Jakarta (MI) : Sebagai salah satu upaya memelihara, membina dan meningkatkan kerja
sama pertahanan antara Indonesia dengan negara-negara sahabat,
Kementerian Pertahanan Republik Indonesia melalui Pusat Pendidikan dan
Latihan (Pusdiklat) Bahasa Badiklat Kemhan RI menyelenggarakan acara “Malam Bahasa dan Budaya Internasional Ke-13 Tahun 2014”.
Malam Bahasa dan Budaya Internasional
merupakan event rutin tahunan yang diselenggarakan sebagai sarana untuk
mempererat hubungan persahabatan Indonesia dengan negara-negara sahabat
melalui pendekatan budaya. Malam Bahasa dan Budaya Internasional ini
digelar, pada Rabu Malam (15/10) di Pusdiklat Bahasa Badiklat Kemhan,
Pondok Labu, Jakarta Selatan, dengan tema “Mutual Understanding and Trust Through Language and Culture”.
Hadir pada kesempatan ini Menhan Purnomo
Yusgiantoro beserta Ny. Lis Yusgiantoro dan Wamenhan Sjafrie
Sjamsoeddin beserta Ny. Etty Sjafrie Sjamsoeddin serta beberapa pejabat
eselon I dan II di lingkungan Kemhan. Hadir pula beberapa Duta Besar
(Dubes) dan Atase Pertahanan (Athan) dari negara-negara sahabat.
Malam Bahasa dan Budaya Internasional
Ke-13 ini diikuti oleh para peserta didik Pusdiklat Bahasa Badiklat
Kemhan yang terdiri dari TNI dan PNS serta peserta didik dari manca
negara yang sedang mengikuti pendidikan bahasa. Saat ini, jumlah
peserta didik di Pusdiklat Bahasa badiklat Kemhan berjumlah 210 orang
yang terdiri dari 156 orang peserta didik lokal yang sedang mengikuti
berbagai kursus bahasa asing dan 54 orang peserta didik mancanegara dari
17 negara sahabat yang sedang mengikuti kursus bahasa Indonesia sebagai
persiapan untuk mengikuti Sesko TNI dan Sesko Angkatan.
54 orang peserta didik mancanegara
meliputi dari Tiongkok 2 orang, Thailand 6 orang, Korsel 3 orang,
Malaysia 4 orang, Philipina 3 orang, India 3 orang, Singapura 14 orang,
Bangladesh 1 orang, Pakistan 2 orang, Saudi Arabia 2 orang, Tanzani 1
orang, PNG 2 orang, Mali 1 orang, Srilanka 1 orang, Timor Leste 1 orang,
Algheria 1 orang, Zimbabwe 1 orang dan Myanmar 1 orang.
Malam
Bahasa dan Budaya Internasional tahun ini menampilkan berbagai
persembahan kesenian dan budaya Internasional antara lain Tari Gantar
(Kalimantan Timur) Tarian Musim Panas (Jepang), Kabaret dan Tari
Dzahifah (Saudi Arabia), Rarian Foltanz dan Modern Tanzen (Jerman),
Tarian Kipas (Mandarin), Tarian Australian Culture (Australia), Tarian
Kalinka (Rusia), Lagu Arirang dengan Tari No Body (Korea), Kabaret
(Prancis), Lines Dance (Amerika Serikat) serta Tarian YKS dan Poco-Poco.
Selain itu, digelar pula pameran pakaian tradisional dan masakan khas yang disajikan di dalam stand-stand
dari masing-masing negara sahabat. Pameran ini diikuti 19 stand yang
terdiri dari 1 stand dari Indonesia, 1 stand dari Kaltim, 7 stand dari
siswa lokal (Arab, Inggris, Jepang, Jerman, Korea, Perancis, Tiongkok,
dan Rusia) dan 10 stand dari siswa mancanegara.
Pada Malam Bahasa dan Budaya
Internasional ini, Badiklat Kemhan selaku tuan rumah memperkenalkan
kebudayaan Indonesia kepada para peserta didik dari mancanegara. Setelah
tahun lalu menampilkan budaya Aceh, pada Malam Bahasa dan Budaya
Internasional tahun ini diperkenalkan budaya Kalimantan Timur.
Sumber : DMC Kemhan
No comments:
Post a Comment