Friday, September 5, 2014

Kapolri dan Kasad Menjadi Warga Kehormatan Kapal Selam



Selat Sunda (MI) : Kepala Kepolisian RI (Kapolri) Jenderal Polisi Drs. Sutarman dan Kepala Staf Angkatan Darat (Kasad) Jenderal TNI Gatot Nurmantyo diangkat menjadi warga kehormatan kapal selam TNI AL serta berhak menerima brevet kehormatan Hiu Kencana yang disematkan oleh Kepala Staf Angkatan Laut (Kasal) Laksamana TNI Dr. Marsetio di dalam kapal selam KRI Nanggala-402 yang tengah berlayar di bawah permukaan laut di perairan Selat Sunda, Rabu (3/9/2014).
Upacara penyematan brevet kehormatan Hiu Kencana merupakan salah satu bentuk penghormatan dan penghargaan seluruh warga kapal selam dan jajaranTNI Angkatan Laut kepada Kapolri dan Kasad atas semua usaha, partisipasi dan kontribusi bagi perkembangan TNI Angkatan Laut, khususnya dalam pengembangan Satuan Kapal Selam baik secara langsung maupun tidak langsung.Dengan diangkatnya Kapolri dan Kasad sebagai warga kehormatan kapal selam, maka hingga saat ini sudah sebanyak 132 orang pejabat diangkat menjadi warga kehormatan kapal selam dan berhak menerima brevet Hiu Kencana. 


 http://cakrawala-dispenal.org/images/photos/hiu%20kecil.jpg

Brevet kehormatan Hiu Kencana disematkan secara langsung di dada sebelah kanan Kapolri dan Kasad oleh Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio yang pada kesempatan tersebut bertindak selaku inspektur upacara. Penyematan tersebut dilakukan dalam suatu upacara di dalam lambung kapal selam yang berlayar di bawah permukaan laut di kedalaman tiga belas meter di perairan Selat Sunda.

Seusai menerima brevet kehormatan, Kapolri dan Kasad berkesempatan untuk menyaksikan langsung bagaimana sebuah kapal selam beroperasi, salah satu diantaranya mendeteksi posisi kawan dan lawan melalui periskop, serta mencoba mengoperasikan alat-alat yang ada di kapal selam seperti alat deteksi dan navigasi lainnya.
Kasal Laksamana TNI Dr. Marsetio dalam sambutannya mengatakan bahwa didalam kapal selam ini, semua pengawak dapat merasakan betapa beratnya bertugas di kapal selam. “Dalam situasi serba terbatas, baik fasilitas akomodasi maupun pelaksanaan operasi yang bersifat mandiri, rahasia, dan dalam waktu lama, sehingga tidak mudah berinteraksi dengan dunia luar,” katanya.

Menurut Kasal setiap personel yang akan memasuki kapal selam, terlebih dahulu harus dicek kesehatannya oleh dokter spesialis hyperbaric, sebagai salah satu persyaratan yang mutlak dilaksanakan. Hal ini karena tekanan yang ada di dalam kapal selam berbeda dengan tekanan ketika berada dalam ruangan kapal atas permukaan. “Oleh karena itu, untuk menjadi awak kapal selam, memerlukan persyaratan tes psikologis, kesehatan, kesamaptaan, kedisiplinan, keterampilan dan ketabahan yang lebih baik dibanding prajurit pengawak kapal atas air.   “Guna memberi penghargaan dan kebanggaan yang tinggi kepada awak kapal selam, maka disematkan brevet Hiu Kencana di dada setiap awak kapal selam, yang dikenal dengan sebutan Silent Warrior,” jelas Kasal.
http://cakrawala-dispenal.org/images/photos/PRN_1884%20kecil.jpg

Kasal juga menjelaskan, bahwa saat ini TNI AL sedang memesan pembuatan kapal selam sebanyak dua unit di Korea Selatan. Dalam rencana pemenuhan kebijakan dasar pembangunan TNI Angkatan Laut menuju minimum essential force (MEF), akan dibangun kapal selam diesel electric sebanyak tiga unit, dimana pembangunan kapal selam ketiga akan dibangun di galangan kapal dalam negeri yaitu PT PAL Indonesia (persero) dengan memaksimalkan transfer of technology. Hal ini, kata Kasal, sebagai implementasi kebijakan pemerintah dalam pemberdayaan industri pertahanan nasional yang pada akhirnya akan tercapai kemandirian alutsista TNI/TNI AL. “Dengan dicapainya kemandirian industri alutsista melalui industri pertahanan nasional, maka akan lebih meningkatkan daya tawar (bargaining power) bagi negara Indonesia,” tegas Kasal.

Kasal juga berharap, agar acara penyematan brevet ini menjadi peristiwa bersejarah yang dapat memberikan kebanggaan, perhatian serta komitmen dalam membina dan membangun kemampuan satuan kapal selam sebagai alutsista strategis bagi negara manapun di dunia yang kehadirannya senantiasa memberikan detterence effect atau daya tangkal yang tinggi terhadap pihak lain.

Sebelumnya, pada hari dan tempat yang sama, warga kehormatan kapal selam dan brevet Hiu Kencana juga disematkan kepada Panglima Armada RI Kawasan Barat Laksamana Muda TNI I.N.G.N Aryatmaja, S.E. dan Panglima Armada RI Kawasan Timur Laksamana Muda TNI Sri Mohamad Darojatim yang disematkan oleh Asisten Operasi (Asops) Kasal Laksamana Muda TNI Arief Rudianto, S.E.










Sumber :  Cakrawala-dispenal

No comments:

Post a Comment