Thursday, October 31, 2013

TNI AL SITA BENDERA MALAYSIA


Laut Madura (MI) : Sungguh memprihatinkan, di saat gema Sumpah Pemuda belum redup bahkan gaung hari Pahlawan sudah mulai riuh, KRI Malahayati-362 justru menemukan nelayan Indonesia mengibarkan bendera Malaysia di perahu yang mereka gunakan untuk menangkap ikan. Peristiwa ini ditemui KRI Malahayati-362 saat berlayar dalam pelaksanaan tugas operasi Taring Hiu-13 di perairan utara Pulau Madura tepatnya koordinat 06 48 S – 113 15 T tanggal 30 Oktober 2013 kemarin siang.

Namun sebagai pengawak kapal combatan, naluri tempur dan sikap siap siaga harus selalu tertanam di jiwa para prajurit, termasuk saat menemukan kapal nelayan berbendera negara jiran tersebut. Hal ini sebagai antisipasi terhadap kejadian yang tidak diinginkan terutama terhadap bahaya asimetris yang sewaktu-waktu dapat mengancam unsur yang melintas.

“Saat perwira jaga melaporkan kepada saya bahwa ada perahu nelayan mengibarkan bendera Malaysia, saya langsung menaikkan derajat kesiagaan dengan melaksanakan peran tempur. Semua kemungkinan dapat terjadi, bukan tidak mungkin ada RPG atau senjata dalam perahu yang siap menyasar ke KRI”, kata Komandan KRI Malahayati-362 Letkol Laut (P) Moch. Irchamni.

Dari hasil pemeriksaan yang dilaksanakan tim pemeriksa KRI Malahayati-362, tidak ditemukan barang berbahaya di perahu nelayan tersebut. Diketahui terdapat tiga ABK di perahu yaitu Tumar bersama Faisol dan Asmat Ali warga Banyu Ates kecamatan Nepa, Madura. Dari keterangan yang didapat, mereka dengan lugu menyampaikan bahwa mereka mengibarkan bendera Malaysia yang didapat dari keluarga yang kembali dari Malaysia tanpa mengerti arti pengibarannya. Atas kejadian ini Komandan KRI Malahayati-362 mengambil tindakan persuasif antara lain penyitaan bendera Malaysia dan penyuluhan singkat mengenai rasa nasionalisme dan kedaulatan bangsa Indonesia di laut kepada 3 awak perahu nelayan tersebut. Karena tidak ada indikasi kesengajaan, maka nelayan dan perahu dilepaskan kembali.

“Mau tidak mau, suka tidak suka pasti dalam pelayaran menyisir pulau-pulau terluar dan terpencil di NKRI kami kemungkinan menemui hal-hal terkait rendahnya kebanggaan akan NKRI. Tugas tambahan kamilah para prajurit untuk memperbaiki hal yang tidak benar dan menumbuhkan rasa nasionalisme kepada penduduk pulau terluar dan terpencil selama penugasan Operasi Taring Hiu-13 mengelilingi Nusantara”, tegas Komandan KRI dengan dua melati dipundak ini. KRI Malahayati-362 merupakan kapal perang jajaran Satkor Koarmatim yang sangat aktif berlayar sepanjang tahun 2013 dalam penugasan operasi di wilayah laut NKRI.





Sumber : TNI AL

2 comments:

  1. Hhh kwkwk...goblok kapok kon ! " ini hanya faktor ketidak tahuan orang 2 ku di madura , mayoritas 95% pegagum bungkarno !!!

    ReplyDelete
  2. bukan tdk tahu itulah sbg percobaan asimetris ala madura pura2 tdk tahu, krn saudaranya baru dr malay utk percobaan sehrsnya dipus up agar merasakan akan tindakan dr aparat.........................................................

    ReplyDelete