Makassar (MI) : Sejumlah anggota TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin mengepung
satu pesawat penumpang yang baru saja mendarat di lapangan Lanud Hasanuddin,
Rabu (2/4/14).
Pasukan yang berpakaian loreng
lengkap dengan senjata, dan 2 ekor anjing pelacak ini melakukan pengepungan
kepada pesawat Luar yang melakukan penerbangan di wilayah udara Indonesia tanpa
Izin, dimana sebelumnya Pesawat ini dipaksa mendarat oleh 2 pesawat tempur
Sukhoi 27/30.
Dari dalam pesawat 4 penumpang dan 3
Awak pesawat berhasil di amankan kedalam ruangan kemudian diinterogasi oleh
petugas.
Peristiwa ini merupakan salah satu
rangkaian latihan yang digelar oleh Lanud Hasanuddin dengan sandi Gelar Latihan
Sriti Gesit 2014. Latihan ini dimulai sejak Jumat (28/3/14) dan akan
berlangsung hingga Kamis (3/4/14) besok.
Komandan Lanud sultan hasanuddin
Marsma TNI Dody Trisunu kepada wartawan mengatakan maksud dan tujuan dari
latihan ini adalah untuk meningkatkan, memelihara serta menguji kemampuan
satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin dalam melaksanakan setiap tugas.
“Ini adalah bagian dari latihan yang
tujuannya untuk memantapkan kerja kita di Lanud Sultan Hasanuddin sehingga
ketika ada penugasan operasi udara, kita mampu melaksanakan dengan baik dan
mampu menanggulangi kontijensi yang terjadi,” Kata Dody.
Pada rangkaian latihan tersebut
lanjut Dody, simulasi yang dilakukan adalah penanganan pesawat luar yang
terbang di wilayah Indonesia dan tidak memiliki Izin.
“Simulasi ini berawal dari adanya
laporan dari komando sektor Operasi 2 mengenai adanya pesawat yang ditemukan
terbang dan tidak memiliki Izin, setelah laporan itu masuk kami mengirim 2
Sukhoi untuk menyergap pesawat tersebut, setelah berhasil dipaksa mendarat kita
segera melakukan interogasi terhadap semua penumpang dan awak pesawat, mulai
dari tujuan dan maksud pesawat, dan ketika ada yang melanggar maka segera
ditindaki,” Papar Dody.
Latihan yang dilaksanakan 7 hari ini
melibatkan hampir seluruh personel dengan jumlah sekitar 600 Orang. Para
personel ini berasal dari unsur Hanlan, Skadron Udara 5, Skadron Udara 11,
Satpomau, Wing II Paskhas, Batalyon 466 Paskhas, Denhanud 472 Paskhas.
Selain itu juga melibatkan 2 pesawat
tempur Sukhoi 27/30 yang berhome base di Skadron udara 11 Wings 5, Pesawat
Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA yang berhome base di skadron Udara 5
Wings 5, dan Helly SA-332.
MAROS, RAKYATSULSEL.COM
– Sejumlah anggota TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin mengepung satu
pesawat penumpang yang baru saja mendarat di lapangan Lanud Hasanuddin,
Rabu (2/4/14).
Pasukan yang berpakaian loreng lengkap dengan senjata, dan 2 ekor anjing pelacak ini melakukan pengepungan kepada pesawat Luar yang melakukan penerbangan di wilayah udara Indonesia tanpa Izin, dimana sebelumnya Pesawat ini dipaksa mendarat oleh 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30.
Dari dalam pesawat 4 penumpang dan 3 Awak pesawat berhasil di amankan kedalam ruangan kemudian diinterogasi oleh petugas.
Peristiwa ini merupakan salah satu rangkaian latihan yang digelar oleh Lanud Hasanuddin dengan sandi Gelar Latihan Sriti Gesit 2014. Latihan ini dimulai sejak Jumat (28/3/14) dan akan berlangsung hingga Kamis (3/4/14) besok.
