Saturday, May 18, 2013

Mustahil Bisa Selesaikan Konflik Laut China Selatan

Laut China Selatan yang menjadi sengketa (Foto: AFP)

JAKARTA (MI)Peneliti CSIS Rizal Sukma mengatakan, konflik Laut China Selatan merupakan konflik yang hampir tidak bisa diselesaikan. Namun masih ada banyak cara untuk menjaga agar konflik sengketa itu tidak menimbulkan konfrontasi bersenjata secara terbuka.

"Menyelesaikan Laut China Selatan ini hampir tidak mungkin karena ini menyangkut masalah kedaulatan, tetapi membangun mekanisme sehingga tidak ada lagi yang namanya potong memotong kabel, atau tuduh-menuduh siapa yang mencuri ikan, dan survei-survei untuk memperkuat klaim bisa dilakukan," ujar Rizal saat ditemui wartawan di Acara 40 Tahun Hubungan Bilateral Korsel dan Indonesia, Jakarta, Hotel Borobudur, Kamis (16/5/2013).

"Nah, Code of Conduct ini dimaksudkan untuk membangun mekanisme agar insiden-insiden ini tidak menimbulkan konflik bersenjata," imbuhnya.

Rizal turut berkomentar mengenai komitmen China yang disampaikan lewat Menteri Luar Negeri Wang Yi ketika mengunjungi Jakarta. Dalam hal itu, Wang Yi menegaskan bahwa dirinya mendukung implementasi Documen of Conduct (DoC) kepada Menlu Marty Natalegawa.

"Memang kalau kita baca di DoC, CoC itu salah satu dari sekian hal yang harus dilaksanakan. Pak Marty juga sudah menyampaikan bahwa kita harus menggelar pertemuan tingkat tinggi di level Dirjen maupun menteri di Pertemuan ASEAN dan China di Beijing (Agustus)," lanjutnya. 

"Saya kira ini positif untuk memulai pembicaraan mengenai CoC karena hal itu mengakomodasikan dua hal yang dikhawatirkan oleh China," imbuh Rizal. 

Menurut Rizal, ada hal yang menjadi kekhawatiran China adalah ASEAN bisa saja merumuskan CoC secara sepihak. Negeri Panda jelas merasa keberatan karena dirinya merupakan stakeholder dan ingin ikut dalam perumusan CoC itu.


Sumber : Okezone

1 comment: