Pekanbaru (MI) : Sebanyak
1.000 personel TNI pemadam kebakaran hutan dan lahan resmi ditarik Badan
National Penanggulangan Bencana (BNPB) dari Riau, Jumat (4/4/2014). Presiden
SBY pun mengucapkan terima kasih atas kinerja prajurit yang tak kenal lelah
menanggulangi asap.
"Semalam, saya langsung menelepon presiden SBY terkait penarikan 1.000 personel TNI dari Riau. Presiden mengucapkan terima kasih atas usaha maksimal prajurit yang memadamkan api," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau.
Dalam pembicaraan kami, terang Syamsul, Presiden SBY menilai operasi tanggap darurat asap Riau telah berhasil. SBY bangga dengan prajurit yang 'berperang' memadamkan api di Riau.
"Rasa bangga kepada prajurit sudah diucapkan presiden. Prajurit telah meninggalkan keluarga. Berada di tengah api dan kabut asap demi tugas negara, selain perang," kata Syamsul.
Meski menarik 1.000 personel, beberapa helikopter yang didatangkan BNPB ke Riau masih beroperasi sebulan ke depan. Water bombing dan modifikasi cuaca akan terus dilakukan, hingga titik api dan asap benar-benar hilang.
"Akhir April nanti, BNPB kembali mendatangkan 2.500 pasukan ke Riau. Pasukan didatangkan untuk mencegah kebakaran terulang lagi di Riau. Karena pada bulan April hingga September, akan terjadi kemarau kering lebih parah. Ini harus diantisipasi supaya api tidak muncul lagi," kata Syamsul.
Kedatangan 2.500 personel TNI akan diserahkan ke Pemprov Riau. Selanjutnya, Riau akan menyebar pasukan ke kabupaten/kota yang rawan kebakaran. BNPB tetap ada sebagai pendamping.
"Dengan ini, Satgas Tanggap Darurat yang sebelumnya dikendalikan BNPB akan diserahkan ke Gubernur Riau. Danrem Wirabima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto tetap menjadi incident commander," kata Syamsul.
Setelah pelepasan itu, ribuan personel memasuki pesawat Hercules untuk berangkat ke Jakarta. Pasukan terlihat gembira karena telah berhasil memadamkan api di Riau.
"Selamat jalan dan selamat pulang. Terima kasih atas kinerjanya selama ini," pungkas Syamsul.
"Semalam, saya langsung menelepon presiden SBY terkait penarikan 1.000 personel TNI dari Riau. Presiden mengucapkan terima kasih atas usaha maksimal prajurit yang memadamkan api," kata Kepala BNPB Syamsul Maarif di Lanud Roesmin Nurjadin Pekanbaru, Riau.
Dalam pembicaraan kami, terang Syamsul, Presiden SBY menilai operasi tanggap darurat asap Riau telah berhasil. SBY bangga dengan prajurit yang 'berperang' memadamkan api di Riau.
"Rasa bangga kepada prajurit sudah diucapkan presiden. Prajurit telah meninggalkan keluarga. Berada di tengah api dan kabut asap demi tugas negara, selain perang," kata Syamsul.
Meski menarik 1.000 personel, beberapa helikopter yang didatangkan BNPB ke Riau masih beroperasi sebulan ke depan. Water bombing dan modifikasi cuaca akan terus dilakukan, hingga titik api dan asap benar-benar hilang.
"Akhir April nanti, BNPB kembali mendatangkan 2.500 pasukan ke Riau. Pasukan didatangkan untuk mencegah kebakaran terulang lagi di Riau. Karena pada bulan April hingga September, akan terjadi kemarau kering lebih parah. Ini harus diantisipasi supaya api tidak muncul lagi," kata Syamsul.
Kedatangan 2.500 personel TNI akan diserahkan ke Pemprov Riau. Selanjutnya, Riau akan menyebar pasukan ke kabupaten/kota yang rawan kebakaran. BNPB tetap ada sebagai pendamping.
"Dengan ini, Satgas Tanggap Darurat yang sebelumnya dikendalikan BNPB akan diserahkan ke Gubernur Riau. Danrem Wirabima Brigjen TNI Prihadi Agus Irianto tetap menjadi incident commander," kata Syamsul.
Setelah pelepasan itu, ribuan personel memasuki pesawat Hercules untuk berangkat ke Jakarta. Pasukan terlihat gembira karena telah berhasil memadamkan api di Riau.
"Selamat jalan dan selamat pulang. Terima kasih atas kinerjanya selama ini," pungkas Syamsul.
Sumber : Liputan6
No comments:
Post a Comment