Komandan Lanud sultan hasanuddin Marsma TNI Dody Trisunu kepada wartawan mengatakan maksud dan tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan, memelihara serta menguji kemampuan satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin dalam melaksanakan setiap tugas.
“Ini adalah bagian dari latihan yang tujuannya untuk memantapkan kerja kita di Lanud Sultan Hasanuddin sehingga ketika ada penugasan operasi udara, kita mampu melaksanakan dengan baik dan mampu menanggulangi kontijensi yang terjadi,” Kata Dody.
Pada rangkaian latihan tersebut lanjut Dody, simulasi yang dilakukan adalah penanganan pesawat luar yang terbang di wilayah Indonesia dan tidak memiliki Izin.
“Simulasi ini berawal dari adanya laporan dari komando sektor Operasi 2 mengenai adanya pesawat yang ditemukan terbang dan tidak memiliki Izin, setelah laporan itu masuk kami mengirim 2 Sukhoi untuk menyergap pesawat tersebut, setelah berhasil dipaksa mendarat kita segera melakukan interogasi terhadap semua penumpang dan awak pesawat, mulai dari tujuan dan maksud pesawat, dan ketika ada yang melanggar maka segera ditindaki,” Papar Dody.
Latihan yang dilaksanakan 7 hari ini melibatkan hampir seluruh personel dengan jumlah sekitar 600 Orang. Para personel ini berasal dari unsur Hanlan, Skadron Udara 5, Skadron Udara 11, Satpomau, Wing II Paskhas, Batalyon 466 Paskhas, Denhanud 472 Paskhas.
Selain itu juga melibatkan 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang berhome base di Skadron udara 11 Wings 5, Pesawat Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA yang berhome base di skadron Udara 5 Wings 5, dan Helly SA-332.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/tni-au-minta-pesawat-asing-mendarat-paksa-di-makassar.html#sthash.Cj7WdNMf.dpuf
Pasukan yang berpakaian loreng lengkap dengan senjata, dan 2 ekor anjing pelacak ini melakukan pengepungan kepada pesawat Luar yang melakukan penerbangan di wilayah udara Indonesia tanpa Izin, dimana sebelumnya Pesawat ini dipaksa mendarat oleh 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30.
Dari dalam pesawat 4 penumpang dan 3 Awak pesawat berhasil di amankan kedalam ruangan kemudian diinterogasi oleh petugas.
Peristiwa ini merupakan salah satu rangkaian latihan yang digelar oleh Lanud Hasanuddin dengan sandi Gelar Latihan Sriti Gesit 2014. Latihan ini dimulai sejak Jumat (28/3/14) dan akan berlangsung hingga Kamis (3/4/14) besok.
Komandan Lanud sultan hasanuddin Marsma TNI Dody Trisunu kepada wartawan mengatakan maksud dan tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan, memelihara serta menguji kemampuan satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin dalam melaksanakan setiap tugas.
“Ini adalah bagian dari latihan yang tujuannya untuk memantapkan kerja kita di Lanud Sultan Hasanuddin sehingga ketika ada penugasan operasi udara, kita mampu melaksanakan dengan baik dan mampu menanggulangi kontijensi yang terjadi,” Kata Dody.
Pada rangkaian latihan tersebut lanjut Dody, simulasi yang dilakukan adalah penanganan pesawat luar yang terbang di wilayah Indonesia dan tidak memiliki Izin.
“Simulasi ini berawal dari adanya laporan dari komando sektor Operasi 2 mengenai adanya pesawat yang ditemukan terbang dan tidak memiliki Izin, setelah laporan itu masuk kami mengirim 2 Sukhoi untuk menyergap pesawat tersebut, setelah berhasil dipaksa mendarat kita segera melakukan interogasi terhadap semua penumpang dan awak pesawat, mulai dari tujuan dan maksud pesawat, dan ketika ada yang melanggar maka segera ditindaki,” Papar Dody.
Latihan yang dilaksanakan 7 hari ini melibatkan hampir seluruh personel dengan jumlah sekitar 600 Orang. Para personel ini berasal dari unsur Hanlan, Skadron Udara 5, Skadron Udara 11, Satpomau, Wing II Paskhas, Batalyon 466 Paskhas, Denhanud 472 Paskhas.
