Banten (MI) : Hari ini Kepala Staf TNI Angkatan Laut
(KASAL)Laksamana TNI Marsetio menyematkan Brevet Kebesaran Hiu Kencana
kepada tiga Menteri Negara di dalam Kapal Selam KRI Nanggala 402 di
Dermaga Kiat Indah Merak, Banten.
Dipilihnya kapal selam ini sebagai tampat berlangsungnya upacara kebesaran ini adalah sebagai simbol kebanggaan tradisi penerimaan keluarga baru, keluarga besar TNI Angkatan Laut.
Laksamana Muda I.N.G.N Ary Atmaja kepada detikFinance di sela acara penyematan yang berlangsung Sabtu (6/9/2014) ini menerangkan, kapal ini adalah kebanggan bangsa Indonesia.
"Kapal selam itu sangat spesial karena dipersenjatai dengan senjata yang paling ditakuti kapal permukaan. Sangat dahsyat serangannya," jelas dia.
Ia menjelaskan, Kapal selam berukuran panjang 60 meter dan lebar 6 meter ini mampu menampung 4 orang ABK. Sekali melaju, kapal selam ini dapat melesat dengan kecepatan hingga 21,5 knot didukung oleh mesin diesel elektrik yang terdiri dari 4 mesin diesel dan 1 shaft menghasilkan 4,600 shp.
Kapal buatan Jerman tahun 1977 ini mampu menyelam selama 3 bulan dengan kedalaman maksimal 250 meter di bawah permukaan laut. Dari sisi persenjataan, KRI Nanggala 402 dilengkapi dengan 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung.
"Jarak tembaknya bisa 2 mil. Jauh sekali," tutur dia.
Dipilihnya kapal selam ini sebagai tampat berlangsungnya upacara kebesaran ini adalah sebagai simbol kebanggaan tradisi penerimaan keluarga baru, keluarga besar TNI Angkatan Laut.
Laksamana Muda I.N.G.N Ary Atmaja kepada detikFinance di sela acara penyematan yang berlangsung Sabtu (6/9/2014) ini menerangkan, kapal ini adalah kebanggan bangsa Indonesia.
"Kapal selam itu sangat spesial karena dipersenjatai dengan senjata yang paling ditakuti kapal permukaan. Sangat dahsyat serangannya," jelas dia.
Ia menjelaskan, Kapal selam berukuran panjang 60 meter dan lebar 6 meter ini mampu menampung 4 orang ABK. Sekali melaju, kapal selam ini dapat melesat dengan kecepatan hingga 21,5 knot didukung oleh mesin diesel elektrik yang terdiri dari 4 mesin diesel dan 1 shaft menghasilkan 4,600 shp.
Kapal buatan Jerman tahun 1977 ini mampu menyelam selama 3 bulan dengan kedalaman maksimal 250 meter di bawah permukaan laut. Dari sisi persenjataan, KRI Nanggala 402 dilengkapi dengan 14 buah torpedo 21 inci dalam 8 tabung.
"Jarak tembaknya bisa 2 mil. Jauh sekali," tutur dia.
Untuk urusan sensor dan elektronik KRI Nanggala mempunyai sonar dari
jenis CSU-3-2 suite yang dapat melacak setiap benda bergerak yang berada
di sekitar kapal selam.
"Suara ikan paus cuit-cuit begitu kedengaran," sambungnya.
Di Indonesia sendiri KRI Nanggala (402) merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL.
KRI Nanggala termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal selam lain dalam kelas Cakra adalah KRI Cakra (401).
"Pasukan yang mengoperasikan kapal ini sangat khusus sangat terlatih. Misinya pun khusus dan rahasia. Kualifikasi Psikologinya juga khusus, kami sangat bangga punya mereka. Diharapkan pula keluarga baru yang mendapat kehormatan menyandang Brevet Hiu Kencana ini juga bangga," tandasnya.
"Suara ikan paus cuit-cuit begitu kedengaran," sambungnya.
Di Indonesia sendiri KRI Nanggala (402) merupakan kapal selam kedua dalam jenis kapal selam kelas Cakra. Kapal ini merupakan kapal kedua yang menyandang nama Nanggala dalam jajaran TNI AL.
KRI Nanggala termasuk dalam armada pemukul TNI Angkatan Laut. Kapal selam lain dalam kelas Cakra adalah KRI Cakra (401).
"Pasukan yang mengoperasikan kapal ini sangat khusus sangat terlatih. Misinya pun khusus dan rahasia. Kualifikasi Psikologinya juga khusus, kami sangat bangga punya mereka. Diharapkan pula keluarga baru yang mendapat kehormatan menyandang Brevet Hiu Kencana ini juga bangga," tandasnya.
Sumber : Detik
No comments:
Post a Comment