Friday, April 4, 2014

18 meriam 155 mm buatan korsel tiba


Makassar  (MI) : Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal TNI Budiman menyatakan 18 unit atau satu batalyon meriam kaliber 155 mm asal Korea Selatan sudah tiba di Indonesia.

"Ke-18 unit atau satu batalyon meriam 155 mm asal Korea Selatan itu sudah datang. Rencananya, alutsista akan datang secara berangsur-angsur hingga September 2014," katanya setelah membuka Kejurnas Karate Piala Kasad di Gedung Celebes Convention Centre (CCC) Makassar, Jumat.

Lulusan terbaik AKABRI Darat 1978 itu menjelaskan TNI juga menjadwalkan untuk mengambil hasil riset terkait alutsista (alat utama sistem persenjataan) yang merupakan kerja sama TNI dan perguruan tinggi di Indonesia.

"Melalui kerja sama ini membuat Indonesia tidak lagi tergantung dengan negara lain dalam hal persenjataan," katanya.

Terkait hasil riset yang dilakukan tersebut, kata dia, akan diumumkan ke masyarakat luas.

"Senin nanti kita berencana mengambil hasil riset yang dilakukan tim kami bersama pihak perguruan tinggi, kemudian kami mengumumkan hasilnya," jelasnya.

Sebelumnya, Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko saat berkunjung ke Makassar pada beberapa waktu lalu menyatakan pihaknya sedang menjajaki kemungkikan penambahan armada kapal selam jenis Kilo Class asal Rusia demi memperkuat pertahanan perairan Indonesia.
"Saat ini, kami masih dalam penjajakan dan sedang dikalkulasi. Jika kapal selam kilo class ini bisa kita datangkan maka tentu luar biasa. Kapal selam ini memiliki kemampuan dalam menembakkan rudal yang sangat jauh," ujarnya.

Kapal selam buatan Rusia ini kabarnya memiliki keunggulan pada teknologi peluru kendalinya. Kapal selam dengan nama Kiloklav ini mampu menembak hingga 300-400 km dari subsurface hingga surface.
Selain kapal selam dari Rusia, TNI juga akan mendatangkan tiga kapal selam dari Korea Selatan. Kehadiran tiga kapal selam itu akan melengkapi kapal selam yang ada sebelumnya.

Saat ini, Indonesia dikabarkan hanya memiliki dua kapal selam, salah satunya berasal dari Jerman dengan tipe 209 class. Sementara yang lainnya juga berasal dari Korea dengan tipe hampir serupa dengan 209 class.
Kapal selam tersebut telah mengalami modify combat management system sehingga memiliki daya pukul yang lebih kuat.

Bukan itu saja, TNI juga masih menunggu kedatangan heli Apache dari Amerika. Heli jenis ini dikatakan hanya dimiliki beberapa negara, termasuk Amerika dan Singapura. Selain itu adapula tank Leopard yang dinilai masih salah satu yang terbaik.
Indonesia juga berencana mendatangkan peralatan penangkal serangan udara yang berasal dari Prancis dan Inggris.
Jenderal TNI Moeldoko juga memiliki keinginan tidak hanya mempunyai pesawat tempur Sukhoi SU-30, namun jenis terbaru Sukhoi SU-35.



Sumber :  ANTARA

2 comments:

  1. negara besar kok meriam aja beli,beli dan beli.... kapan bikinnya itu...? bikin pesawat sama tank yg rumit aja bisa masa bikin meriam justru belum bisa nunggu ToT asing yg super mahal...punya tangan bnyak, otak gak bdoh2 amat, bahan baku melimpah,masa riset aja baru2 ini...kebangetan.... undang aja para ahli pande besi jawa suruh ngamatin meriam yg dibeli trus suruh bikin/nyetak laras meriamnya..... soal jenis berbagai macam besi dan kekuatannya masing2 serta bagaimana cara mengolahnya mungkin pande besi lebih paham/ahli dan berpengalaman dibanding lulusan Pindad yg berlisensi ahli teori dan berlabel S2 tetapi blum pernah megang api... hrsnya para empu semua dirangkul...mereka mngkn tdk paham teori tp mereka memberi praktek dan bukti.... sapa tahu ntar meriamnya jg diisi mantra biar sehebat keris empu gandring dan pedang naga puspa....ngipii..hehee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. hrusnya para empu dikawinkan dengan keahlian Pindad...maksud ane rekrut aja anak2 yg orang tuanya ahli pande besi buat menimbang ilmu/teori di pindad...knpa? krn nantinya selain emang dia punya ilmu bawaan dari ortunya yg ahli praktek lngsung mengolah besi dia juga akan ahli secara teori jadi sempurna. mudah berinovasi/berevolusi krn ide dan prakteknya sejalan.. gak cuma ahli teori yg nantinya jika tdk ada dana besar barang takkan terealisasi karena takut sama api....

      Delete