Selain itu juga melibatkan 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang berhome base di Skadron udara 11 Wings 5, Pesawat Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA yang berhome base di skadron Udara 5 Wings 5, dan Helly SA-332.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/tni-au-minta-pesawat-asing-mendarat-paksa-di-makassar.html#sthash.Cj7WdNMf.dpuf
MAROS, RAKYATSULSEL.COM
– Sejumlah anggota TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin mengepung satu
pesawat penumpang yang baru saja mendarat di lapangan Lanud Hasanuddin,
Rabu (2/4/14).
Pasukan yang berpakaian loreng lengkap dengan senjata, dan 2 ekor anjing pelacak ini melakukan pengepungan kepada pesawat Luar yang melakukan penerbangan di wilayah udara Indonesia tanpa Izin, dimana sebelumnya Pesawat ini dipaksa mendarat oleh 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30.
Dari dalam pesawat 4 penumpang dan 3 Awak pesawat berhasil di amankan kedalam ruangan kemudian diinterogasi oleh petugas.
Peristiwa ini merupakan salah satu rangkaian latihan yang digelar oleh Lanud Hasanuddin dengan sandi Gelar Latihan Sriti Gesit 2014. Latihan ini dimulai sejak Jumat (28/3/14) dan akan berlangsung hingga Kamis (3/4/14) besok.
Komandan Lanud sultan hasanuddin Marsma TNI Dody Trisunu kepada wartawan mengatakan maksud dan tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan, memelihara serta menguji kemampuan satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin dalam melaksanakan setiap tugas.
“Ini adalah bagian dari latihan yang tujuannya untuk memantapkan kerja kita di Lanud Sultan Hasanuddin sehingga ketika ada penugasan operasi udara, kita mampu melaksanakan dengan baik dan mampu menanggulangi kontijensi yang terjadi,” Kata Dody.
Pada rangkaian latihan tersebut lanjut Dody, simulasi yang dilakukan adalah penanganan pesawat luar yang terbang di wilayah Indonesia dan tidak memiliki Izin.
“Simulasi ini berawal dari adanya laporan dari komando sektor Operasi 2 mengenai adanya pesawat yang ditemukan terbang dan tidak memiliki Izin, setelah laporan itu masuk kami mengirim 2 Sukhoi untuk menyergap pesawat tersebut, setelah berhasil dipaksa mendarat kita segera melakukan interogasi terhadap semua penumpang dan awak pesawat, mulai dari tujuan dan maksud pesawat, dan ketika ada yang melanggar maka segera ditindaki,” Papar Dody.
Latihan yang dilaksanakan 7 hari ini melibatkan hampir seluruh personel dengan jumlah sekitar 600 Orang. Para personel ini berasal dari unsur Hanlan, Skadron Udara 5, Skadron Udara 11, Satpomau, Wing II Paskhas, Batalyon 466 Paskhas, Denhanud 472 Paskhas.
Selain itu juga melibatkan 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang berhome base di Skadron udara 11 Wings 5, Pesawat Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA yang berhome base di skadron Udara 5 Wings 5, dan Helly SA-332.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/tni-au-minta-pesawat-asing-mendarat-paksa-di-makassar.html#sthash.Cj7WdNMf.dpuf
Pasukan yang berpakaian loreng lengkap dengan senjata, dan 2 ekor anjing pelacak ini melakukan pengepungan kepada pesawat Luar yang melakukan penerbangan di wilayah udara Indonesia tanpa Izin, dimana sebelumnya Pesawat ini dipaksa mendarat oleh 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30.
Dari dalam pesawat 4 penumpang dan 3 Awak pesawat berhasil di amankan kedalam ruangan kemudian diinterogasi oleh petugas.
Peristiwa ini merupakan salah satu rangkaian latihan yang digelar oleh Lanud Hasanuddin dengan sandi Gelar Latihan Sriti Gesit 2014. Latihan ini dimulai sejak Jumat (28/3/14) dan akan berlangsung hingga Kamis (3/4/14) besok.
