JAKARTA (MI) : Sedikitnya 12 kapal selam diperlukan untuk menjaga stabilitas di kemaritiman Indonesia dalam 10 tahun ke depan.
Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Marsetio
mengungkapkan, selama ini Indonesia hanya memiliki tiga kapal selam. Dua
di antaranya merupakan kapal buatan Jerman dan sisanya dalam pengerjaan
di Korea Selatan.
"Dua kapal itu bikinan tahun 1980 dan yang satunya sedang diproses,"
ujar Marsetio dalam konferensi pers di Gedung Gatot Subroto, Selasa
(23/12/2014).
Marsetio mengatakan, salah satu kendala pengadaan kapal selam
terletak pada harga yang mahal. Mantan Panglima Armada Barat
(Pangarmabar) itu menyebutkan, harga satu kapal selam setara dengan dua
kapal perang biasa. Selain itu, untuk membuat satu unit kapal selam
dibutuhkan waktu selama 54 bulan.
"Mahal itu, satu kapal bisa buat beli dua. Belum lagi lama pengerjaannya," lanjutnya.
Dia berharap melalui skema yang dirancang ke depannya dapat
menciptakan kemandirian untuk membuat kapal selam. Saat ini TNI AL
sedang memesan tiga unit Kapal Selam Chang Bogo dengan rincian dua unit
dibuat di Korea Selatan serta satu unit digarap di Indonesia. "Jadi ada
transfer teknologi," tambahnya.
Sumber : Okezone
kapal selam berclass 636 3 mahal kalau yg belli indonesia kata inpas menjaga ke utahan indonesia jadi murqh meriah .
ReplyDeletenkri butuh senjata pemukul buat evek getar perang urat sarap di jamin ampuh .
Harga diri sebuah bangsa itu memang mahal,klu g mau jdi kacung negara lain kita harus belilah
ReplyDelete