SOLSEL (MI) : Ratusan
prajurit TNI latihan perang di Kabupaten Solok Selatan (Solsel), Sumbar.
Ini dilakukan untuk pemantapan strategi berperang dan peningkatan
keamanan di Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sebelum dikirim ke
Jayapura.
Dipilihnya Solsel sebagai lokasi latihan
karena wilayahnya dinilai mirip dengan kondisi geografis di Kabupaten
Jayapura. Wilayahnya berbukit-bukit, berlereng, dan bergunung serta
memiliki aliran sungai yang besar dan deras.
Angkatan darat yang tiba pada Sabtu (30/8) lalu itu, berposko sementara di GOR Rimbotangah, Kecamatan Sangir.
"Latihan perang kami laksanakan selama
seminggu di Solok Selatan. Titik lokasi perang mencakup di kawasan
pertambangan emas liar (illegal mining) di Solsel. Diharapkan agar warga
Solsel tak terkejut, karena seluruh personel yang diturunkan bersenjata
lengkap," ungkap Komandan Korem 032 Wirabraja, Brigjen TNI Widagdo
Hendro Sukoco usai memimpin apel pagi PNS di halaman kantor Bupati
Solsel, Padangaro, Senin (1/9).
Personel TNI Angkatan Darat yang dilatih
merupakan personil gabungan dari Payakumbuh, Padang, Kota Solok,
Kabupaten Solok, dan Solsel berjumlah sekitar 460 orang.
Usai pra-pelatihan perang di Solsel,
prajurit berbaju loreng itu dikirim ke Jayapura untuk mengikuti latihan
perang. Widagdo meminta agar alat berat seperti ekskavator yang berada
di kawasan tambang emas liar segera ke luar, karena aksi kontak tembak
itu bakal berlangsung selama seminggu.
Permintaan tersebut disampaikannya agar
terhindar dari peluru nyasar. "Kami harap seluruh alat berat dan
aktivitas illegal mining dihentikan, karena prajurit TNI akan mengadakan
latihan perang di kawasan Solsel," terangnya.
Bupati Solsel Muzni Zakaria mendukung
latihan perang TNI AD di Solsel. Pemkab akan memfasilitasi kebutuhan
personel dalam masa pra-latihan perang ini. Bupati merasa bahagia Solsel
dipilih sebagai lokasi latihan perang. Apalagi 65 persen adalah kawasan
hutan.
Wakil Bupati Solsel Abdul Rahman
mengatakan daerahnya memang cocok dijadikan lokasi perang, karena
kondisi daerah memiliki banyak perbukitan, lereng dan sungai yang
luas."Jadi, kami sangat mendukung adanya latihan ini," tegas Abdul
Rahman.
Sumber : JPNN
Sayang nya utk teleskop masih minim, seharusnya sdh hrs dipasang di setiap pasukan tempur utk membiasakan diri dan menyesuaikan dg peralatan baru. Karena satuan2 pasukan luar negeri sdh menggunakan peralatan stb, shg pasukan kita tdk ketinggalan zaman dan sdh dpt mensejajarkan serta mrpk peralatan keselamatan dlm operasi tempur.
ReplyDelete