampai mati!!!
ReplyDeletePercuma beli alutsista ini itu klu cuma buat "Pameran", ujung2nya termakan usia sia-sia.
ReplyDeleteklu dilihat2 lama-lama kok kayak "Dagelan" mirip nonton OVJ (Dalang & Wayangnya).
ganti sby, panglima tni, dan menlu!!! sekarang juga!!!!
ReplyDeleteMemalukan di awal pelantikannya gw kira jendral ini jagoan dan nasionalis ... Ternyata kayak banci, baru ditelpon bule ostrali aja udah jiper, bedebah memalukan sekali.
ReplyDeleteJangan jangan waktu dapat penghargaan di singapore beberapa waktu lalu ada kopi kopinya tuh ...