Bandar Lampung (MI) : KRI Teluk Bintuni sudah sandar di dermaga milik galangan kapal PT PT Daya Radar Utama (DRU) Lampung. Informasi tersebut Saibumi.com peroleh dari General Manager Production PT DRU Lampung Edy Wiyono yang dihubungi via ponselnya Sabtu 6 September 2014.
"Dini hari tadi sudah ditarik sedikit. Ditambah lagi air laut
pasangnya juga bagus. Jadi pukul 03.00 WIB kurang sudah sandar di
dermaga. Kondisi kapal juga utuh yah. Alhamdulillah yang saya
khawatirkan kemarin tidak terjadi. Kondisi siripnya utuh," jelas Edy
yang saat terakhir diwawancarai kemarin mengkhawatirkan kondisi sirip
kapal yang menyentuh dasar landasan peluncuran kapal.
Lebih lanjut Edy menambahkan bahwa pekerja di lapangan sudah dalam
kondisi istirahat semua. "Begitu kapal dinyatakan kondisinya bagus, para
pekerja yang lembur dari tadi malam sudah istirahat sekarang. Termasuk
saya," katanya dengan suara setengah mengantuk.
Sebelumnya, kemarin kapal perang khusus pengangkut tank jenis Leopard
mendadak meluncur kelautan. Tali sling penahan yang terbuat dari baja
yang putus menyebabkan kapal meluncur diluar acara resmi.
Lanal Lampung Bantu Menyelam Cek Bagian Bawah Kapal
Kondisi kapal perang KRI Teluk Bintuni 520 yang telah sandar di
dermaga PT Daya Radar Utama Lampung dibenarkan oleh Komandan Pangkalan
Angkatan Laut Lampung (Danlanal) Kol Laut (P) Suharto. Hal ini
disampaikannya kepada Saibumi.com melalui Blackcberry Messengernya pukul 04.07 WIB.
“Pukul 02.30 WIB kapal sudah berhasil ditarik ke laut dan pukul 03.00
WIB telah bersandar di dermaga,” ungkap Suharto dalam BBMnya.
Sementara saat dihubungi Suharto menyampaikan hal yang sama. “Sekarang sedang persiapan untuk dilakukan penyelaman lagi. Tapi kali ini ada dua tim yang satu tim dari PT DRU Lampung dan satu tim dari Lanal yang mewakili Angkatan Laut. Masing-masing tim terdiri dari dua orang. Satuan Tugas Angkatan Laut (Satgas AL) yang meminta supaya Lanal menyiapkan tim penyelam sendiri,” jelas Suharto yang berada dilokasi galangan kapal PT DRU Lampung.
Menurutnya, penyelaman kembali dilakukan untuk memeriksa kondisi dibagian bawah kapal perang yang didesain bisa langsung mendarat dipantai itu.
Sebelumnya kemarin (Jumat 5 September 2014), KRI Teluk Bintuni tiba-tiba meluncur kelaut sebelum acara resmi dilaksanakan. Putusnya tali sling baja yang menahan kapal berbobot 2300 ton ditambah kondisi angin yang kencang menyebabkan kapal meluncur diluar dugaan.
Sementara saat dihubungi Suharto menyampaikan hal yang sama. “Sekarang sedang persiapan untuk dilakukan penyelaman lagi. Tapi kali ini ada dua tim yang satu tim dari PT DRU Lampung dan satu tim dari Lanal yang mewakili Angkatan Laut. Masing-masing tim terdiri dari dua orang. Satuan Tugas Angkatan Laut (Satgas AL) yang meminta supaya Lanal menyiapkan tim penyelam sendiri,” jelas Suharto yang berada dilokasi galangan kapal PT DRU Lampung.
Menurutnya, penyelaman kembali dilakukan untuk memeriksa kondisi dibagian bawah kapal perang yang didesain bisa langsung mendarat dipantai itu.
Sebelumnya kemarin (Jumat 5 September 2014), KRI Teluk Bintuni tiba-tiba meluncur kelaut sebelum acara resmi dilaksanakan. Putusnya tali sling baja yang menahan kapal berbobot 2300 ton ditambah kondisi angin yang kencang menyebabkan kapal meluncur diluar dugaan.
Sumber : Saibumi
No comments:
Post a Comment