Monday, October 28, 2013

TNI Harus Meningkatkan Kesiapsiagaan

DISPEN KOLINLAMIL/"PRLM"

Jakarta (MI) : KASUM TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E., didampingi Pangkolinlamil Laksda TNI S.M. Darojatim menerima penjelasan dari Asops Pangkolinlamil Kolonel Laut (P) Abdul Rasyid K., S.E., saat meninjau tempat latihan usai membuka Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kolinlamil di Gedung Laut Nusantara, Mako Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/10/2013).*
JAKARTA, (PRLM).- Kepala Staf Umum (Kasum) TNI Marsdya TNI Boy Syahril Qamar, S.E., mewakili Panglima TNI Jenderal TNI Moeldoko secara resmi membuka latihan kesiapsiagaan operasional Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil) di Gedung Laut Nusantara, Markas Komando (Mako) Kolinlamil, Tanjung Priok, Jakarta Utara, Senin (28/10/2013).

Hadir dalam pembukaan latihan tersebut diantaranya Pangkolinlamil Laksda TNI S.M. Darojatim selaku Pangkogasgabratmin, Asops Panglima TNI Mayjen TNI Ridwan, Asops Kasau Marsda TNI Bagus Puruhito, Koorsahli Kasal Laksda TNI Sadiman, S.E., Pangarmabar Laksda TNI Arief Rudianto, S.E., Dankormar Mayjen TNI (Mar) Ahmad faridz Washington, serta para pejabat kodiklat TNI.

Dalam amanat tertulisnya yang dibacakan Kasum TNI, Panglima TNI mengatakan letak geografis serta konfigurasi strategis alamiah NKRI, telah mengharuskan Indonesia memiliki kepentingan yang sangat besar dalam masalah keamanan maritim, sebagai konsekuensi logis dari posisi strategis geografis, yang mengundang dan mengandung ancaman potensial laten terhadap kedaulatan negara, maupun ancaman faktual yang berakibat pada kerugian secara ekonomi dan politik.

Lebih lanjut dikatakannya, dengan kondisi itu, tidak ada pilihan lain kecuali TNI harus meningkatkan kesiapsiagaan dan optimalisasi upaya penguatan kelembagaan serta meningkatkan tindakan konseptual antara lain optimalisasi intelijen maritim, meningkatkan kehadiran unsur di laut sebagai bagian pengamanan wilayah laut, pengawasan dan penegakkan hukum di wilayah perbatasan serta pengamanan pulau-pulau terluar.

Dalam menghadapi situasi demikian, menurut Panglima TNI, TNI AL dituntut untuk melaksanakan konsep Balanced Fleet. Pada satu sisi kekuatan yang tersedia harus menghadapi ancaman dari aktor negara, pada sisi lain kekuatan yang sama harus pula menghadapi ancaman dari aktor non negara, atau pada waktu yan sama TNI AL memainkan peran militer plus diplomasi dan sekaligus melakukan peran konstabulari.

Menurut orang nomor satu di jajaran TNI tersebut, Latihan ini mempunyai sasaran secara khusus yaitu meningkatkan kesiapsiagaan Kolinlamil dalam melaksanakan operasi pendaratan administrasi, maka latihan kesiapsiagaan operasional kolinlamil harus diarahkan, guna memperoleh rencana operasi yang kontekstual, baik dalam konteks OMP maupun OMSP, termasuk mitigasi bencana alam, mengembangkan kreativitas lintas laut, dihadapkan kepada ancaman dan cara bertindak yang dinilai sebagai lawan.

Dalam latihan tersebut Panglima TNI mengharapkan kemampuan interoperabilitas komando gabungan TNI dapat diwujudkan dalam rangka mencegah, menangkal dan menghadapi setiap bentuk ancaman yang timbul di seluruh wilayah NKRI.

Latihan Kesiapsiagaan Operasional Kolinlamil digelar oleh Kodiklat TNI yang diikuti oleh unsur dari Kolinlamil, Koarmabar, Unsur darat dari Divisi Infanteri 1 Kostrad, serta unsur udara dari Koopsau-1. Kegiatan ini dilaksanakan dari tanggal 28 Oktober 2013 hingga 8 November 2013 dengan tahapan Perencanaan, Persiapan dan Latihan Posko, Persiapan dan pelaksanaan latihan Lapangan, serta tahap Pengakhiran, dengan mengambil tempat latihan Mako Kolinlamil, Teluk Jakarta, Laut Jawa, Selat Sunda, Lampung dan sekitarnya.






Sumber : Pikiran-rakyat

No comments:

Post a Comment