Jakarta (MI) : Peserta konvensi calon presiden Partai Demokrat, Dino Patti Djalal
menyebut bahwa calon presiden (capres) Indonesia mesti mendapat restu
dari Amerika Serikat (AS) tidak benar. Dia menyebut kabar itu hanya
sebuah mitos yang tak bisa dibuktikan kebenarannya.
"Enggak perlu sama sekali. Itu adalah mitos terbesar," kata Dino saat berbincang dengan wartawan di Hotel Harmoni, Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (30/3).
Sebagai diplomat, Dino melihat mitos tersebut seolah menjadi gejala yang melekat di mata politikus Indonesia. Bahkan, isu tersebut juga terdapat dalam pikiran masyarakat Indonesia.
Mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu menambahkan, semasa menjabat sebagai diplomat, dirinya mengetahui bahwa pemerintah AS tidak terlalu ikut campur sistem demokrasi di negara lain. Menurutnya, pemerintahan Barack Obama itu hanya ingin memastikan bahwa demokrasi, terutama pemilu berjalan aman dan bebas.
"Mereka tahu kepekaan kita, tentu rakyat Indonesia akan bereaksi," pungkasnya.
"Enggak perlu sama sekali. Itu adalah mitos terbesar," kata Dino saat berbincang dengan wartawan di Hotel Harmoni, Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (30/3).
Sebagai diplomat, Dino melihat mitos tersebut seolah menjadi gejala yang melekat di mata politikus Indonesia. Bahkan, isu tersebut juga terdapat dalam pikiran masyarakat Indonesia.
Mantan duta besar Indonesia untuk Amerika Serikat itu menambahkan, semasa menjabat sebagai diplomat, dirinya mengetahui bahwa pemerintah AS tidak terlalu ikut campur sistem demokrasi di negara lain. Menurutnya, pemerintahan Barack Obama itu hanya ingin memastikan bahwa demokrasi, terutama pemilu berjalan aman dan bebas.
"Mereka tahu kepekaan kita, tentu rakyat Indonesia akan bereaksi," pungkasnya.
No comments:
Post a Comment