ATAMBUA (MI) : Presiden Susilo Bambang
Yudhoyono (SBY) sangat concern persoalan perbatasan di Indonesia.
Pasalnya, perbatasan merupakan beranda depan NKRI sehingga wajib ditata
secara baik.
Untuk itu, tim Kepresidenan dalam hal ini Dewan Pertimbangan Presiden
hadir khusus untuk menjaring masukan dari stakeholder di perbatasan
RI-RDTL untuk selanjutnya direkomendasikan kepada Presiden.
Juru
bicara Tim Dewan Pertimbangan Presiden, Drs. Kamarullah Halim,
menyampaikan hal ini kepada wartawan usai tatap muka dengan para
stakeholder di Belu, Kamis (3/4/2014).
Kamarullah mengungkapkan, kehadiran mereka di perbatasan RI-RDTL sejalan dengan komitmen Presiden SBY dalam hal pengelolaan perbatasan.
Kamarullah mengungkapkan, kehadiran mereka di perbatasan RI-RDTL sejalan dengan komitmen Presiden SBY dalam hal pengelolaan perbatasan.
Ada beberapa aspek yang
menjadi fokus perhatian sebagai masukan tim diantaranya, penataan
pemerintahan, pemberdayaan masyarakat dan pembangunan ekonomi baik yang
terprogram di tingkat kabupaten/propinsi maupun dari pemerintah pusat.
Semua aspek ini, jelas Kamarullah, akan diidentifikasi kemudian dibuatkan kajian sebelum direkomendasikan ke presiden.
"Kita
hadir untuk mendengar masukan dalam hal penataan kawasan perbatasan.
Presiden sangat konsen soal perbatasan karena jadi beranda terdepan.
Aspek keamanan dan prosperity menjadi skala prioritas. Kita perlu tahu
bagaimana penataan Infrastruktur, ekonomi, kesehatan, air bersih,
listrik, supaya lebih baik dari negara tetangga," tutur Kamarullah.
Dia
berharap, kendala-kendala yang dihadapi di lapangan dikomunikasikan
secara baik oleh instansi terkait. Dan dari hasil dialog bersama,
pihaknya telah mencatat beberapa hal ini kemudian disampaikan ke
presiden. Selanjutnya, presiden akan menyampaikan kepada departemen atau
kementrian terkait agar permasalahan yang ada di perbatasan dapat
tertangani secara baik.
Asisten II Sekda Belu, Drs. Marsel Mau
Meta, mengatakan, konsep penataan perbatasan sesungguhnya telah
diletakan oleh Pemda Belu selama masa tugas Bupati Belu, Drs. Joachim
Lopez. Kepada tim Kepresiden dirinya berharap ada pembentukan semacam
tim pelaksana kajian tata kelola penyelenggaraan pemerintahan wilayah
perbatasan. Ini dimaksudkan menjawabi harapan pemerintah pusat agar
kesejahteraan warga perbatasan semakin lebih baik.
Sumber : POS KUPANG
No comments:
Post a Comment