Tuesday, September 2, 2014

TNI Latihan Perang di Area Tambang Emas



SOLSEL (MI) : Ratusan prajurit TNI latihan perang di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumbar. Ini dilakukan untuk pemantapan strategi berperang dan peningkatan keamanan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebelum dikirim ke Jayapura.

Dipilihnya Solsel sebagai lokasi latihan karena wilayahnya dinilai mirip dengan kondisi geografis di Kabupaten Jayapura. Wilayahnya berbukit-bukit, berlereng, dan bergunung serta memiliki aliran sungai yang besar dan deras.
Angkatan darat yang tiba pada Sabtu (30/8) lalu itu, berposko sementara di GOR Rimbotangah, Kecamatan Sangir.

"Latihan perang kami laksanakan selama seminggu di Solok Selatan. Titik lokasi perang mencakup di kawasan pertambangan emas liar (illegal mining) di Solsel. Diharapkan agar warga Solsel tak terkejut, karena seluruh personel yang diturunkan bersenjata lengkap," ungkap Komandan Korem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Widagdo Hendro Sukoco usai memimpin apel pagi PNS di halaman kantor Bupati Solsel, Padangaro, Senin (1/9).

Personel TNI Angkatan Darat yang dilatih merupakan personil gabungan dari  Payakumbuh, Padang, Kota Solok, Kabupaten Solok, dan Solsel berjumlah sekitar 460 orang.
Usai pra-pelatihan perang di Solsel, prajurit berbaju loreng itu dikirim ke Jayapura untuk mengikuti latihan perang. Widagdo meminta agar alat berat seperti ekskavator yang berada di kawasan tambang emas liar segera ke luar, karena aksi kontak tembak itu bakal berlangsung selama seminggu.

Permintaan tersebut disampaikannya agar terhindar dari peluru nyasar. "Kami harap seluruh alat berat dan aktivitas illegal mining dihentikan, karena prajurit TNI akan mengadakan latihan perang di kawasan Solsel," terangnya.

Bupati Solsel Muzni Zakaria mendukung latihan perang TNI AD di Solsel. Pemkab akan memfasilitasi kebutuhan personel dalam masa pra-latihan perang ini. Bupati merasa bahagia Solsel dipilih sebagai lokasi latihan perang. Apalagi 65 persen adalah kawasan hutan.

Wakil Bupati Solsel Abdul Rahman mengatakan daerahnya memang cocok dijadikan lokasi perang, karena kondisi daerah memiliki banyak perbukitan, lereng dan sungai yang luas."Jadi, kami sangat mendukung adanya latihan ini," tegas Abdul Rahman.


Sumber : JPNN

1 comment:

  1. Sayang nya utk teleskop masih minim, seharusnya sdh hrs dipasang di setiap pasukan tempur utk membiasakan diri dan menyesuaikan dg peralatan baru. Karena satuan2 pasukan luar negeri sdh menggunakan peralatan stb, shg pasukan kita tdk ketinggalan zaman dan sdh dpt mensejajarkan serta mrpk peralatan keselamatan dlm operasi tempur.

    ReplyDelete