Sunday, September 14, 2014

Akhir September, Presiden SBY Sambut Tiga Kapal Perang Buatan Inggris


Jakarta (MI) : Kapal Perang KRI Bung Tomo (TOM)-357 jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) tiba di tanah air setelah melakukan perjalanan dari Inggris. Kapal perang yang barudan akan memperkuat Alat Utama Sistem Persenjataan (Alutsista) TNI Angkatan Laut ini tiba pada Jumat (12/9) di Komando Lintas Laut Militer (Kolinlamil),Tanjung Priok, Jakarta Utara.
 
KRI Bung Tomo-357 adalah kapal perang terbaru buatan Inggris tipe fregat ringan. Kapal ini adalah satu dari tiga buah kapal perang yang dibeli oleh pemerintah Indonesia produksi BAE System Maritime Naval Ship Inggris, dan dua kapal perang lainnya yang sejenis adalah KRI John Lie-358 dan KRI Usman Harun-359.

Rencananya, setelah ketiganya tiba di tanah air, akan disambut oleh Presiden RI Prof. Dr. H. Susilo Bambang Yudhoyono pada akhir bulan September, menjelang HUT TNI 5 Oktober mendatang.
Pemberian nama KRI Bung Tomo dengan nomor lambung 357 memiliki arti simbolis agar kapal tersebut memiliki semangat kepahlawanan dari tokoh pahlawan nasional. Agar kapal serta awak punya semangat dan kepribadian seperti pahlawan.

Dengan spesifikasi berat tonase 2.300 ton dengan panjang keseluruhan 95 meter, lebar 12,7 meter, serta didukung dengan empat motor pendorong pokok COCAD (Combined Diesel And Diesel), mampu berlayar dengan kecepatan maksimum 27 knots dengan tenaga penggerak mesin 4 X Man B&W ruston diesel engine yang dapat menyemburkan tenaga hingga berkecepatan mencapai 30 knot dengan daya jelajah 9.000 km.
KRI TOM-357 dengan Komandan Kolonel Laut (P) Yayan Sofiyan, S.T., tiba di Indonesia setelah menempuh perjalanan yang cukup jauh mengarungi samudera sejauh 9740 Nautical Mile (NM) dengan melintas dan transit di beberapa negara yang diawaki 87 ABK (anak buah kapal) Perwira, Bintara, dan Tamtama, serta 5 orang sipil warga negara asing (berkebangsaan Inggris) sebagai teknisi kapal.

Kapal perang jenis Multi Role Light Frigate (MRLF) ini dilengkapi dengan persenjataan antara lain; Meriam Oto Melara 76 mm, meriam penangkis serangan udara DS 30 B Remsig Kaliber 30 mm, Peluncur Triple BAE System kaliber 324 mm untuk perang atas air, enam belas tabung peluncur peluru kendali permukaan ke udara VLS MBDA VLS Mica (BAE System), dua tabung peluru kendali MBDA (Aerospatiale) MM-40 Block II Exocet. Kapal Perang ini juga dilengkapi Radamec 2500 yang merupakan perangkat sensor elektro optic weapon director, di mana alat ini dapat disetting multi mode auto tracker, yaitu lima sasaran dapat dipantau sekaligus dari jarak 18.000 meter, dan sonar serta peralatan komunikasi terbaru.

TNI Angkatan Laut dalam mengemban tugas-tugasnya sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang Undang RI Nomor 34 tentang TNI, diantaranya pelaksanaan tugas-tugas yang berkaitan dengan penegakan kedaulatan, dan hukum di laut yang tentunya harus didukung oleh sejumlah Alutsista baru dengan teknologi modern.

Luasnya wilayah Indonesia yang didominasi oleh perairan memberikan peluang bagi pihak-pihak lain, baik aktor negara maupun non negara untuk melakukan tindakan-tindakan yang merugikan kepentingan Nasional. Dengan demikian, bagi Indonesia memiliki Angkatan Laut yang kuat, handal dan disegani bahkan berkelas dunia bukanlah kemewahan melainkan kebutuhan dan keharusan.


Pada acara kedatangan KRI Bung Tomo-357, turut hadir mendampingi Kepala Staf Angkatan Laut (KSAL) Laksamana TNI Dr. Marsetio dalam kesempatan tersebut, para Pangkotama di jajaran TNI Angkatan Laut dan pejabat teras Mabesal.
































No comments:

Post a Comment