Komandan Lanud sultan hasanuddin Marsma TNI Dody Trisunu kepada wartawan mengatakan maksud dan tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan, memelihara serta menguji kemampuan satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin dalam melaksanakan setiap tugas.
“Ini adalah bagian dari latihan yang tujuannya untuk memantapkan kerja kita di Lanud Sultan Hasanuddin sehingga ketika ada penugasan operasi udara, kita mampu melaksanakan dengan baik dan mampu menanggulangi kontijensi yang terjadi,” Kata Dody.
Pada rangkaian latihan tersebut lanjut Dody, simulasi yang dilakukan adalah penanganan pesawat luar yang terbang di wilayah Indonesia dan tidak memiliki Izin.
“Simulasi ini berawal dari adanya laporan dari komando sektor Operasi 2 mengenai adanya pesawat yang ditemukan terbang dan tidak memiliki Izin, setelah laporan itu masuk kami mengirim 2 Sukhoi untuk menyergap pesawat tersebut, setelah berhasil dipaksa mendarat kita segera melakukan interogasi terhadap semua penumpang dan awak pesawat, mulai dari tujuan dan maksud pesawat, dan ketika ada yang melanggar maka segera ditindaki,” Papar Dody.
Latihan yang dilaksanakan 7 hari ini melibatkan hampir seluruh personel dengan jumlah sekitar 600 Orang. Para personel ini berasal dari unsur Hanlan, Skadron Udara 5, Skadron Udara 11, Satpomau, Wing II Paskhas, Batalyon 466 Paskhas, Denhanud 472 Paskhas.
Selain itu juga melibatkan 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang berhome base di Skadron udara 11 Wings 5, Pesawat Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA yang berhome base di skadron Udara 5 Wings 5, dan Helly SA-332.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/tni-au-minta-pesawat-asing-mendarat-paksa-di-makassar.html#sthash.Cj7WdNMf.dpuf
MAROS, RAKYATSULSEL.COM
– Sejumlah anggota TNI AU Lanud Sultan Hasanuddin mengepung satu
pesawat penumpang yang baru saja mendarat di lapangan Lanud Hasanuddin,
Rabu (2/4/14).
Pasukan yang berpakaian loreng lengkap dengan senjata, dan 2 ekor anjing pelacak ini melakukan pengepungan kepada pesawat Luar yang melakukan penerbangan di wilayah udara Indonesia tanpa Izin, dimana sebelumnya Pesawat ini dipaksa mendarat oleh 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30.
Dari dalam pesawat 4 penumpang dan 3 Awak pesawat berhasil di amankan kedalam ruangan kemudian diinterogasi oleh petugas.
Peristiwa ini merupakan salah satu rangkaian latihan yang digelar oleh Lanud Hasanuddin dengan sandi Gelar Latihan Sriti Gesit 2014. Latihan ini dimulai sejak Jumat (28/3/14) dan akan berlangsung hingga Kamis (3/4/14) besok.
Komandan Lanud sultan hasanuddin Marsma TNI Dody Trisunu kepada wartawan mengatakan maksud dan tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan, memelihara serta menguji kemampuan satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin dalam melaksanakan setiap tugas.
“Ini adalah bagian dari latihan yang tujuannya untuk memantapkan kerja kita di Lanud Sultan Hasanuddin sehingga ketika ada penugasan operasi udara, kita mampu melaksanakan dengan baik dan mampu menanggulangi kontijensi yang terjadi,” Kata Dody.
Pada rangkaian latihan tersebut lanjut Dody, simulasi yang dilakukan adalah penanganan pesawat luar yang terbang di wilayah Indonesia dan tidak memiliki Izin.
“Simulasi ini berawal dari adanya laporan dari komando sektor Operasi 2 mengenai adanya pesawat yang ditemukan terbang dan tidak memiliki Izin, setelah laporan itu masuk kami mengirim 2 Sukhoi untuk menyergap pesawat tersebut, setelah berhasil dipaksa mendarat kita segera melakukan interogasi terhadap semua penumpang dan awak pesawat, mulai dari tujuan dan maksud pesawat, dan ketika ada yang melanggar maka segera ditindaki,” Papar Dody.
