Friday, November 1, 2013

Pemuda Perbatasan Susuri Jejak Konfrontasi Indonesia-Malaysia


NUNUKAN (MI) : Ratusan pemuda di wilayah perbatasan Kabupaten Nunukan, Kalimantan Utara, pagi ini kembali menyusuri jejak sejarah konfrontasi Indonesia dengan Malaysia. Sebanyak 131 tim, masing-masing terdiri dari lima orang, mengikuti Napak Tilas Dwikora yang diselenggarakan radio lokal Swara Tribun Indonesia dalam memperingati peringatan Hari Sumpah Pemuda. 

Ketua Panitia, Sudirman, mengatakan, semua peserta akan menyusuri jalur Kompi X KKO TNI AL dalam menjaga wilayah perbatasan saat konfrontasi dengan Malaysia dengan jarak tempuh 15 kilometer. 

“Jalur yang kita pilih adalah jalur Kompi X saat KKO TNI AL berada di Nunukan untuk menjaga wilayah negara Indonesia. Ini baru sebagian jalur karena jalur konfrontasi ada juga di Pulau Sebatik dan Seimenggaris, bahkan di Krayan,” ujar Sudirman. 

Sementara itu, Manajer Radio Swara Tribun Indonesia, Niko Ruru, mengatakan, Napak Tilas Dwikora merupakan langkah media radio Swara Tribun Indonesia untuk mengajak masyarakat Nunukan mengingat bahwa di Nunukan pernah ada pertempuran. 

“Bukti riilnya adanya makam pahlawan Jaya Sakti dan Tugu Dwikora. Masyarakat Nunukan banyak yang enggak ngerti siapa yang dikubur di taman makam pahlawan,” ujar Niko Ruru. 

Selain menggelar napak tilas, radio Swara Tribun Indonesia juga menyiarkan pembacaan narasi kisah pengalaman pasukan KKO yang bertugas saat konfrontasi terjadi yang termuat di buku Kompi X Di Rimba Siglayan: Konfrontasi dengan Malaysia tulisan Supoduto Citra Wijaya. 

“Dengan format bercerita, kita harapkan masyarakat Nunukan bisa lebih mengerti sejarah Kota Nunukan sendiri,” tambahnya.

Peserta Napak Tilas Dwikora berangkat dari makam pahlawan Jaya Sakti dan mengakhirinya di Tugu Dwikora. Melalui acara Napak Tilas Dwikora, diharapkan semangat nasionalisme pemuda perbatasan tetap terjaga. 

“Meskipun kita hampir 90 persen kebutuhan hidup warga perbatasan di Nunukan bergantung kepada Malaysia, tetapi rasa nasionalisme itu harus tetap terjaga di dada,” ujar Sudirman.





Sumber : Kompas

1 comment:

  1. Radio Swara Tribun Indonesia salut memberikan kegiatan anak2 bangsa utk mengenang napaktilas, dan ini bisa diadakan setiap tahun dan dg mendptkan piagam/hadiah yg tepat waktu. Salam radio Swara Tribun Indonesia.......................

    ReplyDelete