Jakarta (MI) : Atas laporan
Menteri Luar Negeri (Menlu), Marty Natalegawa hari ini, Presiden Susilo
Bambang Yudhoyono (SBY) mengapresiasi hasil kerja Tim Teknis Penetapan
Batas Maritim RI. Dari laporan itu, diketahui sudah dicapai tiga
kesepakatan mengenai perbatasan baik darat maupun laut dengan tiga
negara tetangga yaitu Singapura, Timor Leste, dan Filipina.
“Apabila ada dispute antara kita dengan negara tetangga rampung maka kita bisa melakukan conflict prevention,” kata Presiden SBY di Istana Negara, Jakarta, Senin (13/10).
Adapun tim teknis tersebut adalah tim yang dibentuk Kementerian Luar
Negeri bekerjasama dengan sejumlah kementerian terkait dan juga Mabes
Tentara Nasional Indonesia (TNI) khususnya Angkatan Laut. Selain itu di
dalamnya juga terdapat para akademisi dan pakar kelautan dan hukum
internasional seperti Hassan Wirajuda, Hashim Djalal dan Hikmahanto
Juwana.
Dari laporan menlu hari ini tiga perjanjian laut yang sudah dicapai
sebagai hasil kerja tim yaitu, pertama, Perjanjian RI dan Singapura
tentang Perbatasan di bagian barat laut Singapura, kedua, Persetujuan RI
dan Filipina mengenai penetapan batas Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)i di
Manila dan ketiga, Perjanjian Indonesia dengan Singapura penetapan garis
batas laut wilayah di Segmen Timur selatan Singapura.
Kepastian batas wilayah, kata presiden, menjadi hal yang penting
dalam mempertahankan keutuhan wilayah Negara Kesatuan Republik Indonesia
(NKRI). Pentingnya perbatasan bisa dilihat dalam tiga dimensi yaitu
geopolitik, hukum, dan ekonomi. SBY mengatakan tim memang selama ini
tidak sering menjadi sorotan media namun dengan tiga perjanjian maritim
dan teritorial yang dihasilkan menjadi bukti tim terus bekerja.
“Sekali lagi secara resmi atas nama negara dan pemerintah dan selaku
pribadi saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan tulus dengan
tekun, sabar, dan penuh semangat telah berhasil menyelesaikan banyak
dispute atau persengketaan antara kita dengan negara-negara tetangga,”
lanjutnya.
Dia berharap diplomasi dan negosiasi mengenai perbatasan ini akan
terus dilakukan oleh pemerintah mendatang mengingat masih ada perbedaan
persepsi mengenai teritori ini dengan Malaysia.
Dalam kesempatan tersebut selain tim teknis hadir pula Menteri
Pertahanan Purnomo Yusgiantoro, Menteri Politik Hukum dan Keamanan Djoko
Suyanto, dan Menteri Kelautan dan Perikanan Sharif Tjitjip Soetardjo.
Sumber :
No comments:
Post a Comment