Latihan yang dilaksanakan 7 hari ini melibatkan hampir seluruh personel dengan jumlah sekitar 600 Orang. Para personel ini berasal dari unsur Hanlan, Skadron Udara 5, Skadron Udara 11, Satpomau, Wing II Paskhas, Batalyon 466 Paskhas, Denhanud 472 Paskhas.
Selain itu juga melibatkan 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang berhome base di Skadron udara 11 Wings 5, Pesawat Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA yang berhome base di skadron Udara 5 Wings 5, dan Helly SA-332.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/tni-au-minta-pesawat-asing-mendarat-paksa-di-makassar.html#sthash.Cj7WdNMf.dpuf
Pasukan yang berpakaian loreng lengkap dengan senjata, dan 2 ekor anjing pelacak ini melakukan pengepungan kepada pesawat Luar yang melakukan penerbangan di wilayah udara Indonesia tanpa Izin, dimana sebelumnya Pesawat ini dipaksa mendarat oleh 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30.
Dari dalam pesawat 4 penumpang dan 3 Awak pesawat berhasil di amankan kedalam ruangan kemudian diinterogasi oleh petugas.
Peristiwa ini merupakan salah satu rangkaian latihan yang digelar oleh Lanud Hasanuddin dengan sandi Gelar Latihan Sriti Gesit 2014. Latihan ini dimulai sejak Jumat (28/3/14) dan akan berlangsung hingga Kamis (3/4/14) besok.
Komandan Lanud sultan hasanuddin Marsma TNI Dody Trisunu kepada wartawan mengatakan maksud dan tujuan dari latihan ini adalah untuk meningkatkan, memelihara serta menguji kemampuan satuan jajaran Lanud Sultan Hasanuddin dalam melaksanakan setiap tugas.
“Ini adalah bagian dari latihan yang tujuannya untuk memantapkan kerja kita di Lanud Sultan Hasanuddin sehingga ketika ada penugasan operasi udara, kita mampu melaksanakan dengan baik dan mampu menanggulangi kontijensi yang terjadi,” Kata Dody.
Pada rangkaian latihan tersebut lanjut Dody, simulasi yang dilakukan adalah penanganan pesawat luar yang terbang di wilayah Indonesia dan tidak memiliki Izin.
“Simulasi ini berawal dari adanya laporan dari komando sektor Operasi 2 mengenai adanya pesawat yang ditemukan terbang dan tidak memiliki Izin, setelah laporan itu masuk kami mengirim 2 Sukhoi untuk menyergap pesawat tersebut, setelah berhasil dipaksa mendarat kita segera melakukan interogasi terhadap semua penumpang dan awak pesawat, mulai dari tujuan dan maksud pesawat, dan ketika ada yang melanggar maka segera ditindaki,” Papar Dody.
Latihan yang dilaksanakan 7 hari ini melibatkan hampir seluruh personel dengan jumlah sekitar 600 Orang. Para personel ini berasal dari unsur Hanlan, Skadron Udara 5, Skadron Udara 11, Satpomau, Wing II Paskhas, Batalyon 466 Paskhas, Denhanud 472 Paskhas.
Selain itu juga melibatkan 2 pesawat tempur Sukhoi 27/30 yang berhome base di Skadron udara 11 Wings 5, Pesawat Boeing 737 Intai Strategis, CN-235 MPA yang berhome base di skadron Udara 5 Wings 5, dan Helly SA-332.
- See more at: http://rakyatsulsel.com/tni-au-minta-pesawat-asing-mendarat-paksa-di-makassar.html#sthash.Cj7WdNMf.dpuf
Belum selesai tuh berita, ternyata cuma latihan
ReplyDeleteSelengkapnya : http://rakyatsulsel.com/tni-au-minta-pesawat-asing-mendarat-paksa-di-makassar.html
Terima kasih atas infonya...sudah di perbaharui.....
ReplyDelete